RS Harapan soal bayi kembar: USG tak bisa dipercaya 100 persen
Merdeka.com - Pihak Rumah Sakit Harapan Jayakarta membantah bayi yang dikandung pasien Raudiah Elvani (37) itu bayi kembar. Hal itu terkait laporan Raudiah Elvaning mengenai hilangnya satu bayi kembarnya saat persalinan di Rumah Sakit Harapan Jayakarta.
"Saat dioperasi sesar, di rahim pasien tidak ditemukan bayi kembar. Kami sudah sampaikan ke Dinkes, hasil sesar bayi tunggal," ucap Ketua Dewan Pengawas RS Harapan Jayakarta Hermawan Syahputra di RSHJ, Jumat (17/6).
Menjawab adanya USG dari Rumah Sakit Budi Asih dan Puskesmas Jati Padang yang menyatakan bahwa bayi dalam kandungan Raudiah itu kembar, dirinya hanya menegaskan hasil USG itu bukan alat hukum yang dapat dipercaya 100 persen.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Siapa saja yang diperiksa terkait penjualan bayi? Polda Bali dan Polres Depok, Jawa Barat, memeriksa Yayasan Luh Luwih Bali yang berlokasi di Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, terkait sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat.
"USG bukan alat hukum yang bisa dipercaya 100 persen. Ada metode klinis lain," kata dia.
"Kami siap berikan klarifikasi jika nantinya kasus dugaan penghilangan bayi tersebut dibawa ke ranah hukum," tuturnya.
Sebelumnya Raudiah Elvani melapor ke Komnas Perlindungan Anak terkait salah satu bayi kembar yang hilang saat operasi sesar bulan Mei lalu. Dia menduga adanya kasus penjualan anak yang dilakukan di RS Harapan Jayakarta tersebut.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini dipastikan setelah dilakukan tes DNA yang dilaksanakan oleh Pusat Dokter Kesehatan (Pusdokkes) Polri.
Baca SelengkapnyaPria berinisial MR menjelaskan kronologi bayinya diduga tertukar dan dikembalikan dalam kondisi meninggal dunia di RS Kawasan Cempaka Putih.
Baca SelengkapnyaOrang tua bayi yang diduga tertukar dalam kondisi meninggal dunia di RS Cempaka Putih mau tes DNA mandiri.
Baca SelengkapnyaTertukarnya kedua bayi pasien itu telah terbukti dari hasil DNA.
Baca SelengkapnyaAda empat bayi dilahirkan di hari yang sama, pada saat kejadian balita MS tertukar di RS Islam Cempaka Putih.
Baca SelengkapnyaAda banyak kejanggalan yang dirasakan ayah dari sang bayi, MR, maupun sang istri.
Baca SelengkapnyaAde Ary menerangkan, pihaknya akan mengambil sampel DNA dari bayi.
Baca SelengkapnyaOrang tua bayi diduga tertukar di RS Cempaka Putih yang dikembalikan dalam kondisi meninggal tidak diperbolehkan melihat sang anak sejak lahir.
Baca SelengkapnyaNamun setelah sang bayi lahir, MR maupun istrinya, tidak diperkenankan melihat bayinya oleh pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI sudah berkoordinasi dan meminta klarifikasi tertulis dari pihak manajemen RS Islam Jakarta Cempaka Putih.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan bayi tertukar di Rumah Sakit (RS) Islam Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, menemukan titik terang.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial seorang pria berinisial MR (27) menduga bayinya tertukar di sebuah rumah sakit (RS) kawasan Cempaka Putih.
Baca Selengkapnya