Respons Pihak Transjakarta atas Curhatan Warga DKI
Merdeka.com - Sejumlah warga DKI Jakarta mengkritisi pelayanan Transjakarta. Mereka meminta pihak Transjakarta untuk berbenah terkait kenyamanan dan kecepatan dalam melayani pelanggan.
Dalam rangka Hari Pelanggan Nasional 4 September 2019 ini, Kepala Divisi Sekretaris Korporasi PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjoyo merespons curhatan warga DKI tersebut.
"Kami juga ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas cinta mereka pada bus Transjakarta," kata Nadia, Rabu (4/9/2019).
-
Apa saja yang disediakan Transjakarta? Selain menyediakan kantong parkir, pihak Transjakarta juga melakukan penambahan total 300 unit armada saat Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK. Dukungan ini, kata Ayu diharapkan bisa memudahkan mobilitas masyarakat yang ingin menghadiri Misa Agung bersama Paus Fransiskus.
-
Apa tujuan Transjakarta perpanjang jam operasional? Perpanjangan jam operasional armada bus Transjakarta diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya kepadatan pelanggan setelah laga berlangsung. Sehingga, masyarakat yang menonton bisa kembali ke rumahnya masing-masing dengan cepat.
-
Kenapa Transjakarta perpanjang jam operasional? Perpanjangan jam operasional armada bus Transjakarta diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya kepadatan pelanggan setelah laga berlangsung. Sehingga, masyarakat yang menonton bisa kembali ke rumahnya masing-masing dengan cepat.
-
Bagaimana Transjakarta perpanjang jam operasional? Perpanjangan jam operasional ini kami lakukan pada sejumlah rute yang bersinggungan dengan area stadion GBK,' kata Ayu dalam keterangan tertulis, diterima Senin (9/9). Adapun layanan reguler Transjakarta biasanya melayani penumpang hingga pukul 22.00 WIB. Khusus besok, akan beroperasi sampai pukul 23.00 WIB.
-
Apa saja masalah Trans Semarang? Namun terkadang operasional bus itu memiliki sejumlah masalah. Salah satunya adalah armadanya yang ternyata melebihi ambang batas emisi.
-
Siapa yang menggagas Transjakarta? Pertama kali digagas tahun 2001 dan ditindaklanjuti saat era Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.
Nadia menjelaskan, ini merupakan cerminan atas meningkatnya pengguna bus Transjakarta. "Kami memang mencermati terjadinya peningkatan pengguna bus Transjakarta dari kelompok kelas menengah ke atas. Itu merupakan kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri bagi kami," lanjutnya.
©2019 Merdeka.comSoal kritik dan saran yang disampaikan, menurut Nadia, sudah menjadi tradisi Transjakarta selalu terbuka terhadap kritik karena itu merupakan masukan untuk terus meningkatkan pelayanan.
"Transjakarta sepenuhnya berkomitmen memperhatikan masukan yang disampaikan masyarakat," ungkapnya.
"Agar ada lift di halte misalnya, akan segera kami penuhi karena sudah masuk dalam rencana. Namun untuk sementara di lokasi tertentu dulu," jelasnya.
Demikian juga dengan permintaan agar ada penambahan armada dan jangkauan. "Segera kami realisasikan. Sesuai rencana, kami akan menambah 10.047 bus," katanya.
Sedangkan keluhan terkait kejahatan di bus Transjakarta, Nadia mengatakan sudah menindaklanjuti. "Langsung kami tindaklanjuti. Kami ingin mengantisipasi seluruh jalur, halte, dan bus agar aman dan nyaman untuk semua pelanggan," katanya.
Nadia mengimbau semua pelanggan bus transjakarta yang mengetahui atau mencurigai gelagat tertentu di dalam bus atau di halte untuk tidak ragu menyampaikan ke petugas yang ada di lokasi tersebut.
"Kami jamin petugas akan merespons dengan baik. Karena kami ingin merangkul semua elemen masyarakat yang memberikan masukan, dan berkolaborasi, semata-mata demi perbaikan layanan kami," pungkasnya.
Sebelumnya, salah satu warga DKI bernama Maya Juwita mengaku sudah menjadi pelanggan setia Transjakarta sejak mulai beroperasi tahun 2004 lalu. Maya mengharapkan perbaikan Transjakarta dari sudut kecepatan dan kenyamanan. Menurut Maya, memang selama ini pelayanan Transjakarta mengalami perubahan ke arah positif namun masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki.
"Belakangan ini, perjalanan lebih lambat karena tidak semua jalur steril dan ada pembangunan proyek LRT di Jalan HR Rasuna Said. Transjakarta harus memikirkan jalan keluarnya," kata Maya.
Dia juga melihat beberapa kendaraan pengumpan yang memasuki jalan kecil tetapi menggunakan bus besar. "Akibatnya malah bikin macet. Untuk jalan kecil, pakai dong bus kecil," tutur dia.
Sementara itu, warga lain bernama Etty Herawati menyatakan Transjakarta adalah alat transportasi ibu kota yang murah dan disiplin. Namun, perlu tambahan armada pada jam sibuk dan jalur yang lebih panjang.
"Pada jam sibuk perlu tambahan armada karena sering lama menunggu. Begitu bus datang tak bisa naik lagi. Soal disiplin sudah bagus. Tidak berhenti sembarangan, pengemudi bawa mobil dengan tenang," katanya.
"Jalurnya perlu ditambah. Saya tinggal di Cibubur, tapi Transjakarta baru sampai Bumi Perkemahan Pramuka. Saya harap diadakan sampai Cileungsi," Etty meminta.
Emak-emak lainnya bernama Ratna Rasiana Sari mengaku rutin naik bus ini. Selain murah, dengan sekali jalan sudah bisa ke mana-mana. Namun kini, ia merasa naik turun tangga halte busway melelahkan. Fasilitas itu banyak ditemui di sejumlah halte.
"Buat orang tua seperti saya, Transjakarta perlu menyediakan eskalator atau lift," kata dia.
Sedangkan warga lainnya bernama Maryam Bachmid memilih Transjakarta karena aman dan nyaman. Kendati masih ada kejadian pencopetan pada jam-jam padat. "Tapi saya merasa Transjakarta masih jauh lebih aman dari moda transportasi lainnya," jelas dia.
Menjelang Hari Pelanggan Nasional besok, Maryam berharap Trans Jakarta memperluas jangkauan layanan dan meningkatkan konektivitas Transjakarta dengan MRT, LRT, dan KRL. "Ini agar masyarakat makin banyak yang menggunakan transportasi publik," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah kritikan itu lantas ramai diperbincangkan serta ditanggapi beragam komentar oleh warganet Indonesia.
Baca SelengkapnyaKapolri menegaskan Polri bukan lembaga anti kritik.
Baca SelengkapnyaRatusan angkutan umum bus kecil bekas Mikrolet, APB, dan Jaklingko Mikrotrans memadati jalan di depan Balai Kota Jakarta.
Baca SelengkapnyaSeluruh direksi dan operator Transjakarta sudah menandatangani pakta netralitas karena pihaknya merupakan bagian dari Pemprov DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada delapan koperasi mitra operator program JakLingko yang melakukan unjuk rasa di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa, 30 Juli 2024
Baca SelengkapnyaSelain dicurhati sopir truk mengenai maraknya aksi premanisme, Pramono juga mengaku dikeluhkan masyarakat yang memiliki usaha UMKM katering.
Baca SelengkapnyaSopir Jaklingko demo karena upah yang dinilai tidak layak hingga pembagian kuota yang kurang adil antar operator.
Baca SelengkapnyaHal ini menjadi salah satu upaya Pemprov DKI agar jalur TransJakarta tetap steril dari kendaraan selain bus TransJakarta.
Baca SelengkapnyaApriastini menyampaikan, penyesuaian layanan dilakukan agar mobilitas masyarakat yang menggunakan Transjakarta dengan rute-rute terdampak tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaRatusan mobil JakLingko terparkir di kawasan Balai Kota Jakarta.
Baca SelengkapnyaAdanya gangguan dalam pengoperasian LRT merupakan bagian dari proses dan evaluasi untuk PT INKA.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan sudah mengomunikasikan tiga hal bersama manajemen TransJakarta dan perwakilan demonstran.
Baca Selengkapnya