Salak Condet, maskot Jakarta yang telah punah
Merdeka.com - Hari ini merupakan hari ulang tahun DKI Jakarta. Ibu Kota kini telah berusia 486 tahun. Namun seiring berkembangnya kota metropolitan ini, banyak sejarah yang mulai tergerus oleh zaman. Salah satunya adalah maskot kota Jakarta.
Kebanyakan orang mungkin tidak tahu bahwa maskot Jakarta adalah Elang Bondol dan Salak Condet. Bukan Monumen Nasional (Monas), bangunan pencakar langit yang memang identik yang terletak di sekitar Jl Merdeka, Jakarta Pusat.
Di Jakarta, Salak Condet pernah berjaya di awal tahun 80-an. Namun sayang, produk unggulan dari Kampung Betawi ini terancam punah karena semakin terbatasnya lahan untuk menanam salak.
-
Dimana bisa menemukan buah salak? Menurut informasi yang dilansir dari TaleTravels, berikut ini adalah beberapa jenis buah tropis yang kemungkinan tersedia di sekitar Anda dan dapat ditemukan dengan mudah di pasar atau toko lokal.
-
Kenapa Sate Asam langka di Jakarta? Sayangnya, sate asam ini sudah mulai sulit ditemukan di wilayah perkotaan Jakarta.
-
Dimana salak bisa ditemukan? Ini karena salak bisa ditemukan di negara-negara tropis seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
-
Di mana sate pertama kali populer di Indonesia? Diperkirakan Ponorogo menjadi kota pertama sate mulai populer dan menyebar.
-
Dimana sari kacang hijau populer di Jawa Tengah? Terdapat beberapa manfaat sari kacang hijau untuk promil yang bisa Anda dapatkan. Bagi yang sedang menjalankan program kehamilan (promil) disarankan untuk selalu mengonsumsi makanan yang bernutrisi.
-
Dimana salak banyak tumbuh? Salaka dalah buah tropis yang populer di Indonesia.
Salak Condet mempunyai rasa manis asam. Daging buah yang agak besar memberi cita rasa tersendiri bila dibandingkan Salak Pondoh ataupun Salak Bali. Buah yang sudah tua biasanya akan menjadi lebih masir. Masir itu adalah suatu keadaan ketika daging buah salak lebih lengket pada bijinya. Pada kondisi ini salak terasa lebih manis.
Menurut berbagai sumber dan literatur yang ada, kini Salak Condet sudah hampir jarang dijumpai lagi. Malahan bisa dibilang, buah legenda ibu kota ini sudah terbilang punah.
Ketua Dewan Holtikultura Nasional Ir Benny A Kusbini mengatakan, Salak Condet semakin hilang disebabkan karena pertumbuhan masyarakat di Jakarta semakin tinggi.
"Salak Condet ini mulai hilang karena sudah terdesak oleh pertumbuhan masyarakat yang makin tinggi. Di mana banyak yang mendirikan rumah-rumah dan perkantoran di lahan yang seharusnya itu untuk budidaya Salak Condet," kata Benny saat berbincang santai dengan merdeka.com.
Menurut Benny, penyebab lain hilangnya Salak Condet karena masuknya buah-buah impor yang lebih mendominasi pasar modern di Jakarta. "Buah-buah impor yang masuk juga mengakibatkan Salak Condet semakin dilupakan dan tidak begitu diminati dan dicari lagi," tambahnya.
"Generasi muda kita ini sekarang kebanyakan dicontohkan oleh orang-orang tuanya untuk makan buah impor. Ya anggur, jeruk, apel dan lainnya," keluh Benny.
Benny berharap agar Pemda DKI Jakarta lebih memperhatikan maskot ibu kota yang hampir punah ini. Dia yakin Salak Condet masih bisa dilestarikan lagi, bahkan dapat menjadi daya tarik heritage Jakarta.
"Kalau Pemda DKI mau dan serius, Salak Condet ini bisa dijadikan destination wisata kota Jakarta, bisa menjadi kebudayaan Betawi, menjadi heritage," harap Benny. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perdagangan satwa lindung masih sering ditemui di pasar burung.
Baca SelengkapnyaPenetapan cagar budaya Betawi di Condet sendiri sebelumnya dilakukan oleh Gubernur Ali Sadikin.
Baca SelengkapnyaElang bondol, si maskot DKI Jakarta saat ini populasinya sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaKini keberadaan kuliner es puter sudah makin langka
Baca SelengkapnyaSalah satu kecap manis tertua di Indonesia ternyata berasal dari Probolinggo. Nyaris semua warung makan di Probolinggo menggunakan kecap ini.
Baca SelengkapnyaHarga cabai rawit merah di pasar tersebut mengalami lonjakan dari Rp.65.000 per kilogram menjadi Rp.85.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaUnagi atau japanese eel yang sering ada di restoran sushi Jepang ternyata banyak yang berasal dari Cilacap.
Baca SelengkapnyaSebanyak 98 persen pasokan makanan di DKI Jakarta berasal dari luar wilayah,
Baca SelengkapnyaMakanan Indonesia ini dinilai ekstrem karena terbuat dari bahan yang tak biasa. Apa saja itu?
Baca SelengkapnyaKeberadaan hewan ini terkahir kali diketahui sudah lebih dari 150 tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaJakarta sudah beberapa kali mengalami perubahan nama.
Baca SelengkapnyaBegini kisah bubur unik khas Betawi yang kini mulai langka. Sayang jika dilewatkan.
Baca Selengkapnya