Sandiaga akui 'menghidupkan' kembali becak bagian dari kontrak politik
Merdeka.com - Di bawah kepemimpinan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terikat kontak politik yang dibuatnya di masa kampanye tahun lalu. Termasuk kontrak politik 'menghidupkan' kembali becak yang telah dilarang.
Anies-Sandi membuat kontrak politik itu dengan Forum Komunitas Tanah Merah Bersatu. Kontrak politik tersebut ditandatangani langsung oleh Anies Baswedan pada 2 Oktober 2016. Terdapat beberapa poin salah satunya terkait perlindungan dan penataan ekonomi informal, PKL, becak, nelayan tradisional, pekerja rumah tanggal, asongan, pedagang kecil dan pasar tradisional.
-
Siapa yang menandatangani SKCK Anies Baswedan? 'Tadi saya diberitahu untuk SKCK bagi capres cawapres itu penandatanganannya tidak bisa diwakilkan tapi ditandatangani langsung Kabaintelkam. Jadi berkas berkas itu walaupun sudah lengkap sedang proses verifikasi,'
-
Siapa yang Anies ajak untuk bekerja sama? 'Jadi bapak-ibu sekalian perubahan ini bukan tentang satu orang, bukan tentang satu partai bukan tentang satu koalisi ini adalah tentang mengubah hajat keluarga-keluarga di seluruh Indonesia. Untuk mengubah itu perlu kemenangan,' tegasnya.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa nama partai yang dibentuk Anies Baswedan? Sampai saat ini Anies belum mengumumkan nama partai yang akan didirikannya.
-
Apa yang disepakati PDIP dan Anies? Meski akhirnya PDIP tidak mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, menurut Basarah, Anies mengakui gagasan dan rencana baik untuk menjadi jembatan silaturahmi antara kelompok Islam dan kalangan Nasionalis Soekarnois akan terus dijalankan karena hal itu menjadi kebutuhan dan kepentingan bangsa Indonesia.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno membenarkan adanya kontrak politik terkait perlindungan dan penataan untuk becak-becak di Jakarta.
"Kontrak politik ini disodorkan untuk pak Anies dan ternyata ini kontrak politik pemerintah sebelumnya juga. Jadi mereka memiliki beberapa kontrak politik. Jadi ini yang lagi coba kita tunaikan sebagai bentuk satu kesatuan," kata Sandiaga di Blok G Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/1).
Sandiaga mengungkapkan ada beberapa kontrak politik lainnya yang siap ditunaikan satu persatu. Sandi dan Anies akan memilah mana yang bakal diprioritaskan untuk ditunaikan. Kontak politik tentang penataan dan perlindungan becak salah satu yang akan dilaksanakan.
"Kita punya ada beberapa kontrak politik dan kita tabulasi dan kita akan tunaikan semuanya. Jadi tidak memilah milah. Untuk becak itu ternyata ada kontrak politik dari pemerintah sebelumnya juga yang harus kita tunaikan jadi buat kita buat dalam satu kontinuitas satu kesinambungan," kata Sandiaga.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mewacanakan akan 'menghidupkan' kembali becak yang telah dilarang. Pengamat Publik Agus Pambagio mengkritik hal itu karena hanya sebagai agenda pemenuhan janji politik.
Dia melihat dalam perencanaannya, tidak ada kajian akademis yang dilakukan Anies. Padahal menurut Agus, penarikan kebijakan publik harus memiliki dasar akademis yang jelas.
"Gubernur Anies terikat oleh janji kampanyenya dulu, dan saya sangat menyayangkan ini kenapa pake politik buat urus rakyat. Kebijakan yang diambil untuk masyarakat sebaiknya dikaji secara akademis, harus punya basis akademisinya juga, kalau sekarang enggak kaya gitu," ujar Agus dalam diskusi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (16/1).
Agus menilai wacana itu sebagai bentuk kemunduran dari kebijakan yang sudah ada. Becak telah dilarang sejak lama. Perda Nomor 8 tahun 2007 telah melarang operasi becak, hingga perakitannya.
"Pemimpin jangan selalu melihat ke belakangan, yang sudah dibangun jangan diubah tapi bikin yang belum ada dan belum dibangun, kalau becak kan kita mundur lagi," kata dia. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies membeberkan alasan emosional mengapa dia memulai kampanye untuk Pemilu 2024 di Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaMasa berlaku IMB sementara bagi warga Tanah Merah itu bakal berakhir pada 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaAnies memastikan lewat tema perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara juga, dia dan Cak Imin menjunjung tinggi etika.
Baca SelengkapnyaTeriakan 'Anies-Anies' terus menggema selama perjalanannya menyusuri gang-gang.
Baca SelengkapnyaRencana itu disampaikan Anies kepadanya saat keduanya memenangkan Pilkada Jakarta 2017
Baca SelengkapnyaAnies dan Muhaimin melakukan kampanye terpisah di hari ke-44 masa kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaCapres-Cawapres Anies Baswedan dan Cak Imin melanjutkan kampanye pada 26 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaWarga mengalungkan sebuah kain berwarna ungu sebagai tanda dukungan.
Baca SelengkapnyaTanah Merah punya sejarah dan hubungan emosional dengan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaPose Anies-Cak Imin pada desain surat suara Pilpres 2024 mirip dengan pose Anies dan Sandiaga di Pilgub DKI
Baca SelengkapnyaJika jadi presiden 2024, Anies bakal menunaikan kontrak politik yang ditandatangani tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat tiba, Anies mendapatkan sambutan meriah dari warga Serang.
Baca Selengkapnya