Remaja Tusuk Polisi di Kampung Bahari Positif Gunakan Obat Psikotropika

Merdeka.com - Remaja berinisial R (16) yang nekat menusuk anggota Polres Jakarta Utara, AKP Pesta Hasiholan Siahaan, saat penggerebekan narkoba di Kampung Bahari, sudah menjalani tes urine. Dia diketahui menggunakan obat psikotropika.

R merupakan anak dari D. Sang ayah ditangkap personel Polres Jakarta Utara karena diduga sebagai bandar narkoba.

Wakasatresnarkoba Polres Metro Jakarta Utara Kompol Syam Ramadhan Putra menjelaskan, dari hasil penyidikan, R tidak ada kaitan dengan kasus narkoba. Dia berpendapat, R hanya ingin membela ayahnya.

"R tidak terkait peredaran narkoba yang dilakukan bapak, murni dia hanya ingin membela sebagai anaknya," ungkap Syam melalui keterangannya, Rabu (15/2).

Kendati demikian, R pun sudah diamankan dan menjalani serangkaian tes. Dari tes urine yang dilakukan, remaja itu diketahui mengonsumsi obat penenang yang tergolong dalam psikotropika golongan IV.

"Dalam tes urine hasilnya R menggunakan obat penenang jenis alprazolam. Ini obat golongan benzodiazepin atau psikotropika golongan IV," beber dia.

Seperti diberitakan, R (16) menusuk AKP SH Hasiholan yang tengah melakukan penggerebekan kasus narkoba di kawasan Koja, Jakarta Utara.

"AKP SH Hasiholan menjadi korban ketika menjalankan tugas dalam rangka menangani tindak pidana narkoba, saat bertugas ada pelaku menusuk di bagian punggung belakang," ujar Trunoyudo, Selasa (14/1).

R sudah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di Polres Jakarta Utara. Dia dikenakan pasal 338 Jo Pasal 53 subsider Pasal 361 ayat (2) KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 15 tahun.

"Tentunya akan menganut UU secara perlakuan khusus anak berhadapan dengan hukum," kata Trunoyudo.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, lima orang ditangkap dalam penggerebekan di Kampung Bahari. Dua di antaranya merupakan bandara narkoba inisial D dan kurir berinisial R.

"Terhadap pelaku penyalahgunaan narkoba kita tangkap lima orang. Dua orang di antaranya kita tahan karena terbukti mengedarkan narkoba," ujar Gidion dalam keterangannya, Rabu (15/2).

Sementara tiga orang diduga merupakan pemakai narkoba. "Sisanya tiga orang hanya pengguna, kami akan lakukan rehabilitasi," jelas dia. (mdk/yan)