Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sekda diusir, Yusril minta Pemprov DKI tunda penggusuran Luar Batang

Sekda diusir, Yusril minta Pemprov DKI tunda penggusuran Luar Batang Yusril Ihza Mahendra. ©2016 Merdeka.com/Ronauli Manondangi Margareth

Merdeka.com - Kuasa hukum warga Kampung Luar Batang, Yusril Ihza Mahendra, meminta agar Pemprov DKI tidak memaksakan kehendak untuk menggusur penduduk atau warga di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara. Yusril menilai Pemprov DKI harus menahan agar dapat mendinginkan suasana di Kampung Luar Batang agar tidak mengarah kepada hal-hal yang tidak diinginkan.

"Permintaan ini karena saya tahu dialog perwakilan warga dengan Sekda DKI Saefullah di Kantor Camat Penjaringan tadi malam tidak berhasil. Bahkan Sekda memaksakan diri datang untuk menyerahkan bantuan uang Rp 1 miliar namun kedatangannya ditolak warga," ujar Yusril dalam keterangan tertulis kepada merdeka.com, Selasa (3/5).

Kedatangan Sekda, menurut Yusril, menimbulkan insiden pemukulan terhadap seorang anggota Satpol PP yang mengawal Saefullah. "Warga hanya menginginkan perbaikan dan penataan lingkungan, bukan mengusir mereka dari kampung yang mempunyai situs penyebaran Islam dan sudah ada sejak lebih dari 300 tahun silam itu," tukasnya.

Orang lain juga bertanya?

Yusril juga meminta agar warga Kampung Luar Batang menahan diri terkait wacana penggusuran tersebut. "Saya juga mengajak warga untuk sabar menahan diri dan mohon perlindungan kepada Allah SWT semoga persoalan yang dihadapi warga dapat diselesaikan dengan damai sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Secara pribadi, saya juga mengajak warga agar bermunajat kepada Allah SWT memohon supaya Allah SWT melunakkan hati Gubernur DKI Pak Ahok agar beliau berbuat adil dan manusiawi terhadap warga Luar Batang," tandasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Pemprov DKI Jakarta, Saefullah hampir menjadi korban amukan warga saat mengunjungi Kampung Luar Batang, Jakarta Utara, Senin (2/5) malam. Saefullah diusir dari Kampung Masjid Luar Batang lantaran dianggap hendak memprovokasi warga.

Sekretaris Masjid Luar Batang, Mansur Amin, mengatakan, kejadian itu berawal ketika kedatangan Saefullah tanpa diketahui pengurus masjid, RT, RW dan Tokoh Masyarakat Luar Batang. Menurut Mansur, kedatangan Saefullah setelah dirinya bersama pengurus masjid, ketua RT, RW dan tokoh masyarakat Luar Batang, usai melakukan rapat terkait penggusuran Masjid Luar Batang di Kantor Camat Penjaringan, Jakarta Utara.

Menurut Mansur, sebetulnya pertemuan itu sedianya dilakukan di Balai Kota. Namun pindah ke Kantor Camat Penjaringan, karena warga Masjid Keramat Luar Batang, menolak pertemuan itu dilakukan di wilayahnya.

Dalam pertemuan itu dari pihak Pemprov DKI Jakarta hadir Saefullah, Plt Wali Kota Jakarta Utara Wahyudi, Camat Penjaringan Abdul Khalit dan Lurah Penjaringn Suranta. Sementara perwakilan Luar Batang yakni RW 1, 2, 3 dan 4.

"Dalam pertemuan tersebut Sekda Saefulloh berbicara berbeda dengan apa yang selama ini dikabarkan pihak Kecamatan Penjaringan kepada Ketua Masjid, Ketua-ketua RW dan Ketua-ketua RT," ujar Mansur.

Mansur menambahkan, dalam pertemuan itu, Saefulloh menegaskan Masjid Luar Batang tetap akan dilakukan penggusuran termasuk pembangunan plaza di sekitar masjid, serta akan dibangun jalan-jalan besar sebagai kesatuan dari Kota Tua sampai Luar Batang. Menurut Mansur, mendapat penjelasan itu warga yang ikut rapat geram.

"Pengurus masjid, ketua-ketua RW, ketua-ketua RT dan tokoh masyarakat yang mendengarnya kaget dan protes serta menolak, seraya menyampaikan bahwa soal urusan hukum pihak warga tidak akan memberikan jawaban. Sebab soal hukum sudah dikuasakan kepada pihak Profesor Yusril," kata Mansur.

Saat selesai Rapat, wali kota Jakarta Pusat periode 2008-2014 itu menyampaikan keinginannya untuk meninjau Kampung Luar Batang dan ke Masjid Keramat Luar Batang untuk memberikan bantuan uang sebesar Rp 1 miliar dan seragam bagi marbot masjid. Namun keinginan itu ditolak pengurus masjid seraya menyarankan supaya Saefullah tidak usah datang ke Kampung Luar Batang dan juga ke Masjid mengingat waktu yang sudah malam dan kondisi kampung sedang tegang pasca penggusuran Aquarium, Pasar Ikan. Warga pun pun pergi meninggalkan Kecamatan Penjaringan dan melanjutkan pertemuan di rumah Ketua RW 02.

"Rupanya tanpa sepengetahuan pengurus masjid dan RT, RW serta tokoh masyarakat, Sekda nyelonong datang ke Kampung dan Masjid Luar Batang, di mana pada saat itu ketua masjid, RT, RW dan tokoh masyarakat sedang melakukan pertemuan lanjutan di rumah bapak ketua RW 02," kata Mansur.

Warga yang melihat langsung bereaksi dan berupaya melakukan pengusiran terhadap ketua Dewan Masjid Indonesia DKI Jakarta itu, beserta rombongannya. Kemudian, warga mendapat laporan terjadi ketegangan akibat kedatangan rombongan Sekda, saat sampai di lokasi kondisi sudah memanas pengurus masjid dan RT, RW serta tokoh Masyarakat langsung mengamankan Sekda dan rombongannya agar terhindar dari amuk massa yang lebih buruk.

"Pengurus masjid, RT, RW dan tokoh masyarakat merasa kecolongan dan sangat menyesali tindakan Sekda yang tidak mengindahkan saran mereka dan dianggap cenderung memprovokasi. Pengurus masjid, RT, RW, tokoh masyarakat menduga bersikerasnya Sekda ini sudah by design agar ada legitimasi bagi Ahok untuk menyudutkan masyarakat Kampung Luar Batang dan ada alasan untuk mendatangkan pasukannya ke Kampung Luar Batang," tandasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PN Jaksel Tunda Eksekusi Rumah Guruh Soekarnoputra, Ini Alasannya
PN Jaksel Tunda Eksekusi Rumah Guruh Soekarnoputra, Ini Alasannya

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menunda melakukan eksekusi rumah Guruh Soekarnoputra.

Baca Selengkapnya
Viral 200 Warga Sepaku Diminta Bongkar Bangunan di Kawasan IKN, Begini Penjelasan Badan Otorita
Viral 200 Warga Sepaku Diminta Bongkar Bangunan di Kawasan IKN, Begini Penjelasan Badan Otorita

Penjelasan Badan Otorita terkait surat perintah pembongkaran bangunan di kawasan IKN.

Baca Selengkapnya
Warga Kampung Bayam Terdampak JIS, Ketua DPRD DKI Minta Tiru Cara Jokowi-Ahok
Warga Kampung Bayam Terdampak JIS, Ketua DPRD DKI Minta Tiru Cara Jokowi-Ahok

Prasetio berharap berharap eksekutif dan legislatif duduk bersama mencari jalan keluar mengenai Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya
Heru Budi soal Pembongkaran Tenda Pencari Suaka: Kita Kembalikan ke Pengungsian yang Layak
Heru Budi soal Pembongkaran Tenda Pencari Suaka: Kita Kembalikan ke Pengungsian yang Layak

Heru juga ingin agar UNHCR memperhatikan kehidupan para pengungsi tersebut.

Baca Selengkapnya
Warga Kolong Jembatan Pakin Penjaringan akan Direlokasi ke Rusun
Warga Kolong Jembatan Pakin Penjaringan akan Direlokasi ke Rusun

Rencana relokasi warga di kolong Jembatan Pakin sudah dibahas bersama Menteri Perumahan, Menteri Sosial, dan Menteri Dalam Negeri.

Baca Selengkapnya
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah

"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”

Baca Selengkapnya
Polemik Kampung Susun Bayam, Sekda DKI Ungkit Telah Sediakan Rusun Nagrak
Polemik Kampung Susun Bayam, Sekda DKI Ungkit Telah Sediakan Rusun Nagrak

Joko mengaku tidak mengetahui informasi terkini tangkap paksa terhadap warga eks Kampung Bayam bernama Furqon.

Baca Selengkapnya
Macet Pengalihan Arus Imbas KTT ASEAN, Dirlantas Polda Metro Jaya Minta Maaf
Macet Pengalihan Arus Imbas KTT ASEAN, Dirlantas Polda Metro Jaya Minta Maaf

Kebijakan pengalihan arus diterapkan selama Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN Ke-43 di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Pengungsi di Jakarta Selatan Ditampung di Posko Depan Kantor UNHCR, Polisi dan TNI Gantian Berjaga Pagi hingga Malam
Pengungsi di Jakarta Selatan Ditampung di Posko Depan Kantor UNHCR, Polisi dan TNI Gantian Berjaga Pagi hingga Malam

Pengungsi ditertibkan itu tinggal di tenda yang dikhawatirkan membahayakan diri mereka, menimbulkan penyakit, dan mengganggu ketertiban.

Baca Selengkapnya
Cabut Aturan Anies, Heru Budi Aktifkan Lagi Tarif Retribusi Rusun di Jakarta
Cabut Aturan Anies, Heru Budi Aktifkan Lagi Tarif Retribusi Rusun di Jakarta

Pemprov DKI Jakarta sudah tak lagi menggratiskan pembayaran sewa rusun di Ibu Kota mulai Desember 2023.

Baca Selengkapnya
FOTO: Suasana Kampung Susun Bayam Usai Ricuh, Warga Digeruduk Sekuriti JakPro dan Diperintahkan Angkat Kaki
FOTO: Suasana Kampung Susun Bayam Usai Ricuh, Warga Digeruduk Sekuriti JakPro dan Diperintahkan Angkat Kaki

Warga mengungkapkan sejumlah personel sekuriti PT JakPro tiba-tiba menggeruduk Kampung Susun Bayam dan meminta mereka untuk angkat kaki.

Baca Selengkapnya
Dibubarkan Polres Jakpus, Buruh Ancam Demo UMP DKI 2024 Dilanjut di Depan Rumah Heru Budi
Dibubarkan Polres Jakpus, Buruh Ancam Demo UMP DKI 2024 Dilanjut di Depan Rumah Heru Budi

Para buruh mengancam melanjurkan aksi demo ke rumah Pj Gubernur Jakarta

Baca Selengkapnya