Pulang sekolah, pelajar SMA ditusuk penodong di Metromini
Merdeka.com - Aksi pencurian dengan kekerasan kembali terjadi di angkutan umum. Seorang remaja bernama Faza Candikya Dhanadi (16), ditusuk orang tak dikenal yang mencoba merampoknya di dalam Metromini M 52 di Jl I Gusti Ngurah Rai, Buaran, Durensawit, Jakarta Timur.
Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu (10/12) kemarin. Korban yang saat itu hendak pulang ke rumah dengan menumpangi Metromini dari Terminal Kampung Melayu. Sesampainya di daerah Buaran ada seorang pemuda naik dan duduk di sampingnya.
"Setelah itu pelaku langsung menodong korban dengan senjata tajam, dan meminta handphone milik korban," kata kanit reskrim polsek Jakarta Timur, AKP Chalid Thayib, Kamis (11/12).
-
Bagaimana korban ditikam? “Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,” kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Bagaimana korban meninggal? Diketahui, seorang pria berinisial AS (30), warga Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik ditemukan tewas di kamar rumahnya dalam kondisi tragis, dengan mulut tertancap pisau serta kepala pecah akibat pukulan benda keras.
-
Siapa korban mutilasi tersebut? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
-
Apa yang diambil pelaku dari korban? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Di mana korban ditemukan? Warga Dusun Kelor, Kalurahan Wonokerto, Kapanewon Turi, Sleman, dikejutkan dengan penemuan potongan tubuh manusia di bawah sebuah jembatan pada Rabu malam (12/7).
-
Kapan korban ditemukan? Awalnya keluarga korban dan masyarakat di sekitar rumahnya mencari-cari korban yang menghilang sejak pulang sekolah."Karena korban sampai malam hari tidak kunjung pulang dari sekolah, keluarga akhirnya mencari korban bersama masyarakat," jelas Kapolres Bengkalis.
Namun saat ditodongkan senjata tajam, korban masih mempertahankan handphone miliknya dan tidak mau menyerahkannya kepada pelaku. Melihat korban mulai melawan, pelaku pun menusuk korban sebanyak dua kali di bagian perut.
"Namun oleh korban tidak diberikan dan korban langsung ditusuk pada bagian atas perut sebanyak 2 kali. Setelah itu pelaku melarikan diri," jelas Chalid.
Melihat kejadian tersebut, salah satu penumpang yang merupakan petugas Dishub pun langsung menolong korban dan membawanya ke Rumah Sakit Islam Pondok Kopi.
"Saksi membantu dan membawa ke RS Islam, kini korban sudah dirujuk ke RSCM," ungkap Chalid.
Hingga kini polisi masih melakukan pencarian terhadap pelaku, sementara pihak kepolisian sudah mengetahui ciri-ciri pelaku.
"Ada beberapa saksi yang sudah kami mintai keterangan, pelaku masih kita buru," tutup Chalid. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad korban kali pertama diketahui oleh ibunya yang langsung histeris minta tolong.
Baca SelengkapnyaAnak pelajar sebagai korban tindak kekerasan dan perundungan harus mendapat penanganan yang tepat
Baca SelengkapnyaOrangtua korban yang mengetahui kejadian tersebut langsung melaporkan ke pihak kepolisian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menjelang lulus, momen perpisahan keduanya begitu mengharu biru.
Baca SelengkapnyaJoko mengatakan bahwa sejumlah bagian tubuh korban memang diketahui dimutilasi dan dipisahkan dari badannya.
Baca SelengkapnyaKorban yang berusia 13 tahun itu terakhir kali terlihat berdiri dikerumuni polisi memegang rotan. Dia kemudian ditemukan tewas di bawah jembatan.
Baca SelengkapnyaMereka pun sepakat dan korban tak dapat lagi melawan karena kalah kuat.
Baca SelengkapnyaPelajar MTs di Semarang Disetrika tubuhnya oleh Kakak Kelas, Begini Nasib Pelaku
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan modus pura-pura memberi informasi palsu bahwa ibu korban mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang setelah mengantarnya ke sekolah.
Baca Selengkapnya