Respons Perluasan Ganjil Genap, Transjakarta akan Tambah Armada Bus Listrik
Merdeka.com - Sistem Ganjil Genap sudah berlaku di 25 wilayah tambahan mulai 9 September lalu. Sistem tersebut bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi umum demi menekan angka polusi dan kemacetan.
PT Transjakarta mengantisipasi hal itu dengan menambah armada bus listrik. Rencana ini didukung percepatan penerbitan plat kuning untuk uji coba bus listrik dan penyesuaian spesifikasi guna uji coba oleh Kementerian Perhubungan.
Hal itu disampaikan Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjoyo, saat menjawab wartawan mengenai perkembangan penggunaan bus listrik untuk bus Transjakarta.
-
BYD rilis mobil listrik apa di Indonesia? BYD sekaligus mengumumkan harga tiga mobil listriknya di Indonesia, yaitu Atto 3, Dolphin, dan Seal.
-
BYD bantu masyarakat pakai mobil listrik bagaimana? Berangkat dari visi yang sama, kolaborasi ini memiliki tujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat dapat memiliki kendaraan listrik untuk mendorong perubahan gaya hidup ramah lingkungan.
-
Kapan Damri akan belanja bus listrik? Perum Damri mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1 triliun untuk 2025 yang akan digunakan untuk penyediaan 100 bus listrik Transjakarta dan peremajaan bus diesel angkutan perintis.
-
Dimana Perusda MBS diharapkan untuk menerapkan bisnis kendaraan listrik? 'Saya mendorong ke depan, MBS mulai menggunakan kendaraan non fosil. Kendaraan itu bisa dipinjam atau disewakan,' ujarnya Akmal kepada wartawan.
"Baru kemarin kami bertemu Menteri Perhubungan dan mendapat back up penuh untuk penggunaan bus listrik," kata Nadia, Rabu (11/9/2019).
Dalam pertemuan jajaran PT Transjakarta yang dipimpin Direktur Utama Agung Wicaksono dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, terdapat tiga poin yang menjadi arahan. Yakni, percepatan penerbitan pelat kuning untuk uji coba bus listrik, percepat dan perbanyak realisasi bus listrik, dan dispensasi terhadap ketidaksesuaian spesifikasi pada saat uji coba.
Menurut Nadia, saat ini sudah tersedia bus listrik merek MAB (Mobil Anak Bangsa) dan BYD dengan distributor resmi Bakrie Autopart yang sedang dalam jadwal uji coba. Setelah Perpres Mobil Listrik terbit, Transjakarta akan menguji coba berbagai merek bus dari pabrikan di dunia, seperti Eropa, Amerika, dan Asia.
"Tujuannya mengetahui spesifikasi dan ketahanan merek tertentu terhadap cuaca, kondisi jalan, pola lalu lintas, dan berbagai kondisi lain yang ada di Jakarta, termasuk uji coba terhadap genangan tertentu," tutur Nadia.
Pada Juni lalu, Transjakarta telah melakukan pra-uji coba tiga bus listrik. Tak kurang dari 14 ribu penumpang telah menikmati kendaraan itu.
Sedangkan Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono, mengatakan, bus listrik sudah siap beroperasi di Jakarta. "Warga sangat antusias. Mereka bilang busnya nyaman, tidak ada bunyi seperti bus pada umumnya yang bising, dan tidak ada knalpot sehingga tidak ada asap," ujar Agung.
Transjakarta berencana mengganti bus berbasis fosil dengan full electric secara bertahap. "Kita ingin menekan semaksimal mungkin tingkat emisi yang dihasilkan transportasi publik," tutur Nadia.
Terkait kapan penambahan dapat direalisasikan, menurut Nadia, hal ini setelah masa uji coba selesai dilakukan. Transjakarta juga yakin terhadap garansi, ketangguhan merek, kesiapan suku cadang, perawatan, pemeliharaan, kesanggupan untuk transfer knowledge bagi para mekanik kami.
"Untuk jangka panjang, tentu perlu pertimbangan pemenuhan konten lokal," ujar dia.
Dia menjelaskan, uji coba dilakukan selama enam hingga 12 bulan agar melewati berbagai musim yang ada di Jakarta. "Musim hujan, musim kemarau, dan musim banjir tentunya," tambah Nadia.
Mengenai jumlah merek yang akan diujicoba, Nadia mengatakan hingga saat ini terdapat 28 merek produsen bus listrik dalam dan luar negeri yang ingin menjadi rekanan Transjakarta.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov DKI Jakarta menargetkan seluruh armada Transjakarta akan terelektrifikasi sepenuhnya pada 2030.
Baca SelengkapnyaBus listrik ini juga sudah dilengkapi dengan penyejuk ruangan dan fasilitas yang ramah bagi penyandang disabilitas.
Baca SelengkapnyaNantinya, layanan bus listrik BRT ini akan terintegrasi dengan terminal tipe A eksisting di Bandung, semisal Terminal Leuwi Panjang dan Cicaheum.
Baca SelengkapnyaPeluncuran 200 bus listrik ini menjadi pencapaian besar Jakarta untuk menghadirkan sistem transportasi publik yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaKapasitas produksi mencapai 1.500 unit per tahun atau sebanyak 6 unit per hari di tahap awal.
Baca SelengkapnyaPT Transportasi Jakarta (Transjakarta) meluncurkan sebanyak 22 unit armada bus listrik terbaru
Baca SelengkapnyaBudi menyebut akan memberikan harga BBM khusus untuk mitra Grab.
Baca SelengkapnyaLuhut optimis kedatangan BYD akan disambut dengan baik oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaBank DKI akan menyalurkan kredit investasi untuk pengadaan bus operator khusus dengan spesifikasi ukuran bus besar, sedang, maupun bus listrik.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini terkait dengan penggunana Internet of Things (IoT).
Baca SelengkapnyaBus low deck, inovasi kota: Efisien, nyaman, dan mengubah wajah transportasi umum Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia telah menetapkan batasan untuk impor BYD hingga akhir tahun 2025.
Baca Selengkapnya