Revitalisasi Waduk Setiabudi Barat, Pemprov DKI pakai dana CSR
Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta berencana merevitalisasi eksisting Waduk Setiabudi Barat Jakarta Selatan. Waduk itu kini dalam kondisi tidak terawat dan air limbah berwarna hitam mengeluarkan bau tak sedap hingga lingkungan sekitar.
Rencananya waduk it bakal diintegrasikan dengan kawasan Waduk Setiabudi Timur dan Waduk Melati yang berada berjarak tak begitu jauh.
"Jadi airnya masih tidak bagus. Air limbah masih bau. Nanti kita akan perbaiki IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) di situ. Sehingga airnya bersih (karena) kondisi sekarang masih kurang baik, airnya hitam," kata Djarot di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (6/7).
-
Bagaimana kondisi Waduk Jatiluhur saat ini? Seperti terpantau baru-baru ini kondisi air di Waduk Jatiluhur berkurang drastis. Bahkan beberapa area terlihat bagian dasarnya yang juga tampak kering.
-
Mengapa Waduk Jatiluhur menyusut? Sebagai sumber penampungan sungai yang dibendung, waduk seharusnya menampung banyak air. Namun di musim kemarau ini kondisi berbeda justru ditemui di Waduk Jatiluhur yang mengalami kondisi surut.
-
Bagaimana kondisi Waduk Jatigede saat ini? Mengutip YouTube Krisna Euy, Selasa (3/10), terlihat air bendungan terbesar kedua di Indonesia itu benar-benar surut di sebagian besar areanya.Genangan hanya tampak di bagian tengah maupun daerah yang memiliki cekungan. Hal ini membuat puing-puing bangunan permukiman dan pemakaman terlihat jelas.
-
Bagaimana Waduk Kebon Melati di tata? Mengutip Instagram majalan digital Jakita oleh Pemprov DKI Jakarta, kawasan waduk tersebut saat ini sudah cukup tertata. Kondisinya rapi, bersih dan ditanami ratusan deret pohon sehingga makin membuat teduh area tersebut.
-
Bagaimana DKI Jakarta mengendalikan polusi udara? Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menerbitkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 593 Tahun 2023 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran Udara sebagai kebijakan untuk mempercepat penanganan polusi udara.
-
Mengapa kualitas udara Jakarta memburuk? Memang, belakangan kualitas udara Jakarta jadi sorotan. Sebelumnya, Koalisi Inisiatif Bersihkan Udara Kota dan Semesta (Ibukota) juga mencatat dalam dua bulan terakhir kualitas udara di Jakarta memburuk.
Mantan Walikota Blitar ini mengatakan revitalisasi waduk Setiabudi Barat tak akan menggunakan APBD DKI. Tetapi menggunakan dana CSR dari pengembang PT Permadani Khatulistiwa Nusantara. Diperkirakan biaya revitalisasi waduk tersebut akan menghabiskan dana sebanyak Rp 133 miliar.
"Belum dihitung. Gambarannya Rp 133 miliar. Itu hitungan kasarnya. Masih dihitung lagi," kata Djarot.
Kepada pengembang Djarot meminta revitalisasi bisa dilakukan dalam waktu singkat. Nantinya bila waduk telah direvitalisasi tak akan sangat bermanfaat untuk pengendalian banjir. Tak hanya itu, waduk pun dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka untuk interaksi warga.
"Kalau ini selesai, daya dukungnya, supporting sudah siap di kawasan itu. Itu kan semua pembuangan air itu sebagian diolah di situ. Sebelum masuk ke waduk, diolah juga. Maka IPAL-nya harus bagus. Setelah kita olah bersih, baru masuk ke waduk sehingga tidak bau," terang Djarot.
Djarot mengatakan revitalisasi waduk telah dilakukan sejak tahun 2014. Namun hingga kini tak kunjung selesai. Hal inilah yang membuat mengambil keputusan untuk menyerahkan revitalisasi kepada pengembang dengan catatan selesai dalam waktu saru bulan.
"Iya kan sudah dimulai tahun 2014. Jadi kita putuskan, ini skala prioritas untuk pengembangan Waduk Setiabudi Barat," paparnya.
Kepada pengembang, Djarot juga meminta agar revitalisasi sekaligus dengan pengintegrasian dengan waduk Setiabudi Tinue dan waduk melati. Revitalisasi yang dilakukan juga akan memperbaiki sistem pengelolaan air limbah dan membangun park and ride yang terhubung dengan beberapa kawasan strategis di Dukuh Atas.
Sebab lanjut dia, dalam kurun waktu 5-10 tahun mendatang kawasan tersebut akan menjadi daerah yang sibuk. Hal jni menyusul selesainya berbagai moda transportasi masal yakni MRT, LRT, TransJakarta dan Kereta Bandara. Sehingga untuk parkir kendaraan diarahkan di kawasan waduk tersebut.
Tak hanya itu, Djarot memastikan akan banyak menanam pohon di sekitar waduk untuk mengatasi polusi udara. Area jogging Track pun bakal disiapkan sehingga bisa dimanfaatkan oleh warga Jakarta.
"Desainnya sudah ada. Tinggal keputusan kerja sama dengan PT Permadani untuk pembiayaan," pungkasnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi kali Ciliwung di musim kemarau saat ini sedang surut dan menghitam dengan banyak tumpukan sampah.
Baca SelengkapnyaPengerukan endapan lumpur ini dilakukan sebagai upaya untuk menambah daya tampung air, terutama ketika musim penghujan.
Baca SelengkapnyaSungai Cileungsi mulai menghitam, mengeluarkan bau tak sedap hingga matinya ikan-ikan di sana diduga disebabkan tercemar.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta juga menyiapkan tangki-tangki air bersih
Baca SelengkapnyaWaduk Melati menjadi salah satu infrastruktur pengendali banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaBendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak
Baca SelengkapnyaHeru Budi Ingin DLH DKI Tiru Singapura, Sampah Jakarta Bisa Dikelola di Laut atau Teluk
Baca SelengkapnyaPemprov DKI juga akan membentuk Satgas untuk menangani polusi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSebelum tercemar, Curug Parigi jadi wisata alam andalan warga pinggiran Jakarta.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemprov agar segera mengevaluasi penanganan banjir
Baca SelengkapnyaSudah sebulan limbah industri berbahaya mencemari Kali Bekasi sehingga menghambat pasokan air bersih.
Baca Selengkapnya