Sandiaga pastikan lahan pemakaman di Jakarta cukup hingga 2035
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjawab kekhawatiran akan adanya krisis lahan untuk pemakaman. Dia memastikan bahwa lahan pemakaman di ibu kota mencukupi sampai 2035.
"Kami ingin melaporkan bahwa ternyata posisi lahan pemakaman kita alhamdulillah mencukupi dari lahan yang kita miliki secara totalitas bisa menampung kebutuhan sampai 2035," katanya dia di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/12).
Namun ia mengakui untuk lahan siap pakai hanya bisa sampai 2019. "Kita harus mematangkan lahan yang belum siap pakai, 208 hektar, itu antara 2018-2029. Dan yang belum dibebaskan sekitar 183 hektar antara 2029-2035. Dengan itu mudah-mudahan proyeksi kebutuhan lahan pemakaman sampe 2035 bisa dipenuhi," jelas dia.
-
Dimana kuburan massal ditemukan? Dalam Konferensi Alekseyev Readings di Institut Riset Anuchin dan Museum Antropologi Moskow, ilmuwan mengungkapkan ditemukan total 300 mayat pada sembilan liang lahat di Yaroslavl.
-
Mengapa makam itu sulit ditemukan? Namun hingga saat ini, teori tersebut belum dapat diverifikasi.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kenapa kompleks pemakaman di Mojowarno terbengkalai? Kini, jejak-jejak kejayaan agama kristen masih berdiri megah di Kecamatan Mojowarno. Sayangnya, salah satu bukti sejarah yakni kompleks pemakaman orang-orang Jawa Kristen di sana terbengkalai.
-
Mengapa area sekitar pemakaman kaya peninggalan? Arkelog Luciano Vilas Boas, yang mengkoordinir penggalian di Oural, mengatakan area sekeliling pemakaman kuno itu sangat kaya akan peninggalan masa lalu.
-
Mengapa batu diletakkan di sekitar makam? Setelah itu, sebuah cincin batu besar berbentuk garis luar kapal yang dikenal sebagai kapal batu mungkin juga telah didirikan di sekeliling kuburan.
Sementara, Kepala Dinas Pemakaman Djafar Muchlisin mengungkap bukan ketersediaan yang jadi masalah, namun tempat yang kurang strategis. Sehingga hanya menumpuk di beberapa tempat saja seperti; Karet Bivak, Menteng Pulo, dan Tanah Kusir.
"Ini adalah lokasi yang sangat strategis dan pihak keluarga itu lebih banyak berminat memakamkan keluarganya di tempat-tempat strategis seperti ini. Jadi tidak ada keseimbangan antara ketersediaan lahan di tempat tertentu dengan permintaan," ungkapnya.
Total TPU milik Pemprov DKI yang tersedia sendiri ada 82 lokasi. Namun, TPU seperti Pondok Rangon dan Tegal Alur kurang diminati karena jauh dari tempat tinggal.
"Total keseluruhan kita mempunyai TPU yang dikelola pemda itu ada 82. Yang saat ini kondisi siap pakai dan masih tersedia itu Pondok Rangon, Tegal Alur, saat ini juga sudah kita lakukan pembebasan lagi lahan di Tanah Kusir. Masalahnya ketika ditawarkan di sana, itu lokasinya terlalu jauh," tukas Djafar.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RK percaya, selama reklamai tidak merusak lingkungan, maka hal itu menjadi sesuatu yang baik seperti dicontohkan negara maju lainnya.
Baca SelengkapnyaReklamasi pulau sampah di pesisir Jakarta Utara saat ini belum menjadi hal keharusan
Baca SelengkapnyaJumlah penduduk yang tinggal dan mendirikan bangunan liar di lokasi pengerjaan tanggul pantai rupanya tak sedikit.
Baca SelengkapnyaUsul ini mencuat guna menyiasati keterbatasan lahan milik untuk pembuangan dan pengolahan sampah.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil-Suswono menghadiri acara deklarasi dukungan dari Relawan Berkah di Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPemindahan warga menunggu arahan Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi.
Baca SelengkapnyaKondisi Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Sarimukti makin parah. Volume sampah di sana sudah mencapai 15.434.994 meter kubik
Baca SelengkapnyaPembangunan puskesmas di 15 kelurahan telah masuk dalam perencanaan strategis (renstra) Dinkes DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Ingin DLH DKI Tiru Singapura, Sampah Jakarta Bisa Dikelola di Laut atau Teluk
Baca SelengkapnyaTiko menyampaikan, pembangunan TOD yang menggunakan lahan milik KAI telah berhasil dilakukan di Stasiun Pondok Cina, Margonda, Depok dan Stasiun Tanjung Barat.
Baca SelengkapnyaBagi JK, rumah susun jauh lebih aman, lebih bersih serta menghemat lahan.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyiapkan solusi untuk mengatasi keterbatasan lahan parkir yang kerap ditemui di pasar-pasar.
Baca Selengkapnya