Ragukan Dinas Kebersihan, DPRD DKI bilang 'ngangkut aja enggak bisa'
Merdeka.com - Ketua Komisi D DPRD DKI Muhammad Sanusi meragukan niat Dinas Kebersihan DKI yang mengambil alih pengolah sampah yang selama ini dikirim ke TPST Bantargebang, Bekasi. Menurut dia, jika tidak terselesaikan dengan baik, bukan tidak mungkin Jakarta akan menjadi lautan sampah.
"Kita tahu Dinas Kebersihan mengelola sampah seperti apa, ngangkut aja enggak bisa? Ngangkut aja masih susah gitu ya, apa lagi mengolah bantar gebang seratus sekian hektar," ujar Sanusi di gedung DPRD DKI, Jl. Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (2/11).
Menurut dia, persoalan sampah bukanlah perkara gampang. Jika tidak cermat, bukan tidak mungkin anggaran pengolahan sampah akan semakin membengkak tahun depan. Apalagi, sistem pengolahan sampah tak banyak berubah sejak Gubernur Fauzi Bowo masih berkuasa.
-
Kapan DKI Jakarta menyaring sampah kiriman? Pada hujan yang terjadi awal bulan November, DKI Jakarta menyaring lebih dari 70 ton sampah kiriman di Kali Ciliwung.
-
Kenapa warga Sarijadi mengolah sampah? Kegiatan ini dilakukan guna mengurangi penumpukan di tengah kondisi darurat sampah yang dialami Kota Bandung.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Apa saja sampah yang sulit dikelola? Belum lagi, pengelolaan di depo juga masih tercampur sebelum diangkut oleh truk sampah.Saat ada warga yang hendak membuang sampah organik justru ditolak, lantaran terlalu basah. Ini karena ada depo-depo yang ada sempat menerapkan sistem RDF (Refuse Derived Fuel), yakni sampah yang dikeringkan.
-
Kenapa sampah plastik diolah di Bandung? Upaya warga sendiri merupakan langkah preventif untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi menumpuk hingga ribuan tahun.
-
Kenapa sampah di Jogja susah diberesin? 'Sampah di Yogyakarta ini rasane ora kelar-kelar, ora uwis-uwis (rasanya enggak pernah selesai, enggak ada habisnya). Pertanyaannya, kepiye kok ngene? Gitu kan? Terus muncul timbunan sampah di 14 depo yang ada di kota,' kata Takim, kepada Merdeka.com, Minggu (8/9).
"Itu sumber daya manusianya enggak main-main, resistensi sosial-politiknya tinggi sekali, terus kemampuan profesionalnya sangat dibutuhkan, jangan-jangan cost-nya malah jadi lebih besar. Pikirkan itu matang-matang," ujar politikus dari Partai Gerindra ini.
Menurut dia, dari kasus yang ada, yang perlu diantisipasi adalah soal gugatan hukum dari pengelola sampah yakni PT Godang Tua. Sebab, jika sampai pengolahan tidak berjalan dengan maju mundurnya persoalan sampah antar Pemprov DKI dan DPRD Bekasi, bukan tidak mungkin pengelola merasa dirugikan dan akan melakukan upaya hukum dan tentunya sampah akan semakin membeludak di wilayah DKI.
"Itu yang tadi kita sarankan agar anda (Dinas Kebersihan) tanya dulu ke biro hukum, ada celah enggak di mana si Godang Tua partner kita akan gugat. Kalau ada, kecilkan, jangan sampai menjadi status quo (mandek). Kalau status quo, kita pasti berantakan," tegas dia.
Dari volume sampah DKI yang mencapai 6000 ton, Sanusi menyarankan agar Dinas Kebersihan perlu menggunakan teknologi baru seperti ITF atau PTSP. Sebab, dari zaman Fauzi Bowo (FOKE) hingga Jokowi, DKI belum mempunyai alih teknologi yang mumpuni untuk mengolah sampahnya sendiri.
"Produksi sampah 6000 ton enggak pantas lagi menggunakan sanitary landfield, sudah harus menggunakan high technology, ITF atau TPST. Sejak Foke belum sampai, zamannya Pak Jokowi-Ahok juga belum ada," pungkas dia.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Reklamasi pulau sampah di pesisir Jakarta Utara saat ini belum menjadi hal keharusan
Baca SelengkapnyaPadahal sampah di rumah warga sudah menumpuk sejak beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaDinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang berjanji sasmpah segera diangkut besok.
Baca SelengkapnyaSeluruh pimpinan Fraksi dan Komisi di DPRD DKI Jakarta mayoritas tidak menyetujui permohonan pinjaman daerah itu.
Baca SelengkapnyaKementerian LH meminta, pemerintah daerah di seluruh Indonesia segera memperbaiki pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah.
Baca SelengkapnyaBerikut momen warga Kalimantan Barat nekat buang sampah bertruk-truk di kantor Bupati dan DPRD.
Baca SelengkapnyaViral petugas kebersihan sengaja buang sampah ke sungai sampai bikin pro kontra warganet. Simak ulasannya.
Baca SelengkapnyaGeger Sampah Warga BSD Tangerang Dibuang Ilegal Bikin Warga Bogor Resah, Polisi Turun Tangan
Baca SelengkapnyaWalaupun masalah sampah belum selesai, namun Sri Sultan HB X optimis kabupaten/kota mampu mengelola sampah secara mandiri
Baca SelengkapnyaTarget pemerintah, setahun ke depan sampah di Bali dapat berkurang banyak.
Baca SelengkapnyaSampah yang menumpuk di area tersebut sebagian besar terdiri dari sampah rumah tangga.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI membeberkan penyebab Rusunawa Marunda terbengkalai hingga akhirnya dijarah
Baca Selengkapnya