Sedih, ditolak 2 klinik ibu ini melahirkan di tangga Tanah Abang
Merdeka.com - Proses kelahiran harusnya dilakukan di ruangan steril. Sebab bayi yang baru saja lahir membutuhkan ruangan yang sehat dan bersih karena masih sangat mudah terjangkit berbagai macam penyakit.
Tapi kondisi itu tak bisa dirasakan wanita berusia 28 tahun yang tak diketahui identitasnya. Dia terpaksa melahirkan bayi perempuan di bawah tangga pasar Tanah Abang, Selasa kemarin.
Dari keterangan saksi yang menolong, ibu tersebut sebelumnya sudah mendatangani dua klinik namun tidak ada yang mau menerimanya.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana SalingJaga Ibu Berdaya membantu ibu? Terlepas dari itu, bersama content creator sekaligus momfluencer Dwi Handayani dan Dhannisa Cho, serta dipandu oleh psychotherapist dari Sanggar Jiwa Tumbuh, para ibu diajak untuk melakukan body psychotherapy, social dreaming, dan support circle sebagai proses menjaga kesehatan mental serta memproses berbagai emosi yang muncul dalam perjalanan menjadi seorang ibu.
-
Apa itu SalingJaga Ibu Berdaya? 'SalingJaga Ibu Berdaya adalah rangkaian workshop keuangan yang dilaksanakan di beberapa kota di Indonesia, yakni: Surabaya, Jakarta, dan yang akan datang ada di Bandung, Yogyakarta, dan Semarang,' ujar Fania.
-
Siapa saja yang bisa menjadi pendamping ibu hamil saat persalinan? Siapa saja sebenarnya bisa menjadi pendamping. Mulai dari suami atau pasangan, anggota keluarga, teman dekat, atau bahkan seorang doula. Doula merupakan seorang profesional yang dilatih khusus dalam memberikan dukungan saat persalinan.
-
Dimana wanita tersebut melahirkan? Dia mencari bantuan untuk masalah medis yang dialaminya 18 tahun lalu saat melahirkan di rumah sakit.
-
Siapa yang membantu AN saat melahirkan? Dibantu bidan, AN melahirkan secara normal seorang bayi laki-laki. Persalinan itu terjadi di atas perahu getek.
"Katanya dia sudah ke dua klinik dulu di sekitaran Impres dan Kebon Kacang, tapi nggak ada yang mau nerima," kata Ibu Iyem, penjual Kurma di Tanah Abang, saat ditemui merdeka.com, Rabu (3/6). Iyem bersama beberapa pedagang lainnya ikut menolong wanita yang tengah butuh pertolongan itu.
Iyem menceritakan, sebelum melahirkan, ibu yang telah memiliki enam anak itu lebih dulu pingsan di depan tokonya. Saat itu, kondisi wanita tersebut sudah pecah ketuban.
"Air ketubannya sudah pecah. Dia pingsan terus langsung dibawa ke pos keamanan di bawah tangga itu. Ibu itu langsung ngelahirin di sana, tapi ari-arinya belum keluar. Saya minta tolong buat panggilin bidan tapi nggak ada yang mau datang," jelasnya.
Iyem kemudian menelepon anak bungsunya yang kebetulan seorang bidan muda berusia 24 tahun. "Kebetulan anak saya (Ayu) bidan, jadi saya telepon dia, enggak sampai setengah jam dia datang dan langsung bantuin ibu itu," jelasnya.
Setelah sekitar tiga jam ditangani oleh Ayu, korban yang melahirkan bayi seberat 3 kilogram ini langsung dilarikan ke Klinik Amina untuk mendapatkan pengobatan secara gratis dan hanya menebus obat sebesar Rp 80.000.
"Suaminya katanya sakit-sakitan. Anaknya enam dan yang paling kecil baru ukur 1.5 tahun, katanya juga enggak ada yang sekolah. Orang jadi pada kasihan, terus ya jadi banyak yang ngasih baju dan perlengkapan bayi. Saya juga kasih makan, biar dia punya tenaga lagi," pungkas Iyem.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, Apdesi Jember hari ini akan melakukan aksi ke Dinas Kesehatan dan DPRD Jember untuk mencari solusi konkret.
Baca SelengkapnyaTampak seorang ibu tanpa dibantu tenaga medis melahirkan di pelabuhan Pantai Kartini.
Baca SelengkapnyaIbu bayi yang meninggal diduga akibat pelayanan buruk klinik bersalin di Tasikmalaya angkat bicara mengenai apa yang sudah dialaminya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa miris tersebut viral di media sosial, ibu yang hendak melahirkan di Jember malah ditolak bidan desa
Baca SelengkapnyaPelaku malu dengan kondisi RN yang tengah mengandung janinnya dari hasil hubungan gelap di luar nikah.
Baca SelengkapnyaKaryawan sebuah minimarket di Surabaya tiba-tiba melahirkan saat tengah bekerja. Ujungnya miris.
Baca SelengkapnyaArif menceritakan bahwa dirinya orang tidak punya (miskin), tinggal di kilometer 68, Sukawijaya, Kabupaten Muaro Jambi.
Baca SelengkapnyaPasien tidak dibersihkan dan penanganan terhadap bayi prematur itu juga tidak maksimal.
Baca SelengkapnyaSalah satu klinik di Tasikmalaya kini menjadi perbincangan publik karena diduga memberi pelayanan yang buruk kepada pasien bersalin sehingga bayinya meninggal.
Baca SelengkapnyaDenise Chariesta mengungkap kesedihannya melahirkan buah hatinya tanpa kehadiran sosok suami.
Baca SelengkapnyaBuruh migran ini sedih sekaligus bahagia dalam satu waktu. Usai dideportasi dari Malaysia, ia justru dikarunia seorang bayi lucu dalam perjalanan pulang
Baca Selengkapnya