Satpol PP Tertibkan Tenda Baru Pencari Suaka di Kalideres
Merdeka.com - Satuan Polisi Pamong Praja menertibkan tenda-tenda baru yang terpasang di gedung eks Kodim Kalideres, Jakarta Barat. Pasalnya tenda para pencari suaka semakin bertambah.
Koordinator lapangan untuk lokasi penampungan pencari suaka Kalideres Jakarta Barat, Kartiwan mengatakan, pencari suaka yang kembali ke Kalideres sempat memasang tenda di trotoar Jalan Bedugul, Minggu (8/9) malam.
Namun tenda-tenda baru itu dipaksa masuk ke dalam gedung eks Kodim oleh anggota Polsek Kalideres agar lebih kondusif dan tidak mengganggu aktivitas warga sekitar.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Dimana pemukiman padat di Jakarta Barat? Pemukiman di daerah Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebun Jeruk ini misalnya.
-
Dimana Tilik Warga dijalankan? Asti mengatakan, salah satu program itu dilakukan di Padukuhan Ploso, Kalurahan Petir.
-
Dimana PKL itu direlokasi? PKL itu sebelumnya berdagang di trotoar rumah sakit.
-
Siapa yang melakukan sidak? Ketua Timwas Haji DPR Muhaimin Iskandar melakukan inspeksi mendadak ke tenda haji jemaah Indonesia di Mina, Arab Saudi, Rabu 19 Juni 2024.
-
Apa yang dilakukan sukarelawan Indonesia? Ada sekitar 50 orang sukarelawan. Para Sukarelawan Indonesia itu Dipersenjatai & Dilatih Tentara Mesir
"Aturannya mereka kan sudah mendapat uang, tenda mereka harus di samping luar gedung. Tapi tenda-tenda baru mereka malah masuk di dalam. Ditanya kenapa, mereka selalu bilang uangnya tidak cukup," kata Iwan seperti dilansir dari Antara, Senin (9/9).
Dia menjelaskan, beberapa pencari suaka yang menetap di penampungan tersebut merasa terganggu karena adanya tenda pengungsi baru yang masuk ke dalam gedung. Selain mendirikan tenda, mereka juga merampas kenyamanan.
Oleh karenanya, Satuan Polisi Pamong Praja menertibkan tenda-tenda baru milik pencari suaka yang datang kembali, dan tenda tersebut diletakkan di luar gedung. Selain itu, bantuan makanan untuk mereka harus dihentikan sementara waktu.
Iwan menjelaskan pencari suaka baik lajang maupun sudah berkeluarga yang datang kembali notabene sudah mendapat bantuan dana bulanan dari Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR).
"Sepakatnya jatah makan untuk 390 orang, hitungannya sudah pas. Setelah dilaporkan ke atasan, kita sepakat tidak memberi makanan karena bisa memicu keributan, dan yang seharusnya dapat jatah bisa tidak dapat," tutup Iwan.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengungsi ditertibkan itu tinggal di tenda yang dikhawatirkan membahayakan diri mereka, menimbulkan penyakit, dan mengganggu ketertiban.
Baca SelengkapnyaHeru juga ingin agar UNHCR memperhatikan kehidupan para pengungsi tersebut.
Baca SelengkapnyaPencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.
Baca Selengkapnya"Menampung mereka di rumah detensi yang ada di Direktorat Jenderal imigrasi," kata Camat Setiabudi Iswahyudi
Baca SelengkapnyaSebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.
Baca SelengkapnyaMereka membangun tenda darurat tersebut karena wilayah pemukiman mereka kerap dilanda banjir hingga ketinggian 1,5 meter.
Baca SelengkapnyaTidak ada yang diamankan dari aksi tawuran tersebut karena adanya perlawanan dari para pelaku.
Baca SelengkapnyaPara pedagang kopi starling itu cuma bisa pasrah, Mereka tak melawan saat petugas Satpol PP mengangkut sepeda dan barang dagangannya ke atas truk.
Baca SelengkapnyaTenda yang didirikan menutup jalan sehingga menimbulkan protes dari para pemotor yang tidak bisa melintas.
Baca SelengkapnyaSatpol PP melakukan penertiban spanduk bacaleg yang melanggar aturan Perda.
Baca Selengkapnya