Saat Anies-Sandi mulai tertutup
Merdeka.com - Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memasuki minggu ketiga memimpin ibu kota. Di bawah kepemimpinan mereka gerak-gerik media yang meliput di Balai Kota DKI Jakarta mulai dibatasi.
Contohnya seperti terjadi Kamis (2/11) siang. Jika melihat agenda yang dimuat disitus www.beritajakarta.id gubernur dan wakil gubernur diagendakan memimpin rapat koordinasi dengan seluruh direksi dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI di Ruang Pola.
Saat itu awak media yang berada di dalam Ruang Pola, seketika di usir keluar oleh salah satu staf Humas, dengan alasan rapat tersebut tertutup untuk media. Pada saat kejadian awak media sudah berada sekitar 15 menit di dalam ruangan tersebut.
-
Siapa yang bertemu di ruang sidang? Mantan Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Susno Duadji menghadiri sidang Saka Tatal terkait kasus pembunuhan Vina di PN Cirebon. Di sana ia tak sengaja bertemu dengan Dedi Mulyadi yang juga turut mengawal kasus almarhum Vina.
-
Kenapa Anies hadir di sidang perdana PHPU? 'Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum,' kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Siapa yang menghampiri moderator? Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asya'ri menyebutkan bahwa tindakan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Grace Natalie dan Isyana Bagoes Oka yang menghampiri moderator pada saat debat ketiga lalu sudah dilakukan evaluasi.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Di mana insiden ini terjadi? Melansir dari ElectricalTechnology, Jumat (1/11), peristiwa nahas itu terjadi di sebuah ladang angin di Ooltgensplaat, Belanda, pada 29 Oktober 2013.
-
Kapan sidang pertama? Sidang cerai perdana Reinaldo Martin dan Juliette Angela baru saja digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Bukan hanya itu saja, media yang meliput kegiatan Anies-Sandi juga direpotkan dengan sistem peliputan, tempat wawancara sudah diatur yakni di Balairung. Hal ini sangat berbeda jauh waktu kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat sesi wawancara bisa dilakukan di mana saja dan waktunya pun tidak dibatasi.
Bukan sekedar tempat wawancara saja, melainkan saat ini SKPD-SKPD atau kepala-kepala dinas semakin irit bicara saat ditanya setiap persoalan yang lebih teknis.
Terkait hal tersebut Sandiaga Uno memberi penjelasan, yang pertama terkait kegiatan doorstop yang saat ini dilakukan di Balairung. Ia mengatakan itu memang perintahnya agar doorstop tidak dilakukan di depan ruangnya.
"Saya perintahkan yang habis ketemu saya harus ke Balairung. mereka satu-persatu melayani temen media. Mestinya kalo keluar mereka harus jelaskan di bawah, " jelasnya di lapangan Monas, Jumat (3/11).
Terkait SKPD yang irit bicara, Sandi mengatakan tidak ada larangan, seluruh SKPD boleh berbicara asal apa yang disampaikan sudah ada satu keputusan.
"Tapi kalau keputusannya masih dikaji. Jangan diwacanakan. Karena kalau diwacanakan akan timbulkan prokontra," kata sandi.
Sesuai janjinya ia tetap transparan dengan semua kegiatan yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta. Namun memang tidak semua hal akan disampaikan ke publik. Misalnya membocorkan penataan kawasan Tanah Abang, kemudian dalam memutuskan UMP semua harus hati-hati.
"Rapat kalau membahas masalah policy dan ada beberapa orang-orang yang di undang itu enggak mau diliput pers karena mereka mau berbicara apa adanya dan takut kalau diliput media. Makanya mereka meminta kepada kami mohon rapat ini di close (tertutup) karena ada arahan dan masukan dari mereka yang konvidensial. Kalau enggak ada itu yah terbuka, toh kan akhirnya kita rilis juga di publik," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah petugas keamanan menjaga ketat pintu masuk di Gedung Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, lantai 3.
Baca SelengkapnyaSaat itu dibahas sekitar 496 Daftar Inventaris Masalah (DIM) dengan beberapa bagian.
Baca SelengkapnyaGedung Sekretariat DPR RI digeledah penyidik Komisi Pemberantaran Korupsi (KPK) pada Selasa (30/4) sore.
Baca SelengkapnyaRelawan memprotes tindakan serupa tidak dilakukan terhadap kegiatan politik di SOR Arcamanik dan Gedung Merdeka Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanggilan itu dilakukan setelah viral vidro di media sosial terkait pembubaran diskusi dilakukan sekelompok orang diduga preman
Baca Selengkapnya