Saat ditanya Djarot, warga di Kembangan yang menolak malah berlarian
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyayangkan adanya penolakan dari sekelompok warga Mading, Kembangan Utara, Jakarta Barat saat dirinya bersilaturahmi ke daerah tersebut.
"Jadi ada tadi sekelompok warga, saya enggak tau, itu dari organisasi apa. Intinya dia menolak kedatangan Ahok. Karena saya dianggap merupakan bagian dari pak Ahok, dia mengatakan juga menolak saya," ucap Djarot kepada awak media di lokasi, Jakarta Barat, Rabu (9/11).
Djarot sempat bilang kepada untuk bertemu dengan pimpinan warga yang menolak kedatangannya di kawasan tersebut. Namun mereka malah lari menjauh.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa yang dilakukan warga saat Jokowi berkunjung? Padahal korban tersebut hanya membentangkan spanduk berisikan 'Selamat Datang Pak Jokowi, Kami Sudah Pindah, Kami Pilih Ganjar' pada saat Jokowi berada di pasar Agrosari, Wonosari.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
"Saya bilang kepada mereka. Saya ketemu mereka, saya minta, di mana komandannya, saya pingin ketemu, mereka pada lari," lanjutnya.
Selain itu, menurutnya sejumlah warga tersebut banyak yang tidak tahu menahu mengenai inti dari demo penolakan yang dilakukan.
"Saya lihat di antara mereka itu, banyak yang tidak tau menau. Tapi begitu ketemu salah seorang saya pikir itu yang komandannya, saya beritahu bahwa ini dalam rangka kampanye pilkada," papar Djarot.
Sebab menurutnya setiap kandidat berhak untuk kampanye di mana saja. "Setiap kandidat boleh masuk ke mana saja. Kalian tidak boleh menolak. Kalau kalian menolak dan menghalang-halangi, itu ada UU Pilkada. Kalian bisa dilaporkan ke Bawaslu, dan bisa masuk delik pidana," terangnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral Konvoi Pesilat Halangi Laju Mobil Damkar di Sragen
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga Rempang mengusir petugas yang hendak menawarkan relokasi.
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut, peristiwa itu terjadi saat rombongan Brimob mengawal salah satu caon gubernur tetapi diadang sejumlah warga.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan di sekitar Stasiun Manggarai langsung mencoba menahan dan melakukan pengamanan melihat peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaKejadian ini bermula dari dugaan pemalsuan data ahli waris Warga Dago Elos yang bersengketa dengan Keluarga Muller dan PT Dago Inti Graha.
Baca Selengkapnya