Ramai kendaraan besar, tapi minim trotoar di Jakarta Utara
Merdeka.com - Wilayah Jakarta Utara banyak dilalui kendaraan berat seperti truk trailer dan truk peti kemas. Hal itu membuat masyarakat yang melintas dengan kendaraan pribadi was-was.
Hal itu juga dialami oleh para pejalan kaki. Mereka mengelukan minimnya akses trotoar bagi pejalan kaki (pedestrian).
Rogaya (32) mengaku setiap hari was-was saat berjalan kaki menuju Pasar Inpres Tugu Raya, Cilincing, lantaran banyaknya kendaraan berat yang melintas.
-
Apa yang rusak di jalan tersebut? 'Kami meminta agar segera dibangun jalan dari Dusun Juron sampai Dusun Dawung, karena ini adalah akses yang paling penting bagi warga kedua dusun. Terutama masalah anak sekolah yang harus mereka perhatikan. Kalau mereka pakai matic, kondisi jalan yang licin berbahaya bagi mereka,' kata Sugiyanto, warga Desa Pandanharum, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (5/2).
-
Dimana jalan rusak itu berada? Rombongan Bupati Grobogan yang melintasi Desa Pandanharum, Kecamatan Gabus, Grobogan, dihadang oleh warga.
-
Dimana kemacetan semakin parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Kenapa kemacetan Jakarta makin parah? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Kenapa kemacetan di Jakarta semakin parah? Indeks kemacetan DKI Jakarta naik dari peringkat ke-46 menjadi posisi ke-29 kota termacet di dunia. Berdasarkan riset TomTom InterInternational.
"Saya selalu dirundung ketakutan saat melintas di Jalan Tugu Raya, karena di sini tidak ada jalur pejalan kaki. Kekhawatiran saya semakin tinggi di saat saya membawa anak ke pasar. Meski selalu saya gandeng, tapi namanya anak kan tidak bisa diam," ujar Rogaya, di Tugu Raya, Jakarta Utara, Rabu (19/11).
Rogaya berharap pemerintah segera membangun akses pejalan kaki sehingga para pejalan kaki merasa lebih nyaman.
"Saya berharap kalau bisa segera dibuat trotoar atau pejalan kaki. Pemerintah harus lihat sendiri kondisinya di lapangan, tidak ada pembatas antara jalan raya dengan pinggirannya," katanya.
Seorang warga lainnya, Kamat (62), yang sehari-hari berprofesi sebagai penarik becak yang biasa mangkal di depan Pasar Inpres Tugu mengungkapkan, hampir setiap bulan pejalan kaki ditabrak dari arah belakang oleh pengendara ketika berjalan di pinggir jalan. Kebanyakan dari korban kecelakaan itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja dan RS Pelabuhan Jakarta.
"Korban kecelakaan memang nggak pernah ada yang meninggal sih, cuma luka saja. Tapi dengan tak adanya jalur pejalan kaki, sangat membahayakan mereka," kata Kamat. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan penampakan kusutnya macetnya di Jakarta, tepatnya di Jalan Gatot Subroto.
Baca SelengkapnyaJakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.
Baca SelengkapnyaJalan tikus menjadi alternatif bagi pengguna kendaraan untuk menghindari kemacetan.
Baca SelengkapnyaFlyover Buaran sangat berbahaya bagi pejalan kaki. Pasalnya, jalan layang ini tak dilengkapi ruang bagi pejalan kaki, baik itu pembatas maupun trotoar.
Baca Selengkapnya"Truk bermuatan bata hebel menabrak tujuh pengendara bermotor," kata Kapolsek Jagakarsa.
Baca SelengkapnyaPengendara memilih melawan arah untuk bisa langsung naik ke flyover ke arah Tanah Abang.
Baca SelengkapnyaKemacetan terjadi karena para pengendara roda dua berteduh dari hujan di underpass Mampang.
Baca SelengkapnyaBanjir yang berasal dari luapan air Kali Baru itu menyebabkan akses Jalan Raya Bogor tergenang air setinggi 60 cm.
Baca SelengkapnyaAkibatnya, pengendara sepeda motor luka berat pada kaki kirinya
Baca SelengkapnyaPenggunaan jalur sepeda memang tidak masif, sehingga kekosongan tersebut digunakan sejumlah pihak.
Baca SelengkapnyaKepada para pengemudi untuk tetap tertib berlalu lintas selama berkendara
Baca Selengkapnya