Satu Keluarga Tewas di Kalideres Bakal Dikremasi di Cilincing
Merdeka.com - Pihak keluarga memutuskan untuk mengkremasi anggota keluarga mereka yang ditemukan meninggal dunia di Kalideres pada Senin (14/11) besok. Informasi tersebut disampaikan kepada Ketua RT Perumahan Citra Garden, Kalideres Jakarta Barat, Asiung.
"Dari keluarga istri, Ibu Renny Margaretha. Semua itu yang ngurusin keluarga ibu Renny Margaretha, beserta adiknya," katanya di kediamannya, Sabtu (12/11).
Dia mengungkapkan, kremasi rencananya akan dilakukan di kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Awalnya pihak keluarga ingin melakukan kremasi pada hari ini, namun karena padat, sehingga diundur pada Senin (14/11).
-
Kapan pemakaman ini dimulai? Pemakaman ini diperkirakan berasal dari abad ke-6 atau ke-7 Masehi.
-
Dimana keluarga itu dimakamkan? Ketiga anggota keluarga itu ditemukan di sebuah lubang kubur berisi 15 jasad di bagian tengah Kota Yaroslavl.
-
Kapan mayat-mayat di kuburan massal itu dibuang? Ini adalah salah satu kuburan lubang terbesar yang pernah digali di Inggris yang menunjukkan mayat-mayat tersebut dibuang di sana lebih dari 800 tahun yang lalu, pada awal abad ke-12.
-
Dimana mayat ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Di mana mayat ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
"Saya dapat informasi, jadwal kremasi Cilincing padat. Terlalu siang, jam 2 siang jadi ditolak, repot. Sedangkan ini gak cuma satu, empat," terangnya
"Mengenai jam nanti diinformasi lagi," lanjut Asiung.
Kendati demikian, untuk dokumen berupa surat pengantar kematian juga telah disiapkan Asiung. Sehingga pihak keluarga dapat langsung mengambil jenazah di RS Kramat Jati.
Sebelumnya, ditemukan empat mayat di dalam rumah yang berada di kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Penemuan mayat itu dibenarkan oleh Kanit Reserse Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendy.
"Iya (ditemukan empat mayat di dalam satu rumah)," kata Avrilendy saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (11/11).
Penemuan mayat tersebut pertama kali diketahui oleh warga sekitar pada Kamis (10/11) kemarin yang kemudian dilaporkan kepada RT setempat.
"Kemarin (ditemukan), ada yang laporan ke RT karena bau nyengat dari luar," ujarnya.
Ia menyebut, dari hasil penyelidikan awal pihaknya tidak ditemukan adanya luka akibat terkena benda tajam ataupun tumpul dari korban.
"(Ada luka terkena benda tajam atau tumpul) nihil," sebutnya.
Diketahui, mereka yang tewas yakni RY (71), RN (68), DF (42) dan DG (69).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaPemakaman dilakukan setelah proses autopsi rampung.
Baca SelengkapnyaTanah perkuburan di Seberang Padang, Kota Padang, longsor pada Jumat (14/7) dini hari. Akibatnya,13 jenazah berserakan dan dimakamkan kembali secara massal.
Baca Selengkapnya12 Korban kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek yang sudah teridentifikasi diserahkan kepada pihak keluarga di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaAroma menyengat seperti bau bangkai masih tercium di sekitar rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaLima orang mengaku sebagai keluarga korban sudah mendatangi RS Polri.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara terjadi tawuran sebelum ketujuh mayat itu menceburkan diri ke kali
Baca SelengkapnyaIbu korban menangis tiada henti saat mengantarkan empat peti jenazah anaknya ke TPU Perigi, Sawangan, Depok.
Baca SelengkapnyaSebuah bus dikabarkan mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Tol Jakarta Cikampek.
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaJenazah Brigadir Setyo rencananya dimakamkan di Kendal
Baca Selengkapnya