PTM Berjalan Baik, Wagub DKI Harap Sekolah Bisa Masuk 100 Persen
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sejak 30 Agustus 2021 di Ibu Kota berjalan dengan baik. Sehingga dia meyakini PTM bisa dilaksanakan lebih baik ke depannya.
"Sejauh ini baik ya, antusias warga sangat baik, kami optimis bahwa PTM ini kita bisa melaksanakan hari-hari ke depan bisa lebih baik lagi," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (2/9) malam.
Dia berharap ke depannya protokol kesehatan dilaksanakan secara maksimal. Orang tua, murid hingga pihak sekolah semakin memahami serta mengerti pentingnya menjaga kesehatan di masa pandemi.
-
Apa harapan orang tua untuk anak sekolah? Tak bisa dipungkiri, peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar kepada anak memiliki dampak yang mendalam pada perkembangan akademis dan pribadi anak.
-
Apa pesan Gubernur Kalimantan Selatan untuk para siswa? “Jadilah anak Banua yang berkualitas dan berdaya saing agar dapat menjadi pemenang kedepannya. Teruslah tanamkan semangat Pangeran Antasari Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing dalam menuntut ilmu di sekolah,“ tegas Sahbirin, Martapura, Selasa (8/8).
-
Gimana cara sekolah bantu anak sehat? 'Di sekolah itu gurunya harus mengajarkan kepada muridnya tentang makanan yang sehat dengan gizi seimbang. Karena anak sekarang pintar-pintar, mereka yang nanti dapat menjadi jembatan edukasi kepada orang tuanya,' jelas Inge.
-
Bagaimana cara orang tua mengajarkan anak untuk menjaga tubuh? Ajarkan anak mengenai nama dan fungsi dari setiap bagian tubuhnya sehingga mereka dapat memahami kenapa tubuhnya harus dijaga, serta beritahu bagian mana saja yang boleh dan tidak boleh dilihat juga disentuh orang lain.
-
Apa pesan yang disampaikan untuk guru? Semoga bapak dan ibu guru bisa tetap kreatif dalam merancang serta menyampaikan materi kepada para siswanya. Semoga sehat selalu, sukses terus, dan tetap menjadi guru yang peduli dengan siswanya.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
"Mudah-mudahan kita bisa menambah lagi di September ini jumlah sekolah tatap mukanya, kemudian Oktober, November, Desember dan seterusnya sehingga bisa memenuhi 100 persen pembukaan sekolah yang ada di Jakarta mulai dari SD, SMP, SMA/SMK dan madrasah," ujarnya.
Meski demikian, Riza menyebutkan, saat ini pembelajaran di sekolah masih dilaksanakan sebagian-sebagian, yakni sebagian tatap muka, dan sebagian lainnya daring dengan dalam sepekan hanya tiga hari bisa dilaksanakan PTM.
"Tentu kami akan lihat dan evaluasi lagi beberapa bulan ini ya, mudah-mudahan Covid-19 makin turun, vaksinnya makin tinggi dan kesiapan sekolah semakin baik sehingga memungkinkan akan dibuka semuanya," terangnya seperti dilansir dari Antara.
Sebelumnya, DKI Jakarta telah memulai untuk melanjutkan uji coba pembelajaran tatap muka di 610 sekolah sejak Senin (30/8). Diharapkan pada September ini, tatap muka bisa dilaksanakan di 1.500 sekolah.
Pembukaan sekolah tatap muka ini, berangkat dari keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperbolehkan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan protokol kesehatan ketat di tengah masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di Jakarta.
Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Provinsi DKI Jakarta Nomor 1026 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3 Corona Virus Disease 2019 yang ditandatangani Anies sejak 23 Agustus 2021.
"Pada perpanjangan PPKM Level 3 kali ini, pembelajaran tatap muka terbatas dan/atau pembelajaran jarak jauh dapat kembali dilaksanakan dengan ketentuan berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri," tulis Anies dalam Kepgub tersebut yang diterima di Jakarta, Rabu (25/8).
Dalam Kepgub tersebut, Anies menetapkan bahwa untuk satuan pendidikan sederajat TK, SD, SMP hingga SMA, diperbolehkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara terbatas dengan kapasitas maksimal 50 persen.
Anies menjelaskan bahwa hal tersebut mengacu pada Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri dengan Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19).
Sementara, untuk satuan pendidikan sederajat SDLB, MILB, SMPLB, SMLB, dan MALB ditetapkan oleh Anies bisa dilakukan pembelajaran tatap muka maksimal dengan kapasitas 62 persen sampai dengan 100 persen dengan menjaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal lima peserta didik per kelas.
Adapun untuk jenjang pendidikan PAUD, Anies menetapkan pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan maksimal 33 persen dengan menjaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal lima peserta didik per kelas.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Integrasi materi kesehatan dalam kurikulum pendidikan diyakini dapat melahirkan generasi yang lebih baik ke depan.
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaTanggal 4-7 wilayah-wilayah yang yang bersinggungan ke tempat untuk venue dan penginapan KTT ASEAN itu PJJ total 100 persen di 9 kecamatan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaNantinya, venue KTT ASEAN difokuskan di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSarana dan prasarana dibangun untuk menunjang pendidikan dan kesehatan
Baca Selengkapnya