Sekali lihat, petugas langsung tahu ini polisi gadungan, kenapa?
Merdeka.com - Petugas Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Penjaringan menangkap seorang polisi lalu lintas (Polantas) gadungan yang sering 'menilang' pengendara sepeda motor di wilayah Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Penangkapan terhadap pelaku bermula dari anggota Polsek Metro Penjaringan yang melihat seseorang mengenakan seragam polisi dengan posisi pangkat terbalik saat sedang melintas di Jalan Pluit Raya Selatan, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Bismo Teguh Prakoso, mengatakan penangkapan terhadap pelaku karena oknum polisi gadungan ini seringkali melakukan penipuan dengan cara menilang pengendara sepeda motor. Dia ditangkap pada Rabu (31/8) lalu sekitar pukul 22.30 WIB.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang melakukan kesalahan? Semua anak adam (manusia) melakukan kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah orang yang bertobat'
-
Siapa yang salah tangkap di kota kecil? Seorang petugas polisi di kota kecil menghentikan seorang pengendara sepeda motor yang kedapatan ngebut di jalan utama kota.'Tapi Pak,' kata pria pengendara motor itu, 'saya bisa menjelaskan alasannya.''Jangan banyak omong,' bentak polisi itu. 'Saya akan menahan kamu sampai Kepala Polisi datang.''Tapi, Pak, Anda harus dengar saya dulu. Saya …..,' coba menyela pembicaraan.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
"Aksi si korban ini memang sudah sangat meresahkan masyarakat dan berdasarkan hasil penemuan anggota kami yang bertemu dengan pelaku, ternyata pelaku memang bukan anggota Polri dan selama ini menjadi polisi gadungan," ujar Kompol Bismo, demikian dikutip dari Humas Polda Metro Jaya.
Setelah diperiksa, polisi gadungan tersebut diketahui atas nama Jumardi, 28 tahun, seorang mahasiswa yang berdomisili di Curug Kulon Blok G1 Nomor 38, Kampung Gondrong Petir, Kota Tangerang.
Aksi pelaku juga sudah dilaporkan oleh seorang karyawan swasta bernama Eman, 26 tahun. Warga Jalan Pluit Dalam Nomor 7A, Kelurahan Penjaringan ini sempat ditilang oleh pelaku dan dimintai sejumlah uang untuk proses damai tanpa harus ke pengadilan.
Sejumlah barang bukti yang diamankan oleh polisi di antaranya yakni: satu unit sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi B 3722 BIU, satu unit radio komunikasi (HT), satu set pakaian seragam polisi lalu lintas berikut atribut dan pangkatnya, uang tunai sejumlah Rp 799.000, dan tiga lembar STNK asli sepeda motor hasil operasi penipuan pelaku.
Setelah diperiksa oleh anggota Polsek Metro Penjaringan yang melaksanakan piket, Kapolsek menyebutkan pelaku tidak bisa menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA) asli dan bersikap mencurigakan dengan mengenakan pangkat dalam posisi terbalik di seragam pakaiannya.
"Korban dimintai uang oleh pelaku dengan alasan damai karena sebelumnya pelaku memberhentikan korban dan menilang karena pelanggaran lalu lintas," tambah Kompol Bismo.
Menurutnya, saat ini pelaku polisi gadungan sudah ditahan di Markas Polsek Metro Penjaringan untuk diproses lebih lanjut dan diselidiki korban-korban yang sudah menjadi mangsa si polisi gadungan tersebut. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apa jadinya jika seorang personel kepolisian tak hafal Pancasila?
Baca SelengkapnyaMomen seorang Bhabinkamtibnas tak hafal Pancasila hingga ramai jadi sorotan di media sosial.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang polisi yang menegur pemotor yang lawan arah dengan pura-pura membeli helm di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang polisi yang grogi saat syuting. Ia keliru mengucapkan kalimat imbauan sehingga membuat Kapolres kaget.
Baca SelengkapnyaTernyata Bripka Rubangi mendapat tugas membacakan Pancasila secara mendadak.
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan tersebut kerap mendatangi sejumlah toko obat di wilayah Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang polisi gadungan yang sedang diperiksa oleh polisi asli.
Baca SelengkapnyaPelaku mempunyai dua orang istri dan mengaku kepada mereka jika dirinya anggota Polri.
Baca SelengkapnyaTiga polisi gadungan inisial AP (36), DP (18), dan WN (18) tidak bisa berkutik lagi setelah dicokok oleh polisi asli.
Baca SelengkapnyaKejadian ini terjadi di Polsek Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaTanpa disangka, ia memiliki anggota yang kembar identik. Di tengah memberikan perintah, Bripka Eko sempat merasa dibuat pusing karena kerap kali salah orang.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang casis Polwan tersipu malu dan salting saat mendapatkan gombalan maut dan hadiah istimewa dari seorang polisi brigadir.
Baca Selengkapnya