Saling Ejek di Medsos, 2 Kelompok Pemuda di Mampang Prapatan Bentrok, 1 Orang Tewas
Merdeka.com - 13 Orang ditangkap setelah diduga terlibat tawuran di Jalan Bangka 11, Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (19/8) pukul 05.00 WIB. Tawuran itu mengakibatkan seorang warga bernama Hendra Baran Kumara BPK meninggal dunia.
"Para remaja yang terlibat tawuran adalah 2 kelompok warga yaitu remaja Jalan Bangka XI dan remaja Jalan Bangka IX dibantu oleh remaja dari Kelurahan Pasar Manggis. Kedua kelompok berkomunikasi melalui medsos Instagram," kata Wakapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Antonius Agus Rahmanto dalam konpers di Mapolres Jakarta Selatan, Jumat (20/8).
Kelompok Bangka XI menggunakan IG Warkir2019 dan kelompok Bangka IX menggunakan IG Warmad. Kedua kelompok sering saling ejek dan saling menantang berkelahi hingga terjadi pertikaian tersebut. Akun IG Warmad berganti menjadi angin_berkalu11 setelah tawuran berujung seorang warga meninggal dunia.
-
Mengapa suku Bidayuh berkonflik dengan suku lain? “Saat antropomorf GS3 digambar, suku Bidayuh dikuasai oleh elit Melayu, sedangkan antropomorf GS4 kemungkinan dibuat selama periode konflik yang semakin meningkat antara suku Bidayuh dan penguasa Iban dan Melayu Brunei,“ jelas tim peneliti.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Siapa yang sering berantem? Gracia & Gisella pantas disebut sebagai sister goals oleh netizen karena kekompakan mereka yang tak pernah berkurang.
-
Kenapa dua kelompok pemuda ini berkelahi? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24). Awalnya, terjadi saling caci maki antara Markus dan Jony melalui via whatsapp dan akhirnya saling tantang. Karena, sebelumnya permasalahan tersebut terjadi karena keduanya saling memperebutkan seorang perempuan.
Antonius menjelaskan, korban meninggal saat dalam perjalanan menuju ke rumah sakit setelah terkena pukulan dan sabetan celurit.
"Ini korban salah satu pengikut kelompok Bangka 9 dengan Instagram akun Warmart, jadi ada 2 Instagram yang saling berseteru beberapa hari sebelum kejadian yaitu antara Instagram Warmat dengan Warkir 2019. Bentuknya saling ejek dan saling tantang yang berbuntut pada beberapa hari kemudian yaitu pada tanggal 19," ujar dia.
Hasil penyelidikan polisi terungkap bahwa sebelum tawuran pecah pada subuh hari admin akun IG Warmat pada pagi harinya mengejek lawannya.
"Pagi hari itu admin dari warmat itu mulai dini hari jam 4 pagi semacam ejekan bahwa lawannya ini enggak berani lagi istilahnya sudah pernah dikirim ada istilah-istilah yang selace UD ataupun ada yang 5," tambahnya.
Akhirnya, pada tanggal kejadian tersebut kedua kelompok pun bertemu di sebuah lapangan dengan masing-masing kelompok membawa senjata tajam seperti celurit serta ada juga stick golf yang sudah disita.
"Kemudian setelah kejadian, mereka tentunya melarikan diri dan dari tim gabungan Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan bersama Polsek Mampang Prapatan berhasil mengamankan 13 orang, 11 tersangka dan 2 saksi yang sudah kita amankan," ungkapnya.
Dari 11 orang yang telah diamankan oleh pihaknya itu berasal dari masing-masing kelompok yang terlibat dalam aksi tawuran. Mereka yang ditetapkan sebagai tersangka itu juga mempunyai peran-peran masing-masing.
"Ada 7 tersangka di mana perannya sudah tergambar masing-masing, ada yang memang mau bacok leher, ada yang hanya melempar korban setelah tertelungkup dan seterusnya terhadap kelompok yang pertama ini kelompok Instagram Walker 2019," ucapnya.
Untuk mereka yang diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka itu yakni MF (17) berperan membacok leher, punggung dan kedua tangan korban pakai celurit. SR (19) memukul kepala dan punggung korban menggunakan stick golf, MR (20) melempar batu, memukul dan menusuk punggung korban dengan stick golf yang sudah patah.
"MK (20) kejar korban dengan membawa cerulit, dan memberikan cerulit kepadatersangka M.Fadli untuk membacok korban. GDL (19) lempar korban dengan menggunakan pecahan asbes. EL (21) kejar korban sambil berteriak 'Hayo lu.. Hayo lu' dan mengajak para tersangka untuk melayani ajakan perkelahian dari Warmad," paparnya.
"ZF (18) siram korban dengan air Aqua, dan melempar Korban dengan botol aqua 1,5 Liter. Untuk kasus senjata tajam, MRF (17) bawa cerulit, MR (15) admin IG provokasi dan bawa cerulit, MAR (17) bawa cerulit dan DY (15) bawa cerulit," imbuhnya.
Dalam penangkapan ini, polisi turut menyita sejumlah barang bukti seperti empat bilah cerulit, dua stik golf dan tujuh unit handphone.
"Kita terapkan Pasal 80 ayat 3 Undang-Undang RI Nomor 35 2014 tentang perubahan dan seterusnya dan Pasal 55 Pasal 170 tadi ini pasal perlindungan anak Juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP atau Pasal 170 ayat 2 ke 3 kali ancamannya adalah paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp3 miliar ini ada 7 orang tersangka," sebutnya.
"Kemudian kelompok kedua kelompok Bangka 9 yaitu kelompok dengan menggunakan Instagram Warmat ini kita kenakan Pasal 2 Undang-Undang Darurat Nomor 12 ancaman hukuman paling lama 10 tahun ini ada empat tersangka. Seluruhnya masih dibawah umur, sementara dua lagi orang masih kita kenakan ataupun kita nyatakan sebagai saksi saat ini karena keterlibatannya masih minim," tutupnya. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaTawuran itu diawali saling ejek di Instagram. Mereka membawa senjata tajam, mulai dari samurai, parang, pisau, hingga celurit.
Baca SelengkapnyaSejauh ini motif tawuran diduga akibat saling ejek di media sosial.
Baca SelengkapnyaDari pemeriksaan sementara, dua kelompok ini merupakan anggota yang membuat akun Instagram
Baca SelengkapnyaSatu anak tewas dibacok di punggung hingga menembus jantung
Baca SelengkapnyaTawuran maut ini berawal ketika salah satu anggota Geng Pacing Never Die mengadukan kepada temannya telah diserang oleh sekelompok orang dari Geng BOW Blok M.
Baca SelengkapnyaPelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan sementara bahwa kejadian tersebut melibatkan dua kelompok remaja
Baca SelengkapnyaMarkus hendak pergi mencari makan dan tiba-tiba di depan minimarket atau di TKP sudah ditunggu oleh kelompok Jony dengan membawa lima orang teman-temannya.
Baca SelengkapnyaAksi tawuran ini viral di media sosial setelah dua kelompok tersebut tertangkap CCTV. Salah satunya diunggah akun Instagram @info_sawahbesar.
Baca SelengkapnyaKorban maupun keempat tersangka adalah pelaku tawuran dari dua sekolah di wilayah Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus dua remaja putri yang viral duel menggunakan senjata tajam di salah satu tempat pemakaman umum (TPU) di Palembang.
Baca Selengkapnya