Saham Bir 'Dipelukan' DPRD DKI
Merdeka.com - Rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merealisasikan janji untuk melepaskan saham perusahaan PT Delta Jakarta harus terganjal restu DPRD DKI Jakarta. Walaupun sudah ada fraksi yang menyetujuinya, namun rapat pembahasan untuk melepas saham BUMD tersebut tak kunjung terealisasi
Sejak 2018, Anies telah mengajukan permintaan ke DPRD DKI Jakarta untuk menyetujui rencana menjual saham PT Delta Jakarta. Sayangnya upaya itu kandas. Tidak ada pembahasan di tingkat legislatif untuk menyetujui penjualan saham tersebut.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi merupakan salah satu yang tidak setuju dengan rencana tersebut. Alasannya sederhana, perusahaan minuman beralkohol itu memberikan keuntungan. Dan pendapatan dari PT Delta Jakarta itu disebut dapat digunakan untuk pembangunan sejumlah fasilitas umum di Ibu Kota.
-
Mengapa Demokrat tidak mau rujuk dengan Anies? Demokrat mengaku sudah dibohongi oleh Anies Baswedan. Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Kenapa Demokrat cabut dukungan ke Anies? Sebelumnya, Partai Demokrat resmi mencabut dukungan ke Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan. Hal itu diputuskan usai menggelar rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9) sore.
-
Kenapa Anies tidak jadi diusung di Jabar? Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono mengatakan, Anies Baswedan memenuhi semua unsur kriteria untuk memimpin Jawa Barat. Kapasitas dan pengalaman memimpin wilayah DKI Jakarta, bisa diterapkan di wilayah Jabar.Komunikasi di antara kedua belah pihak sudah intens sejak Rabu (28/8). Hingga Kamis (29/8) sore, pembahasan pengurus partai di tingkat pusat sudah positif.Pengurus PDIP di Jabar sudah diminta untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan keperluan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar.Namun, semua tiba-tiba berubah pada malam hari. Ia menegaskan, semua upaya yang sudah dilakukan diganggu oleh pihak luar.'Kita menghadapi sebuah tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung oleh PDIP Perjuangan, kekuatan-kekuatan yang sangat besar itu pada akhirnya membuat pak Anies tidak jadi diusung oleh PDI Perjuangan,' kata Ono di Kantor KPU Jabar, Jumat (30/8) dini hari.
-
Apa yang disepakati PDIP dan Anies? Meski akhirnya PDIP tidak mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, menurut Basarah, Anies mengakui gagasan dan rencana baik untuk menjadi jembatan silaturahmi antara kelompok Islam dan kalangan Nasionalis Soekarnois akan terus dijalankan karena hal itu menjadi kebutuhan dan kepentingan bangsa Indonesia.
-
Kenapa Anies Baswedan menyerahkan keputusan hak angket ke pimpinan partai? Sementara, Anies Baswedan mengatakan menyerahkan keputusan terkait hak angket kepada pimpinan partai politik.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
Sikap tersebut ternyata berbuntut panjang. Pasalnya Prasetio bergeming terhadap permintaan Pemprov DKI untuk membahas rencana divestasi saham dari PT Delta Djakarta, Tbk. Seharusnya, setuju tidaknya terhadap rencana, lebih baik disuarakan dalam forum resmi.
"Jadi saya mengajak Pak Ketua, silakan hak politik masing-masing fraksi untuk melakukan penolakan, tapi dalam forum resmi, bukan di luar," kata anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, Syarif di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/3).
Dia mengatakan, secara pribadi, dirinya pernah menanyakan secara langsung kepada Prasetio, kenapa tak kunjung membuka pembahasan rencana divestasi saham. Saat itu, politikus PDIP itu mengatakan, alasan Pemprov DKI untuk menjual saham di perusahaan produsen minuman beralkohol itu tidak kuat.
Mendapat jawaban tersebut, ia pun kembali mengajak Prasetio agar mengabulkan permohonan Pemprov untuk menggelar pembahasan antara eksekutif dengan legislatif tentang rencana yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 itu.
"Untuk pendidikan politik baik, masa bergayung sambutnya di luar bukan di rapat paripurna. Jangan-jangan justru yang menolak itu enggak bisa adu argumentasi, atau menolaknya argumentasinya lemah," ujarnya.
Sebelum mengusulkan rencana penjualan saham PT Delta Jakarta, Pemprov DKI telah melakukan kajian. Bahkan kajian itu telah dilakukan sejak 2018 silam.
"Sudah ada kajiannya. Kajian tentang, satu terkait dengan review investasi saham di PT Delta Djakarta, kemudian yang kedua kajian tentang rencana divestasi. Sudah 2018 kalau tidak salah," terang Sekretaris Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta Riyadi.
Dia mengatakan, dari hasil kajian tersebut Pemprov DKI telah mengirim surat permohonan pembahasan kepada DPRD pada tahun 2018. Namun tak kunjung mendapat respon hingga saat ini.
Jika ditotal, Riyadi mengatakan Pemprov DKI sudah empat kali bersurat ke legislatif. Surat pertama dikirim pada Mei 2018. Kemudian surat kedua Januari 2019, surat ketiga dikirim Mei 2020 dan yang keempat Maret 2021.
"Belum ada jawaban secara tertulis, setahu atau seingat saya belum ada jawaban secara tertulis. Kita juga belum pernah diundang untuk dibahas atau apa," ungkapnya.
Sebelumnya, Anies pernah menyampaikan mengenai ketidaksetujuan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi soal rencana melepas saham PT Delta Djakarta. Dia mengungkapkan, akan menyampaikan pendapat Prasetio kepada rakyat Jakarta.
"Kita berniat melaporkan itu. Kita laporkan kepada rakyat Jakarta bahwa wakil-wakil anda ingin tetap memiliki saham bir. Biar nanti warganya juga yang ikut menyampaikan aspirasinya," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/3/2019).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengaku, pihaknya tidak melanjutkan rencana penjualan saham itu bila aspirasi rakyat sejalan dengan keinginan anggota DPRD. Namun bila rakyat sejalan dengan Pemprov DKI Jakarta, Anies mengimbau mereka dapat menyampaikan aspirasinya.
"Iya kita coba terus. Kalau menurut warga memang sesuai aspirasi wakilnya, kita akan jalan terus. Tetapi kalau warga tidak setuju, sampaikan ke dewan. Jadi ketika wakil rakyat tidak menyetujui, kami lapor ke rakyat. Ini dewan Anda ingin punya saham bir terus. Ingin punya untung dari uang bir," tutupnya.
Perusahaan minuman beralkohol memiliki sejarah cukup panjang, tercatat perusahaan ini berdiri sejak tahun 1932 dengan nama Archipel Brouwerij NV. Kemudian perusahaan milik pengusaha Jerman ini dibeli perusahaan Belanda, lalu berganti nama menjadi NV De Oranje Brouwerij. Kemudian pada 1970, resmi menggunakan nama PT Delta Djakarta dan sebagian sahamnya milik Pemprov DKI.
Kepemilikan saham tersebut sebenarnya sudah ada sejak zaman Ali Sadikin sebagai gubernur. Bahkan, kepemilikan saham perusahaan pemegang lisensi bir tersebut telah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda).
Pemprov DKI diketahui memiliki saham di PT Delta sebesar 186,84 juta saham atau setara 23,33 persen. Namun terdengar kabar kepemilikan saham Delta Djakarta oleh Pemprov DKI Jakarta meningkat menjadi 210,20 juta saham atau setara 26,25 persen pada 25 Februari 2019.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diketahui Ketua DPRD DKI saat ini adalah Prasetio Edi, politikus PDI Perjuangan
Baca SelengkapnyaDalam kampanyenya, Anies mengaku sulit menjual saham bir, yang dimiliki DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta, Pramono Anung kembali bertemu dengan Anies hari ini, Rabu (20/11)
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan melakukan kampanye di Ciamis, Kamis, 4 Januari 2023.
Baca SelengkapnyaAnies menegaskan perlunya dukungan masyarakat Tangerang, untuk bersama-sama memilih calon-calon legislatif dari partai-partai yang juga mengusung dirinya.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, Demokrasi yang baik adalah adanya oposisi yang sehat.
Baca SelengkapnyaPDIP akan tetap mendaftarkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaSeluruh pimpinan Fraksi dan Komisi di DPRD DKI Jakarta mayoritas tidak menyetujui permohonan pinjaman daerah itu.
Baca SelengkapnyaReklamasi pulau sampah di pesisir Jakarta Utara saat ini belum menjadi hal keharusan
Baca SelengkapnyaPKS menilai Jakarta masih layak menyandang status sebagai Daerah Khusus Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Legislasi (Baleg) DPR Supratman Andi Agtas sepakat usulan pemerintah terhadap aturan Pilkada Jakarta dalam RUU Daerah Khusus Jakarta.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP: Peluang Usung Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta Gembos
Baca Selengkapnya