Saodah: Saya kesal suami mau beliin istri muda rumah
Merdeka.com - Saodah (43) menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi sang Suami, Mustain (44). Selain kesal karena sang suami punya istri muda, Saodah tak terima Mustain tak memberikan nafkah bagi tiga anaknya selama satu tahun lebih.
Selain itu, Saodah yang sudah puluhan tahun membangun bahtera rumah tangga dengan Mustain mengaku kesal karena suaminya itu telah menikah dengan wanita lain dan ingin memberikan rumah untuk istri mudanya tersebut yang tengah hamil 7 bulan.
"Semenjak dia menikah lagi, saya sudah enggak pernah dikasih uang belanja selama 1 tahun lebih. Anak-anak saya juga diancam diusir dari rumah," kata ibu beranak 3 tersebut di Polres Jakarta Utara, Selasa (11/2).
-
Bagaimana orangtua itu memberikan hukuman? 'Aku adalah pembully. Bunyikan klakson jika Anda benci pembully,' demikian tulisan yang nampak pada papan.
-
Apa yang membuat anak terluka? 'Sayangku, ibu minta maaf jika ucapan dan tindakan ibu sebelumnya membuat hatimu terluka. Ibu ingin kamu tahu bahwa ibu selalu mencintaimu tanpa syarat, dan ibu berjanji akan berusaha lebih baik lagi untuk memahami perasaanmu.'
-
Apa yang membuat anak sedih? Sederhananya malam ini, aku rindu rumah yang di mana di sana ada aku, ayah, ibu, dan kakak adik.
-
Dampak apa yang dirasakan anak dari broken home? Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mengatasi emosi, kehilangan rasa percaya diri, atau kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat di masa depan.
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Apa hukuman yang diberikan orangtua kepada anak yang suka bully? Dia dihukum untuk berdiri sambil memegang papan dengan bertuliskan sebuah kalimat ajakan. Para pengguna jalan dianjurkan kedua orangtua anak itu untuk membunyikan klakson jika mereka tak menyukai sosok perundung. 'Aku adalah pembully. Bunyikan klakson jika Anda benci pembully,' demikian tulisan yang nampak pada papan.
Atas dasar itulah Saodah tega membunuh sang suami. Dia sengaja ingin memberikan pelajaran kepada sang suami lantaran sakit hati tak dibiayai lagi hidupnya.
"Saya sakit hati dan kesal karena diam-diam dia nikah lagi punya istri muda dan terakhir saya tahu istri mudanya mau dibeliin rumah dan sudah hamil 7 bulan, makanya biar dikasih pelajaran aja suami," tandasnya.
Saodah tega berbuat sadis karena kecewa sang suami main serong dengan wanita lain.
Pada Sabtu 25 Januari 2014, Saodah menyuruh kakak iparnya Hasun menghabisi Mustain. Selanjutnya, Hasun menyuruh Panidi.
Saat datang ke rumah korban, Panidi berpura-pura menjadi seorang pembeli besi. Kemudian, Saodah membangunkan suaminya dan bergegas ke kamar mandi.
"Setelah itu kemudian korban dipukul beberapa kali oleh Panidi dengan menggunakan batang kayu keras di bagian belakang kepala. Setelah itu, korban diseret ke dalam kamar kamar dan kembali dipukul bertubi-tubi oleh Panidi," ungkap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Utara, AKBP Daddy Hartadi.
Atas perbuatannya, ketiga pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup karena melanggar pasal 340 KUHP dan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan berencana.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tsania Marwa akhirnya bersuara lewat postingan Instagram, mengungkap fakta-fakta tentang Atalarik.
Baca SelengkapnyaPelaku selama menikah dengan istrinya, sering diusir dari rumah mertuanya tersebut.
Baca SelengkapnyaWanita itu juga menyebut suaminya kasar dan kerap mencaci maki dirinya dengan sebutan pembawa musibah.
Baca SelengkapnyaBelum selesai soal hebohnya keputusan Nathalie saat buka hijab, kini ia menjadi sorotan soal nafkah Sule untuk Adzam.
Baca SelengkapnyaEkspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaTersangka menganiaya istri karena tidak diberi uang dan tidak punya lauk saat mau makan
Baca SelengkapnyaSuami pelaku bernama Mario Agustinus Wendo mengalami luka bakar mencapai 80 persen.
Baca SelengkapnyaDari perceraian tersebut, HA wajib memberikan nafkah terhadap anaknya.
Baca SelengkapnyaKondisi rumah Idris rapuh. Atapnya terbuat dari daun rumbia yang hampir hancur, dinding anyaman bambunya juga berlubang dan penuh rongga. Ia butuh bantuan.
Baca SelengkapnyaEstimasi kerugian akibat kebakaran sekitar Rp500 juta.
Baca Selengkapnya