Protes Keberadaan Pencari Suaka, Walkot Minta Lurah Beri Pemahaman ke Warga
Merdeka.com - Lokasi tempat tinggal sementara para pencari suaka di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, mendapat penolakan dari warga. Sebelum di relokasi, mereka bertahan di sepanjang trotoar Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Muhammad Zen, meninjau tempat relokasi sementara para pencari suaka tersebut.
"Memang siang ini saya ke sini dalam rangka memantau kondisi para pengungsi yang ditempatkan di kantor eks Kodim Jakarta Barat," kata Zen, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (15/7).
-
Siapa yang menyerukan WNI untuk mengikuti prosedur? Oleh karena itu, saya menyerukan kepada semua yang ingin bekerja di Kamboja untuk mengikuti prosedur penempatan PMI yang telah ditetapkan.
-
Siapa yang mengimbau warga untuk urus pindah memilih? Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengimbau masyarakat yang belum pindah memilih untuk segera mengurus berkas sebelum batas waktu yang telah ditetapkan yakni 15 Januari 2024.
-
Bagaimana Kota Medan mengajak warga ikut normalisasi? 'Nah, bapak dan ibu camat, kalau bisa ajak masyarakatnya berpartisipasi dalam kegiatan itu. Jadi, ini tujuannya untuk mengedukasi dan agar tidak ada kesan yang membenarkan bahwa masyarakat boleh membuang sampah ke sungai, nanti dibersihkan oleh pemerintah. Bukan, bukan itu. Kita bangkitkan sama-sama kesadaran masyarakat, ' pesannya.
-
Apa usulan Bamus Betawi tentang gubernur Jakarta? 'Kita sudah berembuk di dalam internal majelis adat, ada empat usulan itu. Yang pertama tentang susunan pemerintahan. Kita mengusulkan agar gubernur dan wakil gubernur ditunjuk oleh presiden,' kata Oding saat dihubungi merdeka.com, Kamis (7/12).
-
Siapa yang menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Apa yang diminta Cak Imin ke warga? 'Ya kita justru yang harus waspada semuanya, harus hati-hati jangan sampai ada manipulasi suara. Kita rakyat jangan pulang setelah nyoblos, kita tungguin sampai perhitungan suara,' kata Cak Imin di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2024).
Zen menambahkan, kaitannya dengan bahan pangan bagi para pencari suaka pihaknya mengaku siap untuk menyediakan hal tersebut.
"Prinsip kita siap dari dinas sosial, sudin sosial Jakarta Barat siap untuk membantu makan konsumsi dua kali sehari siang dan malam," tegasnya.
Pemberian makanan, kata Zen, diutamakan bagi para anak-anak, terutama para balita. Bukan hanya itu, kata Zen, pihaknya juga telah menyampaikan tim medis di sana.
"Dari relawan-relawan juga sudah ada, maupun makanan khusus bayi agar segera diberikan dan disesuaikan pemberian makanan tambahan. Kesehatan juga kita siapkan tim medis. Dan juga air bersih kita siapkan, MCK juga," papar Zen.
Zen tidak bisa memastikan sampai kapan para pencari suaka itu direlokasikan di bekas Kodim Jakarta Barat. Menurutnya, dirinya hanya menunggu instruksi dari atasannya.
"Nanti terkait masalah sampai kapannya kita menunggu instruksi dan pembicaraan dari pimpinan," katanya.
Zen juga menyampaikan bahwa pihaknya akan menurunkan banner yang berisikan tulisan penolakan dari beberapa warga sekitar terhadap para pencari suaka di sana.
"Masih ada ya? Saya belum lihat. Nanti ya, Pak Lurah nanti turunkan spanduk," kata Zen.
Menurut Zen, pihaknya juga telah menginstruksikan kepada jajaran di bawahnya supaya mengimbau warga yang menolak agar meredam penolakannya tersebut.
"Sudah, lurah, camat, RT-RW sudah kita imbau untuk benar-benar bisa memberikan pemahaman kepada warga untuk benar-benar bisa menerima ya saudara-saudara kita yang pada saat ini dalam kondisi kesulitan," ungkap Zen.
Zen juga mengimbau kepada para pihak yang melakukan penolakan supaya memiliki empati dan pengertiannya akan prinsip kemanusiaan.
"Memang kita sesama umat manusia harus saling bantu-membantu. Ini peluang kita untuk berbuat baik ya terhadap sesama," imbaunya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kantor eks Kodim Jakarta Barat berada di dalam perumahan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat. Penempatan para pencari suaka mendapat penolakan dari warga. Mereka memasang banyak spanduk bertuliskan "Kami Warga Komplek Daan Mogot Baru Menolak Tempat Penampungan Imigran di Komplek Kami"
"Boss pengungsi imigran urusan pemerintah dan UNHCR bukan urusan komplek perumahan #TolakPengungsidiPerumahan." di spanduk lainnya.
Ketua RT 005, RW 17, Kelurahan Kalideres, Jantoni, mengatakan pemasangan spanduk bentuk aspirasi dari warga. Mereka menolak tempat eks gedung kodim dijadikan penampungan sementara.
"Ini semuanya warga yang menolak. Mereka berinisiatif membuat spanduk. Saya tidak ada berapa buah jumlah spanduk," ujar dia.
Jantoni sendiri mengaku tidak menolak keberadaan pengungsi. Cuma penempatan yang dirasa kurang pas.
"Masih banyak tempat yang bisa disediakan oleh pemprov DKI kenapa harus di tempat yang ramah lingkungan. Apalagi sebelah ada sekolahan," ucap dia.
Warga, kata Jantoni khawatir anak-anak sekolah terkena imbasnya. Apalagi keberadaannya di perumahan komplek yang begitu besar.
"Iya takutnya mereka (imigran) kenapa-napa gitu," ucap dia.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakapolda Banten menggagalkan ancaman demo di jalan tol, ia bernegosiasi dan mengawal para pendemo sampai ke kantor gubernur.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melintas di Jalan Merdeka Barat lantaran adanya demo ini.
Baca SelengkapnyaSalah seorang orator menghentikan sementara orasi di kawasan Patung Kuda dan dilanjutkan dengan salat Zuhur.
Baca SelengkapnyaViral warga Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat dibuat geram atas aksi sejumlah pemuda tarik pungli dengan modus bersihkan selokan.
Baca SelengkapnyaIni merupakan upaya untuk mengubah kebiasaan masyarakat dalam melawan arah karena berbahaya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan Pasal 71 Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum, terdapat beberapa lokasi yang dilarang untuk memasang APK.
Baca Selengkapnya"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”
Baca SelengkapnyaKapolda Metro mengeluarkan maklumat melarang sejumlah kegiatan masyarakat yang bisa berdampak negatif, selama Ramadhan 1445.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, melempar candaan saat ditanyai solusi mengatasi buruknya kualitas udara di Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaAda komunikasi tidak berjalan baik antara aparat mengawal proses relokasi dengan warga yang menolak pembangunan Proyek Rempang Eco City.
Baca SelengkapnyaKasie di Kelurahan Kelapa Gading Barat ini juga memaksa 100 PPSU lainnya. Mereka pun mengaku tak bisa menolak karena hal itu merupakan perintah atasan.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Badan Otorita terkait surat perintah pembongkaran bangunan di kawasan IKN.
Baca Selengkapnya