Saksi minim, polisi kesulitan ungkap pembunuhan wanita di Penjaringan
Merdeka.com - Polisi mengaku masih kesulitan mengungkap kasus pembunuhan terhadap LTH dan S. Nenek berusia 66 tahun itu ditemukan sudah tidak bernyawa tergeletak di atas sofa, sementara anaknya S dalam keadaan kritis.
Kapolres Jakarta Utara Kombes Reza Arief mengatakan, sulitnya ungkap kasus itu karena minim saksi. "Ya saksi hanya si anaknya yang jadi korban. Saksi pendukung belum ada, alat bukti yang lain juga belum ada," kata Reza di Mapolda Metro Jaya, Senin (30/7).
Selain itu, polisi juga telah menyisir lokasi untuk mencari rekaman CCTV. "Sudah, cuma tidak mengarah ke ini, ke jalan itu aja enggak. Itu kesulitan kita untuk mendapatkan gambarnya," ujarnya.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Lebih lanjut ia juga mengaku, telah memeriksa beberapa orang saksi. Namun, dari keterangan yang didapat tak ada satupun warga yang dicurigai.
"Tidak ada. Jadi tiba-tiba ditemukan di dalam dengan kondisi seperti itu. (Kemungkinan) bisa satu bisa lebih (pelaku) kalau dengan TKP seperti itu ya," pungkasnya.
Seperti diketahui, pembunuhan terjadi di Villa Kapuk Mas blok H 5 Penjaringan, Jakarta Utara. LTH (66) ditemukan sudah tidak bernyawa dan tergeletak di atas sofa rumah, 26 Juli lalu.
Kapolsek Penjaringan AKBP Rachmat Sumekar mengatakan, ada dua korban yang berada di dalam rumah. Satu lagi, pria berinisial S (33) kini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit lantaran luka tusuk di bagian perut.
"Ditemukan dua orang, 1 yang meninggal ini perempuan ya Ibu berusia 66 tahun akibat tusukan. Yang satu lagi luka berat jenis kelamin laki-laki 33 tahun si anak. Tusukan di ulu hati dan tangannya," kata AKBP Rachmat di lokasi, Jakarta Utara, Kamis (26/7) malam.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang istri masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaKepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengaku kesulitan mengautopsi kedua jenazah.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah mengumpulkan barang bukti dan memeriksa tujuh saksi terkait kasus dugaan pembunuhan ini.
Baca SelengkapnyaBelum bisa menarik kesimpulan waktu kematian dari dua orang korban.
Baca SelengkapnyaRN sudah tidak bernyawa dengan kondisi seutas tali tambang melilit di bagian leher korban
Baca SelengkapnyaHari ini, penyidik Polda Metro Jaya mengambil sampel pembanding untuk mengungkap misteri kematian ibu dan anak di Cinere, Depok.
Baca SelengkapnyaKepolisian bersama Tim Forensik Rumah Sakit Sartika Asih Bandung telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian kedua korban masih diselidiki dengan autopsi dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaPenyidik akan melakukan uji forensik seperti histopatologi forensik, dan toksikologi forensik guna memastikan penyebab kematian.
Baca SelengkapnyaKesulitan melacak jejak digital satu keluarga itu setelah polisi melihat kondisi handphone sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaPolisi resmi menghentikan perkara ini usai merampung investigasi.
Baca SelengkapnyaNamun polisi belum dapat menyebutkan mengenai penyebab kematian ibu dan anak tersebut.
Baca Selengkapnya