Prostitusi Online via Grup Telegram Big Pertamax Terbongkar, Admin Jadi Tersangka
Merdeka.com - Unit Reskrim Polsek Tambora membongkar prostitusi online yang diiklankan dalam salah satu situs internet. Dalam kasus ini, pemilik sekaligus admin grup telegram Big Pertamax, MC (24), yang menjalankan bisnis prostitusi itu, ditetapkan sebagai tersangka.
Kapolsek Tambora Polres Metro Jakarta Barat Kompol Putra Pratama menerangkan, Unit Reskrim mendalami informasi praktik prostitusi daring yang diiklankan melalui website. Tim kemudian berhasil bergabung di grup telegram khusus yang menjajakan prostitusi online bernama Big Pertamax.
"Grup telegram ini berisi foto-foto wanita yang ditawarkan berikut harga dan jenis pelayanan." Kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu (22/1).
-
Siapa pelaku pembunuhan PSK online? Kepala Polres Cirebon Kota AKBP Muhammad Rano Hadiyanto menjelaskan dalam kurun waktu tiga jam setelah kejadian, pelaku berinisial C (30) ditangkap karena terbukti menganiaya korban A (21) hingga meninggal dunia.'Kami mendapatkan laporan terkait penemuan jasad korban pada pukul 15.30 WIB, Kamis kemarin. Tiga jam berselang pelaku yakni C berhasil kami tangkap,' kata Kapolres di Cirebon, dilansir Antara, Jumat (10/5).
-
Siapa saja yang berpotensi jadi pelaku kekerasan seksual online? Pelaku seringkali membangun hubungan dengan anak-anak, biasanya dengan menyamar sebagai teman sebaya atau karakter yang mereka sukai, atau menggunakan pendekatan lain.
-
Siapa yang diminta memberantas judi online? Sahroni menegaskan, seluruh penegak hukum termasuk juga kejaksaan, kehakiman, hingga lembaga pemasyarakatan diminta bekerja sama memberantas judi online.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Apa yang dilakukan pelaku setelah bunuh PSK online? Pelaku sempat menghilangkan jejak perbuatannya dengan membersihkan noda darah yang tercecer di dalam kamar. Kemudian memasukkan korban ke dalam lemari,' ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Putra menerangkan, tim melakukan penyamaran dengan berpura-pura melakukan pemesanan via grup telegram Big Pertamax. Dari transaksi itu, seorang wanita diduga pekerja seks komersial (PSK) diamankan.
"Dari sini kemudian tim berhasil mengembangkan tindak pidana prostitusi online ini hingga ke muncikarinya," ujar dia.
Putra menerangkan, pemilik akun sekaligus admin group telegram Big Pertamax berhasil ditangkap di sebuah apartemen kawasan Pulogadung, Jakarta Timur. Turut diamankan dua wanita lain yang berada di kamar apartemen.
"Pemilik akun sekaligus admin grup telegram berinisial MC usia 24 ditetapkan sebagai tersangka karena berperan sebagai muncikari sedangkan tiga wanita yang diamankan dijadikan sebagai saksi," ujar dia.
Rekrut PSK dari Twitter
Putra menerangkan, peran MC adalah merekrut wanita melalui media sosial twitter. Yang berminat, diminta mengirimkan sejumlah foto dan video.
"Ketika cocok, MC akan menemui para calon wanita yang akan ditawarkannya melalui grup telegram" ujar Putra.
Putra menyampaikan, wanita yang bergabung di grup telegram besutan MC rata-rata berasal dari Jakarta, Bandung dan Malang.
"Ada sekitar 60 wanita yang bergabung di grup telegram milik MC," ujar dia.
Guna penyelidikan lebih lanjut, pemilik akun sekaligus admin saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polsek Tambora.
"Admin dikenakan Pasal 295 Jo Pasal 506 KUHP dan atau Pasal 30 Jo Pasal 4 ayat (2) huruf d Undang-Undang RI nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan atau Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perdagangan Orang," ujar Putra.
Reporter: Ady Anugrahadi/Liputan6.com. (mdk/yan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para korban diperjualbelikan untuk melayani pria hidung belang melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaPelaku menawarkan prostitusi melalui Facebook dengan tarif beragam.
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar prostitusi online lewat grup telegram ‘Premium Place’.
Baca SelengkapnyaPolisi berkoordinasi dengan Dirjen Pas untuk mendalami kasus prostitusi di bawah umur ini.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menjalani praktik prostitusi melalui aplikasi MiChat.
Baca SelengkapnyaWira mengatakan, sejauh ini admin mendapatkan nomor secara random.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan akun Facebok dengan nama 'Pemersatu Bangsa'. Pelanggan kemudian akan diarahkan ke akun Instagram lalu mengunduh konten di aplikasi Telegram.
Baca SelengkapnyaUntuk proses penjualan konten video pornografi, dipasang harga sebesar Rp150 ribu sampai Rp300 ribu.
Baca SelengkapnyaPembongkaran berawal dari adanya laporan Anak Baru Gede (ABG) hilang. Hasilnya, muncikari dan Pekerja Seks Komersial (PSK) ditangkap.
Baca SelengkapnyaTiga perempuan ditangkap karena terlibat prostitusi online di Kota Banda Aceh. Mereka diringkus polisi yang menyamar sebagai pria hidung belang.
Baca SelengkapnyaAIF menawarkan seorang mahasiswa yang juga sebagai selebgram di Kota Makassar inisial EDA.
Baca SelengkapnyaMAFA berhasil meraup untung jutaan rupiah dari bisnis yang dilakukan sejak bulan Agustus 2023
Baca Selengkapnya