Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sandiaga: Saya tanya ibu-ibu mereka bilang harga naik, padahal enggak

Sandiaga: Saya tanya ibu-ibu mereka bilang harga naik, padahal enggak Sandiaga dan Rosmaya Hadi di Monas. ©2018 Liputan6.com/Arya Manggala

Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengklaim harga kebutuhan pokok di Ibu Kota stabil selama Ramadan dan Lebaran meski nilai tukar dolar menguat.

"Kemarin Pak Gubernur ke (Pasar Induk) Kramatjati, melihat Alhamdulillah di Jakarta tahun ini ternyata pengendalian inflasinya lebih bagus daripada tahun lalu. Alhamdulillah," ujar Sandiaga di Pasar Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (2/6).

Tapi tidak demikian bagi sebagian masyarakat, terutama kaum ibu-ibu. Menurut Sandiaga, masyarakat tetap beranggapan harga kebutuhan pokok naik selama Ramadan dan lebaran Idul Fitri.

Sandiaga beberapa kali melontarkan pertanyaan soal harga bahan pokok saat bertemu ibu-ibu. Mayoritas menyebut, harga kebutuhan pokok naik.

"Nih saya coba cek ya. Harga-harga naik atau turun? Naik. Tuh kan, naik. Padahal enggak. Di Kramatjati, harganya nggak (naik) kan. Jadi mindset-nya ini sudah mau Lebaran, pasti naik," tuturnya.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini heran dengan pola pikir masyarakat yang menyebut harga kebutuhan pokok naik selama Ramadan. Padahal kenyataannya, kata Sandi, tidak ada kenaikan harga. Dia justru mengklaim harga beras di Jakarta turun.

"Beras malah turun Rp 8.900. Food Station lagi bingung karena punya stok banyak, harganya diturunin. Padahal kita disuruh nyetok banyak," ucap Sandiaga.

Sandiaga curiga, kenaikan harga sengaja dilakukan oleh beberapa oknum pedagang di pasar. Dia mengaku beberapa kali meninjau pasar dan mengingatkan agar para pedagang tidak memanfaatkan bulan Ramadan untuk menaikkan harga kebutuhan pokok.

"Saya kasih tahu pedagang, jangan terlalu banyak dinaikin. Pedagang kan bilang 'ah pak, cuma setahun sekali lah Pak'. Mereka saja begitu. Harga tidak naik, sama pedagang dinaikin. Ya dampaknya kepada masyarakat di sini," ujarnya.

Karena itu, Sandiaga menuturkan, yang harus diubah saat ini adalah pola pikir masyarakat terhadap harga-harga itu sendiri. Tidak selamanya tingginya permintaan saat Ramadan memicu kenaikan harga, selama kesediaan bahan pokok cukup.

"Jadi Alhamdulillah harga tidak naik, walaupun mindset kita secara otomotis refleknya bilang naik. Nah ini yang harus kita ubah pelan-pelan. Bahwa harga bahan baku, harga bahan pangan tidak akan naik selama bulan suci Ramadan dan menjelang Idul Fitri ya," Sandiaga menandaskan.

Reporter: Nafiysul QodarSumber: Liputan6.com

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bikin Bazar Sembako Rp5000, Sandiaga Cerita Tiga Penyebab Harga Beras Melonjak ke Warga NTB
Bikin Bazar Sembako Rp5000, Sandiaga Cerita Tiga Penyebab Harga Beras Melonjak ke Warga NTB

Sandiaga menanggapi keluhan masyarakat di Lombok Tengah terkait kenaikan harga komoditas bahan pangan.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Naik, Sandiaga Uno Gelar Sembako Murah di Padang
Harga Beras Naik, Sandiaga Uno Gelar Sembako Murah di Padang

Sandiaga bersama Sandination akan mengadakan pelatihan pemberdayaan bagi pelaku UMKM dan para ibu rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Harga Kebutuhan Pokok Naik Jelang Akhir Tahun, MinyaKita Mulai Langka
Harga Kebutuhan Pokok Naik Jelang Akhir Tahun, MinyaKita Mulai Langka

Berbeda dengan beras, minyak goreng justru mengalami lonjakan harga. Minyak goreng curah kini dihargai Rp18.500 hingga Rp21.000/liter.

Baca Selengkapnya
Beda dengan Zulhas, Wali Kota Semarang Temukan Harga Cabai Masih Rp100 Ribu per Kg
Beda dengan Zulhas, Wali Kota Semarang Temukan Harga Cabai Masih Rp100 Ribu per Kg

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).

Baca Selengkapnya