Sandiaga: Ketimpangan masyarakat kaya dan miskin di Jakarta jadi PR besar
Merdeka.com - Tiap perayaan Imlek, area Vihara Dharma Bakti di Glodok, Jakarta Barat akan dipenuhi warga miskin yang datang meminta angpao kepada warga Tionghoa yang datang berdoa merayakan tahun baru. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga S Uno, saat mendatangi vihara pada Jumat (16/2) siang juga sempat berinteraksi dengan ratusan warga yang setia menunggu pembagian angpao ini.
Sandiaga mengetahui keberadaan warga yang meminta angpao di vihara ini menandakan sebuah kesenjangan antara masyarakat miskin dan kaya di DKI Jakarta. Dia menyebut semua ini menjadi PR terbesar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Jelas ketimpangan menjadi PR terbesar di Jakarta. Yang selama ini kita lihat sejahtera dan pertumbuhan kita menghadirkan warga masyarakat yang semakin sukses, makin sukses. Sementara yang ada di bawah semakin terpuruk," jelasnya usai mengunjungi vihara.
-
Dimana perayaan Imlek di Tangerang? Suasana Imlek sudah terasa di kawasan Pasar Lama Kota Tangerang, Banten.
-
Siapa yang sering mengunjungi Vihara Satya Budhi saat Imlek? Setiap perayaan hari besar termasuk Imlek, vihara ini selalu ramai dikunjungi oleh umat yang hendak ibadah.
-
Bagaimana cara merayakan Tahun Baru Imlek di Indonesia? Tradisi ini diikuti dengan cuti bersama sehari sebelumnya, yakni Selasa, 28 Januari 2025, sehingga memberikan kesempatan lebih bagi mereka yang merayakan untuk berkumpul dengan keluarga.
-
Siapa saja pengemis kaya raya di Indonesia? Berikut ini 5 pengemis yang ternyata kaya raya: Legiman di Pati, Jawa Tengah Pada tahun 2019, seorang pengemis bernama Legiman terciduk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Dalam razia itu terungkap Legiman memiliki tabungan mencapai Rp900 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki tanah senilai Rp275 juta dan rumah senilai Rp250 juta. Dalam sehari, dia mendapat Rp500.000 hingga Rp1 juta per hari. Sri Keryati di Jakarta Pusat. Dia kedapatan memiliki jumlah emas dan uang hingga Rp23 juta. Sri terjaring petugas dinas sosial saat tengah mengemis di JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) Kramat Sentiong, Jakarta Pusat. Dari PMKS (penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) itu, petugas mendapatkan sejumlah emas, uang kertas sebesar Rp22.750.000 dan uang receh sebanyak Rp313.900. Sehingga totalnya berjumlah Rp23.063.900. Muklis di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menjaring pengemis bernama Muklis yang memiliki harta yang banyak. Muklis terjaring di Flyover Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Saat digeledah, Muklis kedapatan memiliki uang Rp90 juta. Uang itu dikumpulkan dari hasil mengemis selama 6 tahun. Uang tersebut dalam bentuk pecahan Rp100 ribu mencapai Rp80 juta. Uang pecahan Rp50 ribu total Rp10 juta. Uang pecahan Rp20 ribu, dan uang receh kecil sebanyak Rp250 ribu. Luthfi Haryono di Gorontalo Pengemis di Gorontalo, bernama Luthfi Haryono membuat heboh jagat media sosial. Luthfi juga berkedok sumbangan masjid dengan membawa proposal ilegal ke setiap rumah dan warung. Waktu ditangkap Luthfi kedapatan bawa uang Rp43 juta dan emas. Sri Siswari Wahyuningsih di Semarang, Jawa Tengah Siswari diketahui memiliki deposito sebesar Rp140 juta dan rekening tabungan sebesar Rp16 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki surat BPKB kendaraan roda dua. Pengemis terlihat sangat lusuh itu mempunyai tiga anak yang saat ini duduk di bangku kuliah. Bahkan ketiga anaknya kuliah di kampus ternama Kota Semarang. Anaknya yang pertama berinisial HMS kuliah di Universitas Perbankan (Unisbank) di Jalan Tri Lomba Juang, Kota Semarang. Kemudian anak kedua berinisial SMS kuliah di jurusan Bahasa Inggris, Universitas Sultan Agung (Unisula), Jalan Raya Kaligawe, Kota Semarang.
-
Siapa yang meminta sedekah? 'Nak, minta sedekahnya, Nak,' pinta si pengemis tersebut.
-
Siapa yang merayakan Imlek? Khususnya bagi mereka yang merayakan.
Solusi atas kesenjangan itu, Sandi mengatakan menjadi tugas Pemprov DKI untuk menghadirkan kebijakan yang akan membangun jembatan kesejahteraan. Sehingga mereka yang masih berada di bawah garis kemiskinan ini bisa naik kelas.
"Dan oleh karena itu program-program kita diarahkan membantu mereka yang ada di lapisan masyarakat terbawah," ujarnya.
Program yang selama ini dirancang bersama Gubernur Anies Baswedan yaitu OK OCE diharapkan dapat memberikan semangat bagi warga Jakarta dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya. "Sudah ada 7.000 yang melewati P1 dan P2 yaitu pendaftaran dan pelatihan. Sudah ada 300 yang masuk ke laporan keuangan. Jadi kita akan terus tambah dan target kita tahun ini kita akan menembus 40.000-50.000 lapangan kerja baru di DKI," paparnya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernak-pernik khas Imlek yang dijual dari harga Rp 10 ribu hingga Rp 500 ribu ramai diserbu warga Tionghoa.
Baca SelengkapnyaBahkan, beberapa tempat wisata khas Tionghoa tersebut menggratiskan tarif masuk bagi pengunjung.
Baca SelengkapnyaPedagang menawarkan berbagai pernak-pernik mulai dari amplop angpau, barongsai mini, lampion dan aksesoris lainnya.
Baca SelengkapnyaNuansa Imlek sudah terasa di area Pasar Lama Kota Tangerang. Pernak pernik sampai kuliner khas peranakan tersaji lengkap di sini.
Baca SelengkapnyaPecinan Glodok hingga Pulau Kemaro jadi pilihan asyik wisata saat Imlek
Baca SelengkapnyaAksi ini pun dilakukan dengan sasaran masyarakat kurang mampu.
Baca SelengkapnyaCak Imin juga membantah tuduhan Anies masuk kelompok radikal.
Baca SelengkapnyaSetiap hari menjelang waktu berbuka puasa, pengurus Masjid At-Taqwa membagikan ratusan paket takjil gratis berupa berbagai macam menu makanan dan minuman.
Baca SelengkapnyaAcara berbagi kasih Natal ini dilaksanakan pada Selasa, 26 Desember 2023, di lantai UG Kuningan City Mall.
Baca SelengkapnyaPramono Anung prihatin melihat kesenjangan atau disparitas di sekitar kawasan Istana Negara.
Baca SelengkapnyaWarga keturunan Tionghoa sibuk membersihkan patung di Wihara Amurva Bhumi.
Baca SelengkapnyaMenjelang perayaan Imlek tahun 2024, simak ragam tradisi warga Tionghoa di Medan yang penuh makna.
Baca Selengkapnya