Sampel susu kemasan sebabkan 30 siswa SD Taruna Bangsa Ciputat keracunan diuji lab
Merdeka.com - Uji laboratorium pada susu kemasan yang menyebabkan 30 siswa SD Taruna Bangsa, Ciputat mengalami keracunan, sedang dilakukan. Kepala Labkesda kota Tangsel, Hanum, menerangkan hasilnya akan diketahui pekan depan.
"Baru akan diketahui seminggu ke depan, kemarin kami terima dan langsung kami uji lab," kata Hanum saat dikonfirmasi, Jumat (31/8).
Labkesda Tangsel melakukan uji laboratorium terhadap pada dua sampel susu kemasan.
-
Bagaimana menangani keracunan makanan? Pada saat mengalami keracunan makanan, sejumlah tindakan penanganan bisa dilakukan. Mencegah dehidrasi juga merupakan cara utama agar gejala keracunan ini tidak memburuk.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Di mana polusi Tangsel dipantau? Dikatakan Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, pihaknya telah memfokuskan pemasangan alat pemantau kualitas udara di 12 titik pantau sebagai upaya pengawasan polusi. “Ini akan difokuskan pada titik pantau seperti di sektor transportasi, sektor industri, permukiman atau perkantoran, ini ditekankan pada pemeriksaan emisi, terutama gas buang dari kendaraan,“ kata Benyamin, mengutip YouTube SCTV Banten, Senin (14/8).
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Kenapa keracunan makanan bisa terjadi? Keracunan makanan bisa dialami karena sejumlah hal seperti: Campylobacter, bakteri yang ditemukan dalam makanan dan minuman yang terkontaminasi atau diproses secara tidak baik, Escherichia coli (E. coli), biasanya ditemukan pada sayuran mentah dan daging yang kurang matang, Listeria, yang dapat hadir pada daging irisan dan keju lembut, Norovirus, yang dapat Anda dapatkan dari kerang yang kurang matang, Salmonella, biasanya ditemukan pada unggas yang kurang matang dan telur mentah, Staphylococcus aureus, yang juga dapat menyebabkan infeksi staph.
-
Kapan BPOM Semarang melakukan pemeriksaan takjil? Fakta itu terungkap setelah tim Kefarmasian dan Perbekalan Medis Dinkes Tulungagung melakukan sidak mengambil sampel makanan dan aneka takjil di area sekitar MAJT Semarang, kamis (4/4).
"Pertama susu yang tanggal kedaluwarsanya sudah melewati dan belum melewati batas tanggal," kata dia.
Menurutnya, uji laboratorium dari sampel tersebut dilakukan dengan pemeriksaan mikrobiologi, yang membutuhkan waktu hingga satu minggu.
"Jadi dari waktu itu nanti baru ketahuan hasilnya," jelas Hanum.
Sebelumnya diberitakan, siswa satu sekolah SD Taruna Bangsa Ciputat, mengalami mual dan muntah setelah mengonsumsi susu kemasan. Dari 120 siswa yang meminum, 30 di antaranya dilarikan ke Puskesmas terdekat.
Pengakuan pihak sekolah, sudah memeriksakan tanggal expired susu yaitu Februari 2019. Namun setelah adanya kejadian tersebut, ditemukan sejumlah susu kemasan yang sudah melewati masa kedaluwarsa.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaSaat ini, siswa siswi SD 1 Klepu Jepara yang keracunan sudah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kandungan di dalam minuman, Disdik membentuk tim khusus dan menggandeng BPOM.
Baca SelengkapnyaPermen semprot yang sebabkan keracunan juga terdaftar di BPOM
Baca Selengkapnya30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca SelengkapnyaDari 18 siswa siswi yang keracunan, sebanyak 17 orang sudah diperkenankan pulang ke rumah.
Baca SelengkapnyaBPOM Mamuju menemukan bakteri Escherichia coli (E.coli) pada sampel makanan yang diserahkan Dinas Kesehatan Sulawesi Barat (Sulbar).
Baca Selengkapnya13 Orang terlibat kasus katrol nilai itu hasil audit SMPN 19 dari Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendikbudristek Dikti.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaTemuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju ditemukan bakteri E-Coli dari sampel PMT tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca Selengkapnya