Puluhan warga Luar Batang siap demo di Balai Kota tolak revitalisasi
Merdeka.com - Puluhan warga kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, akan lakukan aksi demo di Balaikota Jakarta terkait isu kawasan Sunda Kelapa, Museum Bahari dan Kawasan Luar Batang sebagai 'Gerakan Rakyat Tangkap Ahok', Jumat (22/4).
Pantauan merdeka.com satu persatu warga mulai berkumpul di halaman masjid Jami Keramat Luar Batang untuk bersama-sama berangkat menuju Balai Kota pukul 10.00 Wib pagi ini.
"Sekitar 80-an warga yang akan ke balai kota hari ini. Persiapannya kami semangat, berjuang untuk tidak tergusur kampung kami," ucap Udin Komcil, Koordinator Keamanan kepada merdeka.com di halaman masjid Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara.
-
Siapa arsitek Balai Kota Padang? Sampai pada akhirnya pembangunan pun berlangsung dan saat itu dirancang oleh Thomas Karsten yang ahli di bidang tata kota.
-
Dimana Kota Tua Kalianget berada? Saat ini kawasan tersebut merupakan sebuah kampung yang secara administratif masuk kawasan Desa Kalianget Barat.
-
Dimana lokasi bangunan bekas rumah dinas administratur Pabrik Gula Tanjung Tirto? Salah satunya adalah bangunan bekas rumah dinas administratur pabrik yang dibangun pada tahun 1923.
-
Bagaimana reformasi kelurahan dilakukan? Reformasi kelurahan DIY terdiri atas reformasi birokrasi kelurahan dan reformasi pemberdayaan masyarakat kelurahan. Reformasi birokrasi kelurahan diwujudkan melalui beberapa program, di antaranya penguatan pengelolaan data dan informasi kelurahan, pengembangan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) kelurahan, penguatan digitalisasi kelurahan, penguatan pengelolaan keuangan kelurahan, hingga penguatan pengadaan barang dan jasa pemerintah kelurahan.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Siapa yang membangun Kota Tua Kalianget? Saat itu Sumenep berada di bawah pemerintahan Pangeran Rama alias Cakranegara II.
Pada mulanya sejarah kampung Luar Batang menjadi tempat perkampungan sementara bagi awak kapal orang pribumi yang akan memasuki Pelabuhan Sunda Kelapa. Pada abad ke 17 VOC melarang kapal-kapal Indonesia melintasi pelabuhan di malam hari. Seluruh kapal harus melewati pos pemeriksaan dan setiap kargo yang akan dibawa akan diperiksa secara ketat.
Sembari menunggu izin berlabuh ke Pelabuhan yang bisa memakan waktu berhari-hari maka para anak buah kapal tinggal di pemondokan yang sekarang terkenal menjadi Kampung Luar Batang. Puluhan tahun kemudian pada tahun 1743 seorang Gubernur Jendral Hindia Belanda bernama Gustaaf Willem Baron Van Imhof menghadiahkan tanah yang berada di kawasan Kampung Luar Batang kepada Al Habib Husein bin Abubakar Alaydrus. Kemudian sang Habib pun membangun masjid Luar Batang yang berada di kawasan kampung Luar Batang.
Namun, beredarnya surat pemberitahuan Revitalisasi Kawasan Sunda Kelapa, Museum Bahari dan Kawasan Luar Batang sempat membuat warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara resah. Surat yang telah ditanda tanggani Camat Penjaringan yakni Abdul Khalit, diedarkan ke warga RW 01, RW 02, RW 03, RW 04 Kamis (24/3) dikarenakan membangun diatas aset pemerintah. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga membawa truk pengangkut sampah lalu menumpahkannya di kedua kantor itu.
Baca SelengkapnyaPara demonstran menyoroti putusan MK, upaya revisi UU Pilkada, Bawaslu, hingga statement Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadiala terkait raja Jawa.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi itu dilakukan di Jalan Ir. H. Juanda, Depok.
Baca SelengkapnyaMereka juga sempat memblokir jalan Raya Cakung hingga membuat kemacetan arah Cakung.
Baca SelengkapnyaBudi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaRatusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).
Baca SelengkapnyaAda komunikasi tidak berjalan baik antara aparat mengawal proses relokasi dengan warga yang menolak pembangunan Proyek Rempang Eco City.
Baca SelengkapnyaWarga Nagari Air Bangis khawatir Proyek Strategi Nasional (PSN) akan membuat kehidupan mereka terancam.
Baca SelengkapnyaBerikut momen warga Kalimantan Barat nekat buang sampah bertruk-truk di kantor Bupati dan DPRD.
Baca SelengkapnyaSigit mengimbau dalam menyelesaikan masalah ini pihaknya juga akan mendorong adanya musyawarah. Sehingga kejadian bentrokan, seperti hari ini bisa dicegah.
Baca SelengkapnyaPengendara yang lewat kerap tergelincir karena jalan menjadi kubangan lumpur. Anak-anak sekolah pun terpaksa melepas sepatu saat melintas.
Baca SelengkapnyaWarga asli Pulau Rempang menolak keras relokasi dan penggusuran rumah yang sudah mereka tinggali.
Baca Selengkapnya