Salat Idul Adha, jemaah Istiqlal diminta hadir lebih awal

Merdeka.com - Hari Raya Idul Adha 1437 H ditetapkan pada 12 September, besok. Istiqlal, salah satu masjid termegah di Jakarta ini akan menggelar salat Ied yang akan diikuti ratusan ribu jemaah.

Sekretaris Penyelenggara Ibadah Kurban Masjid Istiqlal, Abu Hurairah menegaskan persiapan salat Ied hingga pemotongan hewan sudah hampir selesai dilakukan. Menurut dia, tidak ada perubahan persiapan meski Presiden Joko Widodo tak salat di Istiqlal karena sedang kunjungan ke Banten.

"Tidak ada perubahan persiapan. Baik mereka datang atau tidak datang, persiapannya sama," kata Abu saat ditemui di Masjid Istiqlal, Minggu (11/9).

Persiapan tersebut, dia menjelaskan, meliputi beberapa hal. Di antaranya kepanitiaan dan petugas yang telah ditentukan, pembersihan karpet di lantai utama, pemasangan tenda-tenda untuk masuknya tamu-tamu VIP, dan lain-lain.

"Sejauh ini sudah bisa dibilang 90 persen," ujar Abu.

Selain itu, penentuan Khatib dan Imam yang akan memimpin Salat Ied juga sudah dilaksanakan. Khatib yang telah ditetapkan adalah salah satu anggota tim fatwa Majelis Ulama, K.H. Cholil Nafis. Sedangkan Imam Salat Ied yaitu Wakil Imam Besar Masjid Istiqlal, Syarifuddin Muhammad.

Sementara itu, Abu menyebutkan, pihaknya juga sudah siap menampung 200.000 jemaah yang ingin melakukan Salat Ied berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Dia mengimbau kepada masyarakat untuk hadir di masjid lebih awal.

"Yang paling penting, karena ini akan dihadiri oleh sekitar 150.000 jemaah, kami menganjurkan untuk datang lebih awal. Kalau bisa Salat subuh di Masjid Istiqlal," ujar Abu yang juga menjabat sebagai Kepala Bagian Protokol dan Pelayanan Wisata Masjid Istiqlal ini.

Selain itu, Abu juga mengingatkan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan.

"Jaga kebersihan. Jangan sampai seperti tahun-tahun sebelumnya. Setelah Salat Ied, koran-koran itu berceceran seperti tempat pembuangan sampah terakhir. Itu pesan saya ke masyarakat," pungkasnya. (mdk/rnd)