Sampah kulit kerang numpuk di Muara Cakung Drain seperti tanggul
Merdeka.com - Sampah kulit kerang hijau menumpuk di Muara Kali Cakung Drain, Jakarta Utara. Tumpukan itu bahkan sudah berbentuk tanggul yang menutupi setengah dari lebar Muara Kali Cakung Drain.
Akibatnya, para nelayan kesulitan untuk masuk maupun keluar menuju lautan teluk Jakarta. Sampah tersebut diduga berasal dari beberapa tempat peternakan kerang hijau yang terdapat di sekitar perairan teluk Jakarta. Dari total 8 meter lebar Kali Cakung Drain, 4 meter di antaranya tertutup sampah kerang.
Kondisi itu membahayakan nelayan apalagi di malam hari. Jika tak waspada, kapal mereka bisa saja menabrak tumpukan kerang itu.
-
Apa saja sampah yang sulit dikelola? Belum lagi, pengelolaan di depo juga masih tercampur sebelum diangkut oleh truk sampah.Saat ada warga yang hendak membuang sampah organik justru ditolak, lantaran terlalu basah. Ini karena ada depo-depo yang ada sempat menerapkan sistem RDF (Refuse Derived Fuel), yakni sampah yang dikeringkan.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Mursal (50), warga RT 10 RW 06, Kelurahaan Kalibaru, mengatakan, sejak sepekan lalu tumpukan sampah kerang sudah mulai terlihat.
"Bagang-bagang peternakan kerang pada diterjang ombak dan hancur. Nah itu kerang-kerangnya terbawa ke muara hingga membentuk tanggul," ujar Mursal kepada wartawan, di lokasi, Senin (3/2).
Selain kulit kerang hijau, terdapat pula berbagai macam material sampah jenis lain. Ketua Kelompok Usaha Bersama Nelayan (Kube) sekaligus Kelompok Nelayan Pancing Kalibaru (KNPK), Jumani (45) menuturkan, tahun ini tumpukan sampah mengalami peningkatan hingga membentuk tanggul dan menutup setengah bagian muara.
"Kalau malam kan gelap sehingga tidak terlihat. Jadi kapal yang mau masuk maupun yang keluar bisa karam kalau tidak tahu ada tumpukan sampah. Kalau tahun lalu, tumpukannya agak jauh di laut," paparnya.
Camat Cilincing, Supriyono mengakui hal tersebut. Dia mengaku telah melapor kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi).
"Waktu kemarin Pak Jokowi datang ke Cilincing, sudah saya laporkan. Beliau juga bilang akan segera ditangani oleh dinas terkait," tandasnya.
Terkait potensi bahaya yang ditimbulkan tumpukan sampah terhadap kapal nelayan, Supriyono, menjelaskan, beberapa hari lalu, akibat sampah yang membentuk tanggul itu terjadi kecelakaan yang melibatkan dua kapal yang tengah berlayar. Dirinya berharap hal tersebut tidak terjadi kembali di kemudian hari.
"Mudah-mudahan jangan sampai menyebabkan kecelakaan yang fatal. Makanya kita berharap dinas terkait agar segera merespon," harapnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kurangnya penanganan sampah secara maksimal, ditambah dengan pencemaran limbah yang membuat air laut semakin hitam telah merugikan para nelayan.
Baca SelengkapnyaTumpukan kerang, aroma anyir, dan suara mesin kapal menyambut pengunjung yang datang ke Kampung Empang, Kawasan Muara Angke, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaMusim kemarau berkepanjangan membuat aliran Sungai Citarum mengalami kekeringan parah.
Baca SelengkapnyaDaratan sampah terbentuk di kawasan Hutan Mangrove Muara Angke, Jakarta. Potret memprihatinkan ini sebelumnya viral di media sosial. Simak potret lengkapnya!
Baca SelengkapnyaKondisi kali Ciliwung di musim kemarau saat ini sedang surut dan menghitam dengan banyak tumpukan sampah.
Baca SelengkapnyaDaratan sampah di Marunda Kepu, Cilincing, Jakarta Utara kian menumpuk.
Baca SelengkapnyaPantai Teluk, Pandeglang, Banten, disebut-sebut sebagai salah satu pantai paling kotor di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat musim kemarau tinggi muka air di bagian Pintu Air Manggarai, mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi musim kemarau tahun 2023 di Indonesia, puncaknya akan terjadi pada bulan Juli-Agustus.
Baca SelengkapnyaSampah plastik, sisa makanan, dan berbagai limbah rumah tangga lainnya menghambat aliran air di Kali Jatibaru.
Baca SelengkapnyaBagan tancap adalah alat tangkap menetap sehingga mengganggu alur pelayaran
Baca SelengkapnyaAda sisi tembok lain yang retak. Retakan tersebut terdapat air laut yang keluar. Kondisi ini semakin membuat warga waswas.
Baca Selengkapnya