Revitalisasi bangunan tua, Pemprov DKI akan gelar Beauty Contest
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana merevitalisasi seluruh bangunan-bangunan tua di Jakarta. Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), akan segera mengurus perizinan dari para pemilik gedung-gedung tersebut.
"Nanti mau dibersihin. Makanya kita butuh pemilik gedung itu," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (11/8).
Menurutnya, bangunan tua itu rata-rata milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pemprov DKI Jakarta pun mengaku sudah menemukan format untuk melakukan revitalisasi bangunan-bangunan tua tersebut.
-
Siapa pemilik bangunan tua di Semarang? Seperti diketahui dari postingan itu, rumah besar tersebut dulunya adalah milik pengusaha sandal merek 'Orie' berdarah Tionghoa, Ong Ing Yip.
-
Siapa yang Jokowi minta untuk segera selesaikan RUU Perampasan Aset? Jokowi menyebut, pemerintah telah mengajukan RUU perampasan aset kepada DPR. Kini tinggal DPR untuk menindaklanjuti RUU tersebut.
-
Siapa yang mengelola Rumah BUMN Yogyakarta? Rumah BUMN Yogyakarta sendiri merupakan bentuk inisasi dari Kementrian BUMN yang berkolaborasi dengan Bank BRI untuk memberdayakan UMKM melalui berbagai pelatihan serta pembinaan.
-
Siapa pemilik rumah masa kecil Pak Jokowi? Rumah sederhana itu milik Wiroredjo dan Sani, yang tak lain merupakan kakek dan nenek Presiden Jokowi.
-
Siapa yang membangun gedung tua di Semarang? Mengutip YouTube Tri Anaera Vloger, bangunan itu dibangun pada tahun 1911 oleh perusahaan penimbun kayu jati Belanda, de Javasche Bosch Exploitatie Maatschappij.
-
Bagaimana Jokowi ingin UU Perampasan Aset dikawal? 'Terakhir saya titip upayakan maksimal penyelamatan dan pengembalian uang negara sehingga perampasan aset menjadi penting untuk kita kawal bersama,' ucap Jokowi.
"Nah, kita udah ketemu format seperti kantor pos kerja sama dengan swasta, terutama yang perusahaan perdagangan Indonesia itu, kalo enggak salah ada 14 gedung," ujarnya.
Ahok menambahkan, Pemprov DKI akan membuat Beauty Contest bagi perusahaan swasta yang akan melaksanakan proyek tersebut.
"Dia (perusahaan) akan membuat semacam Beauty Contest, perusahaan swasta mana yang mau masuk. Dan kita sudah punya 10 pengembang yang sudah komitmen mau kerja sama membangun itu," tandasnya.
"Jadi kalau udah bisa dibangun, kita harapkan tahun depan udah mulai pembangunan 14 sekaligus, bukan dua dua gitu. Jadi sekeliling kita bereskan, dan kami juga akan membangun jalan, terowongan di belakang BNI, sehingga BNI itu nanti sampai ke Museum Keramik, sampai Museum Fatahillah itu nanti jalan ditutup. Kita akan pasang plasa dengan batu-batu," paparnya.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick berkelakar, jika BUMN diminta mengelola Kota Tua seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII), hal itu patut dipertimbangkan.
Baca SelengkapnyaProyek tersebut berada di Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaIni menyusul, rencana pemerintah untuk memindahkan usai Ibu Kota Negara ke Nusantara di Kalimantan Timur mulai 2024 nanti.
Baca SelengkapnyaPenciptaan nilai untuk aset-aset itu penting dilakukan, apalagi saat pemerintahan resmi pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaAsrama Inggrisan awalnya dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1776.
Baca SelengkapnyaHeru mengaku belum mendapat laporan dari dinas terkait
Baca SelengkapnyaHeru menyebut, di masa mendatang tata ruang di Jakarta tidak ketinggalan zaman.
Baca SelengkapnyaKementerian ATR/BPN sudah melakukan koordinasi awal dengan Satgas Perumahan mengenai penataan satu juta rumah.
Baca SelengkapnyaKepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengunjungi kompleks tentara yang dikenal dengan Asrama Inggrisan
Baca SelengkapnyaPelaksanaan target 3 juta rumah akan diserahkan kepada UMKM, koperasi, hingga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Baca SelengkapnyaProgram itu diterapkan untuk masyarakat yang ada di 17 Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaMenteri Basuki dan rombongan melihat secara langsung kondisi Pasar Banyuwangi.
Baca Selengkapnya