Puluhan emak-emak demo Anies minta hentikan swastanisasi air di Jakarta
Merdeka.com - Puluhan 'emak-emak' bersuara mendemo kebijakan swastanisasi air di Jakarta. Kelompok tergabung dalam Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta ini menilai, Gubernur DKI harus secepatnya melaksanakan putusan Mahkamah Agung (MA) No. 31/Pdt/2017.
"Perbuatan (swastanisasi air) itu melawan hukum dilakukan oleh Pemda DKI Jakarta, Aerta, Palyja karena gagal memenuhi hak atas air dan merugikan Jakarta," teriak demonstran, diwakili Solidaritas Perempuan Aliza Yuliana di Depan Kantor Balai Kota Jakarta, Kamis (22/3).
Dalam putusan tersebut, diketahui MA memerintahkan penghentian swastanisasi air di Jakarta, dan mengembalikan pengelolaan air sesuai dengan Kovenan Internasional Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya yang telah diratifikasi dengan Undang-Undang No. 11 tahun 2015.
-
Di mana warga berebut air bersih? Pemandangan serupa juga terjadi di Blora, Jawa Tengah. Warga Desa Jepangrejo berebut air bersih bantuan dari BBWS Pemali-Juwana.
-
Apa yang membuat warga Klaten antre air bersih? Warga rela antre untuk mendapatkan air demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka Antrean warga terlihat di Kantor Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Dengan membawa sejumlah jeriken, warga mendatangi sumur bor sedalam 240 meter milik pemerintah desa setempat. Warga harus antre berjam-jam dan bergantian dengan warga lain untuk dapat memenuhi kebutuhan air bersih.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Bagaimana warga Desa Gempolrejo mengatasi krisis air bersih? Dengan begitu warga tak perlu jauh-jauh mengambil air bersih.
-
Bagaimana DKI Jakarta mengendalikan polusi udara? Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menerbitkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 593 Tahun 2023 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran Udara sebagai kebijakan untuk mempercepat penanganan polusi udara.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
"Swastanisasi telah merugikan rakyat, air jadi mahal dan sulit didapat masyarakat miskin," tegas Aliza.
Demo swastanisasi air di Jakarta ©2018 Liputan6.comLewat aksi ini, Koalisi mewanti agar para pihak berkepentingan, terutama PAM Jaya dan Pemprov DKI untuk tidak melakukan hal menyimpang dari putusan MA.
Mereka menilai, arahan Pemprov DKI untuk berkerjasama dengan perusahaan air swasta yakni Aerta dan Palyja, adalah tindak pembangkangan terhadap putusan MA.
"Jadi kami meminta kepada Gubernur DKI memutus kontrak kerja sama PAM Jaya dengan Aerta dan Palyja, dan menjamin keterlibatan publik dalam pengelolaan sumber daya air," dia.
Reporter: M Radityo Priyasmoro
Sumber: Liputan6.com (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu-ibu ini mengaku tidak memiliki koordinator. Mereka urunan membeli sejumlah makanan dan minuman ringan.
Baca SelengkapnyaBerikut pengakuan emak-emak pro AMIN yang mengatakan naik pesawat dan tidur di hotel mewah saat di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKoordinator Lapangan dari Walhi Jakarta Bagas Okta Pribakti mengatakan, terdapat empat tuntutan yang dibawa dalam aksi ini.
Baca SelengkapnyaMereka mengkritisi kenaikan harga bahan pokok, terutama beras, setelah pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024 untuk memenangkan salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, melempar candaan saat ditanyai solusi mengatasi buruknya kualitas udara di Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaKoordinator Lapangan dari Walhi Jakarta Bagas Okta Pribakti mengatakan, terdapat empat tuntutan yang dibawa dalam aksi ini.
Baca SelengkapnyaWarga Nagari Air Bangis khawatir Proyek Strategi Nasional (PSN) akan membuat kehidupan mereka terancam.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka berorasi menyampaikan aspirasinya dan membentangkan spanduk tuntutan.
Baca SelengkapnyaAksi ini digelar di tengah isu bahwa PKS akan merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.
Baca SelengkapnyaUnggahan itu disertai sejumlah foto, di antaranya foto Anies menunjuk spanduk bertuliskan "Doa Bersama untuk Demokrasi", "Demokrasi Jangan Dipasung".
Baca SelengkapnyaRibuan orang dari berbagai elemen masyarakat turun ke jalan menentang upaya revisi UU Pilkada, Jumat (23/8).
Baca Selengkapnya