Ribut dengan DPRD Bekasi soal sampah, Ahok seret Bang Yos
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, lagi meradang karena ditegur DPRD Bekasi soal sampah. Tak terima disalahkan, Basuki menyebut masalah sampah adalah warisan kebijakan mantan Gubernur Sutiyoso.
"Jadi kamu bayangin ya, DKI kenapa mesti libatkan swasta, zaman Bang Yos loh, Jenderal bintang tiga. Kita kirim sampah ke Bekasi, itu tanah siapa? Tanah DKI loh. Peruntukannya untuk DKI loh," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Jumat (23/10).
Ahok menyayangkan mengapa harus ada pihak ketiga yakni PT Godang Jaya Tua dalam menangani pasokan sampah DKI Jakarta. Seharusnya, kata Ahok, kerja sama yang dijalin cukup dua belah pihak saja, yaitu Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Bekasi.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Dengan keterlibatan PT Godang Tua Jaya dalam kerjasama ini, menurutnya dapat berpotensi adanya penyalahgunaan wewenang dari pihak ketiga tersebut.
"Dulu kenapa Tipping Fee enggak langsung ke Bekasi masuk dalam APBD, kenapa mesti lewat ke swasta Godang Tua yang bisa lakukan macam-macam. Swasta ini pernah diaudit enggak?” tegasnya.
Selain dugaan permainan dari pihak ketiga, mantan Politisi Gerindra ini juga mencurigai adanya keterlibatan anggota DPRD Bekasi lantaran surat peringatan yang diberikan pihak Pemprov DKI sampai sekarang tidak ada tindak lanjut.
"Saya mulai curiga sama anggota DPRD oknumnya siapa saya juga enggak tahu nih. Mulai curiga kenapa, karena saya sudah kirim surat peringatan pertama," tandasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Syafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaHasto dipanggil sebagai seorang konsultan dalam kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaSimak potret masa kecil orang nomor satu Pertamina eks pejabat penting di DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya“Sekarang Pak Ahok sudah di luar pemerintahan, dia bilang bu minta tugas, saya bilang sudah ada tugasnya,” jelas Megawati
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaDi hadapan para pendukung Ganjar-Mahfud di Eropa, Ahok justru menegaskan melawan balik
Baca SelengkapnyaTersangka merupakan pejabat pembuat komitmen (PPK) pada Balai teknik Perkeretaapian (BTP) kelas 1 Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAhok pada prinsipnya siap untuk ditugaskan di mana saja oleh PDIP.
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan penyelesaian masalah di Jakarta kerap pelik
Baca Selengkapnya