Rumah Keluarga Ditemukan Tewas di Kalideres Dikira Tetangga Sudah Lama Kosong
Merdeka.com - Pasangan suami-istri ini kaget mendengar tetangganya, Rudyanto Gunawan, dan K. Margaretha Gunawan dan Dian ditemukan tak bernyawa di dalam rumah. Andy dan Dessy tinggal tak jauh dari kediaman korban, jarak hanya selemparan batu.
Ditemui di kediamannya, Andi bercerita Rudyanto Gunawan dan K Margaretha merupakan warga lama di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat. Namun, selama tinggal jarang bersosialisasi dengan warga sekitar termasuk tetangga.
"Saya tidak ingat kapan terakhir bertemu dengan korban. Soalnya orangnya kalau keluar kalau mau belanja ke pasar. Itupun keluar dibuka pintu lalu ditutup lagi," kata Andy Senin (14/11).
-
Siapa yang tinggal di Kampung Mati Cigerut? Teteh Intan mengaku sudah empat tahun tinggal di kampung itu.
-
Siapa yang tinggal di Kayutangan? Pada masa kolonial dan perkembangan agama Islam sekitar tahun 1800-an, Kampung Kayutangan mulai menjadi tempat tinggal keturunan bangsa Belanda. Mereka mendirikan rumah-rumah di kawasan Celaket, Kajoetangan, Klojen Kidul dan Temenggungan.
-
Siapa yang tinggal di rumah dinas di Karawang? Pada masa itu, Annisa dan AHY masih tinggal di rumah dinas di Karawang.
-
Siapa yang menghuni kampung tersebut? Pasalnya di sini, seluruh penghuninya merupakan perempuan dan tidak ada laki-laki sama sekali.
-
Siapa yang tinggal di gubuk reyot itu? Seperti inilah gubuk yang ditempati Samudi, seorang kakek berusia 66 tahun warga Kampung Cipalid, Desa Banjarsari, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak.
-
Siapa yang masih tinggal di Kampung Mati? Yang masih tinggal di kampung itu adalah keluarga Pak Muhsori. Ia tinggal di sana bersama istrinya.
Andy justru mengira penghuni rumah telah pindah ke tempat lain. Sebab, belakangan situasi dari luar terlihat kosong.
"Kita tidak pernah menyangka ada orang di dalam. Kita tahunya sudah lama kosong dan dianggap pindah," ujar Andy.
Andy menerangkan, kematian korban diketahui baru-baru ini. Namun, sepekan atau dua pekan terakhir sudah banyak warga yang mengendus aroma tak sedap di dekat rumah. Andy mengatakan, warga sekitar sering kali melakukan lari pada pagi hari.
"Kalau lewat sih itu cium bau tak enak. Kok bau banget," ujar dia.
Sementara itu, Dessy menambahkan sepengtahuannya rumah itu dihuni oleh tiga orang. Adapun, Rudyanto Gunawan, K. Margaretha Gunawan dan Dian.
"Tapi ternyata ada empat. Baru tahu makanya begitu dibilang empat kaget," ujar dia.
Dessy mengamini ucapan suaminya mengenai keluarga Rudyanto yang jarang bersosialisasi. Bahkan, kata Dessy setiap ada acara di lingkungan RT/RW tak pernah satupun ada yang hadir.
Dessy hanya sesekali bertemu dengan K Margaretha. Itu pun, cuma tegur-sapa sewaktu mereka mau pergi berbelanja ke pasar.
"Saya mengobrol si enggak ya, tapi misal ketemu dia keluar saya tanya ibu mau ke mana? Mau ke pasar. Oh yaudah," ujar dia.
Kesaksian Tetangga
Dessy menyampaikan, keluarga Rudyanto sudah puluhan tahun menetap di rumah itu. Dia tak yakin keluarga itu hidup serba kekurangan. Apalagi, sampai meninggal kelaparan.
"Menurut saya orangnya bercukupan punya motor dan punya mobil," kata Dessy.
Menurut dia, harga rumah ditinggali keluarga Rudyanto cukup fantastis. Dessy membeberkan kisaran harga rumah di lingkungan kira-kira di atas Rp1 miliar hingga Rp1,5 miliar.
"Hampir sama lah kayak rumah kami ini," ucap Dessy.
Dia mengatakan, Rudyanto bersama istri dan anak tidak mengontrak. Karena, Dessy tahu betul, penghuni yang ada di sekitar bloknya. Biasanya, yang kontrak itu paling lama satu sampai dua tahun. Sementara Rudyanto bersama keluarga sudah tinggal lebih dari 20 tahun.
"Tidak mungkin kalau kontrak, itu pasti rumah dia. Saya tahu yang kontrak gimana," ujar Dessy.
"Enggak, itu sudah puluhan tahun kok tinggal di situ, kalau ngontrak tidak mungkin," Andy suami Dessy ikut menimpali.
Dessy mengaku kaget mendengar kabar kematian tetangganya itu. Ditambah lagi, disebutkan korban yang ditemukan berjumlah empat orang.
Sepengetahuannya, hanya tiga orang yang tinggal di sana. Adapun, suami- istri dan anak sedangkan seseorang bernama Budyanto Gunawan tidak pernah dilihatnya.
"Makanya begitu dibilang empat orang di dalam, saya kaget," ujar dia.
Dessy mengatakan, Rudyanto bersama istri dan anak dikenal tertutup. Sosialisasi dengan warga sekitar terbilang sangat jarang.
"Saya Ngobrol enggak misal dia keluar saya cuman tanya ibu mau kemana? Mau ke pasar. Oh yaudah," ujar dia.
"Kita ada acara lingkungan dia Enggak pernah datang," imbuh dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Ini sangat mirip dengan kejadian yang di Kalideres, oleh karenanya pola sama, ditemukan jenazah sudah rusak," kata Kombes Pol Hengki.
Baca SelengkapnyaKedua penghuni rumah dinilai tidak memiliki ikatan sosial dengan lingkungan, bahkan tidak berkomunikasi dengan keluarga.
Baca SelengkapnyaKematian keduanya terungkap dari kecurigaan tetangga yang lama tidak melihat penghuni rumah.
Baca SelengkapnyaKarena satu peristiwa, sikap keluarga ini berubah. Bahkan mereka langsung menutup diri.
Baca SelengkapnyaBerangkat dari rasa curiga itu kemudian tetangga meminta Jafar untuk mengecek rumah tersebut. Jafar melakukan pengecekan bersama Ketua RT.
Baca SelengkapnyaTetangga Grace, Toto menuturkan, ibu dan anak tewas tinggal tulang itu tidak pernah berkomunikasi dengan tetangga sekitar.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, sebanyak 12 orang saksi telah dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaTidak ada yang tahu alasan Grace sama sekali tidak berinteraksi dengan lingkungan.
Baca SelengkapnyaDi rumah tersebut ditemukan secarik kertas bertuliskan dua nama dan nomor telepon.
Baca SelengkapnyaKisah pilu seorang lansia bernama Guritno (70) ditemui di kawasan Kabupaten Bandung.
Baca SelengkapnyaPolisi masih melakukan penyelidikan dan memasang garis polisi di pagar rumah korban
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian kedua korban masih diselidiki dengan autopsi dan olah TKP.
Baca Selengkapnya