Rusun belum rampung, penataan sisi barat Waduk Pluit ditunda
Merdeka.com - Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membongkar bangunan semi permanen di sisi Barat (sebelumnya ditulis timur) Waduk Pluit terancam tertunda. Penundaan dilakukan karena belum adanya rumah susun (rusun) yang disiapkan untuk relokasi warga. Sebab, terdapat lebih dari 5.000 kepala keluarga yang menghuni sisi barat Waduk Pluit.
Koordinator Program Normalisasi Kawasan Waduk Pluit, Heryanto mengatakan, sebelum dilakukan pembongkaran, Pemprov DKI Jakarta sebaiknya menyediakan rusun bagi relokasi warga.
"Harus tersedia rusun dulu. Kalau belum ada rusun, kita belum berani (menata)," kata Heryanto, di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (13/1).
-
Bagaimana warga bisa tinggal di Rusun Nagrak? Pemprov DKI menyiapkan Rusun Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara untuk dihuni oleh warga eks Kampung Bayam dengan skema sewa.
-
Siapa yang menempati rusun yang dibangun untuk warga Kampung Bayam? Salah satu polemik utamanya warga asli kampung Bayam tidak bisa tinggal di rusun yang telah dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta setelah bangunan mereka digusur untuk pembangunan Jakarta International Stadion (JIS). Rusun tersebut disebut malah ditempati oleh para pekerja JIS.
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Apa fasilitas Rusun Sentra Mulya Jaya? Fasilitasnya terbilang mewah, dengan ranjang tingkat yang empuk sampai toilet duduk.
-
Bagaimana cara warga memindahkan rumah? Secara kompak, warga memindahkan rumah dari Kampung Wates ke kampung lain dan akan berkumpul untuk memakan makanan tradisional secara bersama-sama di lokasi pemindahan.
-
Dimana warga Waduk Sermo pindah? Mereka memutuskan untuk transmigrasi ke daerah Taktoi, Provinsi Bengkulu.
Heryanto menuturkan, Rusun Muara baru yang sebelumnya disediakan bagi relokasi warga tersebut, sampai saat ini baru tersedia 800 unit yang telah rampung dibangun.
"Itu pun masih belum cukup. Jadi dipindahkan dulu secara bertahap," tanda Heryanto.
Saat ini, baru 200 keluarga di pinggiran sisi barat dan sebagian kecil warga di sisi timur yang akan direlokasi ke Rusun Muara Baru. Mereka adalah warga yang terdampak program pelebaran Jalan Inspeksi. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Saya memberikan yang terbaik buat warga. 2025 kita akan bangun itu di sekitar wilayah Tanjung Priok," kata Heru.
Baca Selengkapnya"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”
Baca SelengkapnyaSeluruh pembangunan rumah tinggal dan infrastruktur dilakukan secara baru.
Baca Selengkapnya"Hampir 400KK yang sudah mendaftar sukarela. 27 KK sudah berada di rumah transit sementara dan sisanya masih proses," kata Bahlil
Baca SelengkapnyaRelokasi warga korban kebakaran di Manggarai bertahap.
Baca SelengkapnyaAnies Heran Nasib Warga Kampung Bayam Terkatung-Katung: Kunci Rusun Sudah Diberikan Kok
Baca SelengkapnyaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan statusnya dari awas level IV menjadi siaga level III.
Baca SelengkapnyaLokasi ambruknya kanopi dikelilingi garis kuning agar orang tidak memasuki area tersebut.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi perencana membangun rusun baru untuk menampung warga eks Kampung Bayam
Baca SelengkapnyaPenghuni hanya membayar biaya air dan listrik sesuai dengan pemakaian melalui autodebet Bank DKI.
Baca SelengkapnyaAtap beton di Rusun Marunda Blok C5, Jakarta Utara, roboh. Peristiwa itu diduga karena kondisi bangunan yang sudah tidak layak.
Baca Selengkapnya"Mereka mau direlokasi tapi tuntutan mereka minta dipenuhi juga," ujar Maulana.
Baca Selengkapnya