Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ratna Sarumpaet bakal pasang badan tolak penertiban Luar Batang

Ratna Sarumpaet bakal pasang badan tolak penertiban Luar Batang Ratna Sarumpaet. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Aktivis Ratna Sarumpaet akan mengirimkan surat kepada menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Pariwisata untuk Meminta perlindungan terhadap kawasan Luar Batang, Penjaringan Jakarta Utara yang juga telah menjadi bagian cagar budaya. Ratna pun bakal pasang badan terhadap penertiban wilayah Luar Batang.

"Saya juga mau mau coba ke menteri kebudayaan dan menteri Pariwisata. Inikan ada perlindungan terhadap cagar budaya. Itu siapa sih yang jaga, kan ada pariwisata dan menteri kebudayaan juga. Saya akan kirim surat kepada mereka dan menghadap untuk meminta perhatian. Ini Indonesia, memang betul Kepala daerah itu Gubernur tetapi sebagai kepala daerah Jakarta ini Ibu Kota. Jadi di sinilah akarnya, awalnya Betawi dimana sih dulu jadi jangan dicoret dan ditenggelamkan," tutur Ratna Sarumpaet, Sabtu (2/4).

"Saya akan pasang badan terhadap penertiban wilayah Luar Batang ini. Saya tidak mau lagi kecolongan seperti Kampung Pulo dan Kalijodo. Saat penggusuran saya akan lawan," tambahnya.

Sebelumya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan bakal menggusur permukiman warga di sekitar Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, atau dekat Masjid Luar Batang. Rencananya penertiban itu dilakukan pada pertengahan April 2016.

Tujuan penggusuran agar program normalisasi kali dapat terealisasi. Pemprov DKI juga ingin membangun dinding turap sehingga kawasan itu bebas dari banjir. Selain itu, Ahok mengaku punya tujuan lain, yakni menghindarkan warga dari penyakit Tuberculosis (TBC).

"Tinggal di kawasan kumuh, ini daerah yang rawan kena TBC. Anda tinggal di sungai, di laut, sempit-sempitan tidak ada matahari langsung, saya enggak mungkin membiarkan Anda sakit," kata Ahok di Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (30/3).

Menurutnya, hunian yang kumuh berpotensi besar menyebabkan warga DKI terjangkit penyakit TBC. Ahok menjelaskan, Indonesia menjadi negara nomor 2 terbesar penyumbang penyakit TBC di dunia.

"Sekarang kamu sadar enggak? TBC di Jakarta ini, di Indonesia, menyumbang 10 persen TBC dunia. Dan kita nomor dua TBC terbesar. TBC satu orang bisa tularin ke sepuluh warga dengan cepat," tegasnya.

Ahok mengaku tak masalah bila warga Luar Batang melakukan penolakan atas rencana penertiban ini. Namun pihaknya memastikan tetap memindahkan warga ke tempat yang lebih baik sehingga terbebas dari banjir dan penyakit.

"Kalau dia ngotot, ya kan? Kita bukannya enggak mau temuin. Kalau mau temuin, kalau kamu bisa terima usulan pindahin kamu ke tempat yang lebih baik," tambahnya.

Sebelum ditertibkan, mantan politisi Gerindra ini akan lebih dulu merelokasi warga ke rusun. Rusun yang disediakan sebagai ganti rugi adalah rusun Marunda, Jakarta Utara. Selain rusun, fasilitas lain pun akan diberikan seperti Kartu Jakarta Pintar bagi anak-anak warga, hingga modal untuk usaha.

"Saya akan pindahkan anda kan ke rumah susun. Anak anda di rumah susun dapat KJP, Bus Sekolah. Kamu yang tua naik bus gak bayar. Ya kan. Mau kerja kita cariin, di KBN, mau usaha juga kita siapin modal. Jadi, sebetulnya ini lebih baik memindahkan Anda," pungkas Ahok.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Usai Gempa, Jalur Pendakian Gunung Salak dan Kawah Ratu Ditutup
Usai Gempa, Jalur Pendakian Gunung Salak dan Kawah Ratu Ditutup

Masyarakat dan pendaki diharapkan dapat menaati kebijakan tersebut.

Baca Selengkapnya
Otorita IKN Respons Kabar Sebut Suku Adat Diberi 7 Hari buat Pindah: Itu Hoaks, Enggak Ada!
Otorita IKN Respons Kabar Sebut Suku Adat Diberi 7 Hari buat Pindah: Itu Hoaks, Enggak Ada!

Otorita IKN bertanggung jawab untuk melindungi masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Kapolri Sigit soal Bentrok TNI-Polri dengan Warga Rempang Batam Sampai Tembak Gas Air Mata
Penjelasan Kapolri Sigit soal Bentrok TNI-Polri dengan Warga Rempang Batam Sampai Tembak Gas Air Mata

Sigit mengimbau dalam menyelesaikan masalah ini pihaknya juga akan mendorong adanya musyawarah. Sehingga kejadian bentrokan, seperti hari ini bisa dicegah.

Baca Selengkapnya
KKP Bakal Tertibkan Bagan Tancap di Perairan Dadap Agar Tak Ganggu Ekosistem Laut
KKP Bakal Tertibkan Bagan Tancap di Perairan Dadap Agar Tak Ganggu Ekosistem Laut

Bagan tancap adalah alat tangkap menetap sehingga mengganggu alur pelayaran

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Banyak Ranjau Paku di Underpass Ciledug Bikin Resah Warga
Hati-Hati, Banyak Ranjau Paku di Underpass Ciledug Bikin Resah Warga

Marak penyebaran ranjau paku yang berpotensi membahayakan pengguna jalan di Underpass Ciledug.

Baca Selengkapnya
Ditentang Masyarakat Aceh, Rara Pawang Hujan Dipulangkan
Ditentang Masyarakat Aceh, Rara Pawang Hujan Dipulangkan

Atas permintaan Pj Gubernur Aceh, perusahaan segera memulangkan Rara melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Rabu (28/8) siang.

Baca Selengkapnya
Dorong Pengembangan Pulau Rempang, Muhammad Rudi Laporkan Progres Ke Menko Perekonomian
Dorong Pengembangan Pulau Rempang, Muhammad Rudi Laporkan Progres Ke Menko Perekonomian

Muhammad Rudi terus mendorong percepatan realisasi pengembangan kawasan dan investasi di Pulau Rempang.

Baca Selengkapnya
Lahan Relokasi Ditambah, Warga Rempang Batam Bebas Pilih Mau Ditempatkan di Mana
Lahan Relokasi Ditambah, Warga Rempang Batam Bebas Pilih Mau Ditempatkan di Mana

Warga terdampak pengembangan proyek strategis nasional Rempang Eco-City.

Baca Selengkapnya
Kisruh di Rempang, Ini Rancangan Presiden Soeharto untuk Pembangunan Pulau Batam
Kisruh di Rempang, Ini Rancangan Presiden Soeharto untuk Pembangunan Pulau Batam

Batam sudah dijadikan daerah industri di era Presiden Kedua Indonesia, Soeharto melalui Keputusan Presiden No. 74 tahun 1971.

Baca Selengkapnya
Alat Peraga Kampanye Bakal Langsung Dicopot Jika Dipasang di Wilayah Jakarta Ini
Alat Peraga Kampanye Bakal Langsung Dicopot Jika Dipasang di Wilayah Jakarta Ini

Adapun APK yang dimaksud meliputi baliho, reklame, spanduk, umbul-umbul, pamflet, bendera, brosur dan sebagainya.

Baca Selengkapnya
Tegas, Heru Larang RPTRA jadi Lokasi Kampanye Pilkada!
Tegas, Heru Larang RPTRA jadi Lokasi Kampanye Pilkada!

"Silakan kalau untuk kegiatan kesehatan, untuk mengentaskan stunting," kata Heru.

Baca Selengkapnya
Tak Mau Sawah Habis 'Dibabat', Pembangunan Vila di Bali Bakal Dimoratorium
Tak Mau Sawah Habis 'Dibabat', Pembangunan Vila di Bali Bakal Dimoratorium

Surat terkait kebijakan ini sudah disampaikan ke pemerintah pusat.

Baca Selengkapnya