Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sebelum Menembak, Pelaku Pantau Aktivitas Ustaz di Tangerang Selama 3 Hari

Sebelum Menembak, Pelaku Pantau Aktivitas Ustaz di Tangerang Selama 3 Hari Rilis kasus penembakan ahli pengobatan alternatif di Pinang. ©2021 Istimewa

Merdeka.com - Tiga dari empat pembunuh ustaz A yang berprofesi sebagai ahli pengobatan alternatif di Tangerang sudah ditangkap. Dua di antara tiga pelaku itu pembunuh bayaran yaitu K dan S.

Sebelum menjalankan aksinya, pelaku lebih dulu memantau gerak-gerik korban inisial A selama kurun waktu tiga hari terakhir.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, menerangkan korban sudah dibuntuti oleh K dan S sejak 16 September 2021.

"Pelaku sudah diintai di TKP mulai 16 September 2021, 17 September 2021 daj 18 September 2021," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa (28/9).

Yusri mengatakan, aktivitas para pelaku ketika itu terekam kamera CCTV. "Dia membaca situasi, dan terekam semua di CCTV," tandas dia.

Yusri menyatakan, penembakan terhadap paranormal atau ahli pengobatan berinisial A di Tangerang dilakukan secara terencana. Dalangnya seorang pengusaha berinsial M. Korban ditembak oleh pembunuh bayaran yang disewa M.

"M pekerjaan sehari-hari pengusaha angkutan di daerah Banten," kata dia.

Yusri mengatakan, penyidik telah memeriksa M untuk menggali motif penembakan. Berdasarkan hasil interogasi, M menaruh dendam pribadi terhadap korban.

Diketahui, korban telah 20 tahun bekerja sebagai paranormal. "Motifnya rasa dendam," ujar dia.

Yusri menyebut, perseteruan antara M dengan A terjadi pada 2010 silam. Saat itu, istri M hendak memasang susuk di kediaman korban, namun malah dilecehkan.

Yusri mengatakan, kelakuan A terbongkar melalui pesan singkat atau Short Message Service (SMS). Percakapan antara A dengan istri sirinya bocor dan diketahui oleh M dua tahun kemudian.

Yusri mengatakan, istri M sempat menepis tudingan main belakang dengan A. Namun, akhirnya mengaku saat mereka berdua pergi menunaikan haji.

"Betul diakui kejadian 2010 saat berobat ke sana dengan rayuan terjadi di rumah korban, setelah itu berpindah ke salah satu hotel di Tangerang," ujar dia.

Kata Yusri, tidak hanya istri M yang menjadi korban pelecehan. Kakak ipar M juga turut diperlakukan serupa. Hal itulah yang memicu M ingin menghabisi korban.

Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP