Ratna Sarumpaet datangi DPRD, adukan arogansi Ahok gusur pasar ikan
Merdeka.com - Aktivis Ratna Sarumpaet mendatangi DPRD DKI Jakarta bersama dengan Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) DKI Jakarta selaku tim advokasi korban penggusuran Kampung Aquarium dan Pasar Ikan, Kramat Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Selain itu, beberapa perwakilan warga RW 04 Pasar Ikan juga turut hadir membawa dokumen kepemilikan tanah mereka.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menerima mereka di ruangannya di lantai 10, Gedung DPRD DKI Jakarta. Selain itu, hadir juga Ketua Komisi A Petra Lumbuun, Sekretartis Komisi A Syarif, Anggota Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua dan Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike.
Ratna menjelaskan, alasan kedatanganya untuk meminta dukungan dari anggota legislatif atas kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dinilai tidak manusiawi. Karena penggusuran yang dilakukan beberapa waktu lalu masih meninggalkan trauma bagi warga.
-
Siapa saja yang tinggal di Rumah Rakit? Sementara pedagang asing, hanya diperbolehkan membangun rumah di atas rakit karena kebijakan politik Sultan Palembang.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kenapa Anggota DPR periode 2024-2029 tidak mendapat Rumah Jabatan? Kondisi rumah yang sudah tua dengan anggaran pemeliharannya sudah tidak balance, dan kalau dalam bentuk tunjangankan lebih fleksible,' kata Indra, saat dihubungi merdeka.com.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI untuk menambah RTH? Pemprov DKI kini tengah mencanangkan program “Penataan Kawasan Unggulan“ untuk menambah opsi peningkatan jumlah dan luas RTH di Jakarta.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai itu? Bangunan kuno milik artis terkenal yang terbengkalai sejak 1990-an, kini menjadi pusat perhatian di kanal YouTube Sang Penjelajah Amatir.
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
"Saya menjadi sangat resah karena saya enggak tahu di mana letak kesalahannya, tapi berulang kali kami mencoba meluruskan fakta yang terjadi di Pasar Ikan ini," kata Ratna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (18/4).
Selain itu, kompensasi yang seharusnya sudah dapat dirasakan warga, ternyata masih jauh panggang dari api. Ratusan warga masih belum mendapatkan hak mereka untuk direlokasi ke rumah susun sewa (Rusunawa) milik Pemprov DKI Jakarta.
"Di Akuarium itu ada lebih 500 KK yang jadi korban. Baru sekitar 100 KK memang sudah menerima kunci dari rusunawa dan mereka itu adalah warga yang hidup di sana sebagai pengontrak. Yang bertahan lebih dari 385 KK, warga yang ada di sana secara turun temurun," ujarnya.
Walaupun tidak memiliki sertifikat tanah, Ratna mengatakan, warga sudah turun temurun tinggal di sana. Bahkan, mereka juga sudah memenuhi kewajiban mereka sebagai warga negara untuk membayar pajak bumi bangunan (PBB).
"Barangkali mereka belum punya sertifikat, tapi mereka sudah punya bangunan dan mereka bayar pajak. Dan tidak pernah terjadi sosialisasi," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPRD DKI Jakarta mempertanyakan warga menengah atas yang tinggal di rusunawa.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI membeberkan penyebab Rusunawa Marunda terbengkalai hingga akhirnya dijarah
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyindir mantan Gubernur Jakarta yang hanya mengumbar janji membuat perumahan layak bagi warga.
Baca SelengkapnyaAnies Heran Nasib Warga Kampung Bayam Terkatung-Katung: Kunci Rusun Sudah Diberikan Kok
Baca Selengkapnya"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”
Baca SelengkapnyaRumah-rumah di perumahan itu hanya terlihat sedikit kusam.
Baca SelengkapnyaAhok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar mengecek langsung kondisi perumahan rumah dinas Anggota DPR di Kalibata.
Baca Selengkapnya"Mereka mau direlokasi tapi tuntutan mereka minta dipenuhi juga," ujar Maulana.
Baca SelengkapnyaRencana relokasi warga di kolong Jembatan Pakin sudah dibahas bersama Menteri Perumahan, Menteri Sosial, dan Menteri Dalam Negeri.
Baca Selengkapnya"Respons bapak sangat mengecewakan dan zalim. Kasihan warga diberi ketidakpastian lagi," kata Sahroni
Baca SelengkapnyaAda beberapa persoalan yang dinilai Pramono harus segera diatasi bila terpilih menjadi gubernur.
Baca Selengkapnya