Sandiaga minta proyek tanggul raksasa harus lihat dampaknya dahulu
Merdeka.com - Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan pembangunan tanggul raksasa dan reklamasi di Teluk Jakarta. Namun, swasta dilarang ikut terlibat dalam mega proyek tersebut. Untuk itu, Presiden Joko Widodo direncanakan bakal menerbitkan aturan main.
Menanggapi hal tersebut, Politisi Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno menilai sebaiknya dipertimbangkan kembali. Sebab dikhawatirkan proyek itu bakal menuai pro dan kontra.
"Menurut saya kita harus lihat dulu dampaknya apa, dampak hukumnya apa, itu kan dikasih ke pengembangan," kata Sandiaga saat ditemui merdeka.com di kawasan Menteng Jakarta Pusat, Kamis (28/4).
-
Siapa yang protes Sandra? Sandra mengaku banyak yang protes kenapa kalau travelling anak-anaknya masih naik stroller.
-
Kenapa proyek restorasi menuai kecaman? Mereka takut proyek tersebut akan menjadi rekonstruksi besar-besaran atas monumen terkenal tersebut dan merugikan pelestarian struktur bersejarahnya.
-
Siapa yang mengkritik pekerjaan irigasi? Ketua Komisi V DPR Lasarus mengkritik soal pekerjaan irigasi.
-
Siapa yang mengkritik kota-kota yang punya tembok? Tokoh-tokoh Sparta lainnya menghina kota-kota lain yang memiliki tembok, menggambarkannya sebagai 'tempat yang bagus bagi wanita.'
-
Siapa yang mengkritik Santyka Fauziah? Meskipun netizen mengkritik, banyak juga yang mendukung hubungan Sule dengan Santyka Fauziah.
-
Siapa yang menolak pembuatan sumur resapan? Pada awalnya, tak sedikit warga yang menolak usulan pembuatan sumur resapan itu.
Sandiaga menuturkan penolakan reklamasi ini kerap ditentang oleh para ahli. Mereka juga masih mempertanyakan soal teknis yang akan dibuat oleh pemerintah pasca pengambilalihan proyek tersebut. Namun Sandiaga menyarankan pemerintah untuk memberikan penjelasan terhadap pihak yang menolak dilanjutkannya reklamasi itu.
"Para ahli ini kan masih mempertanyakan. Jadi kalau misalnya secara teknis pemerintah pusat sudah mengambil posisi seperti itu dan sudah mengambil keputusan untuk melanjutkan proyek reklamasi, pasti mereka punya kajian teknisnya mendukung itu. Tinggal mereka (pemerintah) yakinkan aktivis lingkungan yang sampai saat ini masih menolak," jelas Sandiaga.
Sandiaga mengaku, sepanjang yang diketahuinya, kajian tentang reklamasi dari segi lingkungan belum selesai. Namun pemerintah telah memutuskan mengeluarkan moratorium
"Sampai mungkin minggu lalu saya masih dikasih tahu secara lingkungan reklamasi ini belum selesai kajian lingkungannya dan makanya ditunda dulu. Tapi ini moratoriumnya ini kan pemerintah pusat yang bikin keputusan," tandasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Airlangga menyebut keberadaan Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa di sejumlah wilayah pesisir sangat penting.
Baca SelengkapnyaProyek tanggul laut raksasa yang sesungguhnya berada di Semarang-Demak.
Baca SelengkapnyaJalan Tol Puncak-Cianjur, memerlukan kajian mendalam dalam aspek dampak lingkungan dan potensi kebencanaan.
Baca SelengkapnyaPenolakan proyek itu muncul melalui sebuah petisi online yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan tujuan pembangunan giant sea wall adalah untuk menyelamatkan manusia.
Baca SelengkapnyaPolitikus Golkar Dave Laksono mendukung rencana pemerintah melanjutkan proyek tanggul laut raksasa (giant sea wall)
Baca SelengkapnyaDebat ketiga Pilkada Jakarta mengambil tema tentang tata ruang.
Baca SelengkapnyaProyek tanggul raksasa merupakan jawaban terhadap fenomena naiknya permukaan laut, terjadinya abrasi, hingga hilangnya banyak lahan.
Baca SelengkapnyaWarga asli Pulau Rempang menolak keras relokasi dan penggusuran rumah yang sudah mereka tinggali.
Baca SelengkapnyaBudi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaPembangunan tanggul ini terkendala karena banyaknya permukiman liar warga.
Baca SelengkapnyaViral Pengerukan Tebing Pecatu Diduga untuk Hotel, Sandiaga: Kemurnian Alam Bali Harus Dijaga!
Baca Selengkapnya