Sandiaga Uno sebut ketimpangan pembangunan di Jakarta belum teratasi
Merdeka.com - Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan saat ini ketimpangan pembangunan di Jakarta belum teratasi. Hal ini dikatakan Sandiaga di sela-sela acara 'Jakarta Berlari' bersama relawan dan warga Jakarta di Lapangan Banteng.
"Bahwa masyarakat juga harus berpartisipasi untuk mengejar ketertinggalan di Jakarta dan berpartisipasi juga untuk hidup sehat," kata Sandiaga, Jakarta Pusat, Minggu (2/10). Demikian dilansir dari Antara.
Sandiaga pada acara tersebut didampingi oleh ibundanya, Mien Uno yang merupakan tokoh pendidikan Indonesia. Selain itu, Sandiaga juga didampingi istri tercinta, Nur Asia.
-
Kenapa Sandiaga Uno menyoroti biaya hidup di Jakarta? Dia mengatakan saat ini biaya hidup masyarakat di Jakarta ini semakin mahal, mulai dari biaya kesehatan, biaya pendidikan, biaya transportasi, maupun juga biaya belanja sehari-hari harga-harga pangan.
-
Siapa yang diingatkan Sandiaga Uno soal biaya hidup di Jakarta? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Mantan Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, mengingatkan kepada para pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta untuk membenahi permasalahan biaya hidup rakyat.
-
Apa yang menjadi kendala utama terkait pangan di Jakarta? 'Dari hasil survei, itu ternyata yang masih jadi kendala di Jakarta adalah persoalan pangan. Artinya, harga yang masih belum terjangkau oleh sebagian masyarakat,' tutur Suswono di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/9/2024).
-
Bagaimana Sandiaga Uno melihat perhelatan Pilkada Jakarta? 'Saya optimis para calon ini nanti akan beradu gagasan dan mencoba memenangkan hati dan pikiran dari warga masyarakat Jakarta,' kata Sandiaga.
-
Kenapa kemacetan di Jakarta jadi semakin kompleks? Sedangkan sejak 1990 hingga saat ini, kemacetan semakin kompleks akibat meningkatnya jumlah kendaraan, ketidakdisiplinan pengemudi, dan tingginya kendaraan pribadi.
-
Apa pesan Sandiaga Uno untuk para calon Gubernur Jakarta? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Mantan Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, mengingatkan kepada para pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta untuk membenahi permasalahan biaya hidup rakyat.
Dia mengatakan masih banyak agenda-agenda yang belum diselesaikan di Jakarta sekarang. Di mana masalah sulitnya lapangan pekerjaan dan semakin sulit harga kebutuhan pokok serta biaya hidup semakin meningkat secara signifikan.
"Dengan 'Jakarta Berlari' untuk mengejar ketertinggalan Jakarta dan berpartisipasi juga untuk hidup sehat. Dan ada usul dari teman-teman ke depan di tiap kecamatan ada 44 kecamatan yang dilakukan secara serentak dan random di 267 kelurahan," jelas Sandiaga.
Sandiaga yang berpasangan dengan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Kedua pasangan ini diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sandiaga mengatakan saat ini biaya hidup masyarakat di Jakarta ini semakin mahal
Baca SelengkapnyaAndika juga menyinggung indeks pelayanan publik di provinsi Jawa Tengah yang juga turun. Dan penurunan terjadi dalam 3 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) didapatkan bahwa 5,5 persen dari total masyarakat di Jateng belum bekerja.
Baca SelengkapnyaPemerintah dan swasta harus membangun 1,5 juta rumah tiap tahun agar angka masyarakat tak punya rumah terus turun.
Baca SelengkapnyaErwin Aksa menyampaikan masih banyak permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, persoalan-persoalan tersebut bukan hal yang sulit untuk diatasi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data survei BPS, biaya hidup di Jakarta mencapai sekitar Rp14,88 juta per bulan untuk rumah tangga yang terdiri dari dua hingga enam orang.
Baca SelengkapnyaBangunan kumuh yang berdiri sepanjang bantaran Kali Ciliwung di Jakarta semakin mencolok.
Baca SelengkapnyaAngka pengangguran di Indonesia merupakan angka kedua tertinggi di negara-negara ASEAN.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut dari catatan Kementerian Ketenagakerjaan secara kumulatif sejak Januari-Juni 2024, gelombang PHK telah menghantam 32.064 pekerja.
Baca SelengkapnyaAndika membuka data, ada 10,47 persen warga di Jateng miskin. Menurutnya, hal itu perlu ditekan sampai dengan nol.
Baca SelengkapnyaAnies menyampaikan, contoh nyatanya dapat dilihat pada daerah yang berada di luar Jakarta dan wilayah sekitarnya yang menjadi pusat pemerintahan.
Baca Selengkapnya