Reaksi Korban Kebakaran Plumpang Usai Depo Pertamina Dipindahkan

Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memutuskan untuk mengalah kepada warga pasca insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jumat (3/3) lalu. Pihaknya pun bakal memindahkan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara ke tanah milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

Santoso (48) korban kebakaran depo Pertamina merespon baik atas keputusan Erick. Ia menilai keputusan dari Menteri BUMN itu sebagai upaya untuk keamanan warga sekitar juga.

"Jadi untuk ke depannya sih mudah-mudahan lebih bagus ya jadinya," kata Santoso saat ditemui di tenda pengungsian PMII Jakarta Utara, Selasa (7/3).

Santoso mengaku sudah menjadi warga Tanah Merah sejak 10 tahun lalu tidak memiliki kekhawatiran sama sekali. Meskipun kondisi rumahnya yang berdekatan dengan terminal BBM.

Dia mengaku tak memiliki alasan khusus untuk tinggal di kawasan. Walaupun, Santoso mengaku sempat terguncang akibat peristiwa kebakaran depo Plumpang.

"Kejadian kemarin ini kejadiannya sempet mengagetkan aja ya. Karena ya itu bocor akhirnya mungkin kebakaran udah merambah kemana mana, bensinnya sama aromanya udah menyengat kemana - mana bikin mual," ungkap dia.

"Saya juga secara alami aja, enggak pilih-pilih di situ apa gimana, ya secara alami aja. Karena kebetulan dapetnya di situ," tutupnya.

Erick Thohir Pindahkan Depo Pertamina

Erick Thohir akan merelokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara ke tanah milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Keputusan ini menindaklanjuti instruksi Presiden RI, Joko Widodo usai insiden kebakaran hebat yang melanda Depo Plumpang pada Jumat (3/3) malam.

"Kami sudah merapatkan bahwa Kilang (TBBM Plumpang) akan kita pindah ke tanah Pelindo, ya," kata Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/3).

Erick menyebut, waktu pembangunan Depo baru milik Pertamina di tanah Pelindo di lakukan pada akhir 2024. Proses pembangunan sendiri akan memakan waktu sekitar 2 sampai 2,5 tahun.

"Artinya masih ada waktu kurang lebih 3,5 tahun," ucapnya.

Erick mengatakan, relokasi Depo Plumpang ini untuk mencegah insiden serupa terjadi kembali di masa mendatang. Meski demikian, tidak disebutkan lokasi persis tanah milik Pelindo yang dimaksud.

Erick menekankan bahwa tindakan yang akan dilakukan terhadap TBBM Plumpang diharapkan akan menjadi percontohan bagi fasilitas vital nasional, termasuk TBBM lain, dan kilang-kilang Pertamina di tempat lain.

"Ini akan menjadi proyek percontohan pertama, sebelum kita terapkan di kilang-kilang lain, bahkan termasuk juga pabrik pupuk dan smelter," tutupnya.