Sekda DKI: Saya enggak diapa-apain warga Luar Batang
Merdeka.com - Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta, Saefullah disebut-sebut hampir menjadi korban amukan warga Kampung Luar Batang, Jakarta Utara, Senin (2/5) malam. Saefullah mengaku baik-baik saja. Warga berkerumun di sekitar masjid Luar Batang sesaat setelah Saefullah pergi.
Dia kembali menceritakan kejadian yang dialaminya ketika berkunjung ke Luar Batang. Dia mengaku hanya berniat memberikan seragam pada pengurus dan petugas masjid. Dia menceritakan, usai melakukan pembicaraan di Kantor Camat Penjaringan selama satu jam dia memutuskan menuju masjid. Saat itu waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB.
Saefullah pergi ke masjid Luar Batang bersama camat dan lurah. Di situ ada perwakilan pengurus RW.
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Kenapa warga Semarang panik soal kucing liar? Sementara itu kejadian yang muncul dalam beberapa hari terakhir sebenarnya dipicu ketakutan masyarakat karena banyaknya hewan liar.
-
Mengapa surat pernyataan kesalahan dibuat? Surat pernyataan kesalahan merupakan bentuk tanggung jawab seseorang atas tindakan atau kesalahan yang telah dilakukan.
-
Kenapa uang palsu di Garut diedarkan? Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu,“ katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (14/8).
-
Kenapa warga di Sukamulya merasa takut? Diungkap Maska, jika warga sekitar saat ini mengalami kondisi ketakutan karena topografi tanah di sana yang merupakan perbukitan. Mereka khawatir jika bukit yang ada di Kampung Tengah akan longsor.
-
Kenapa warga menggugat Waskita Karya? Mereka menyatakan penolakan terhadap pembangunan tersebut.
"Tidak ada yang mau diukur sekarang? kata pengurus. Saya bilang sekarang. Egh mereka bilang kapan-kapan aja. Kalau gak bisa saya pulang," katanya di kantornya, Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/5).
Setelah meninggalkan Masjid Luar Batang, Saefullah mendapat informasi adanya gerakan massa. Bahkan, setelah dia pergi, massa semakin banyak dan terus bertambah. Informasi itu diperoleh dari Camat Penjaringan Abdul Thalib.
"Saya enggak diapa-apain. Cuman ada kalimat, gusur-gusur. Katanya makin malem makin banyak. Saya minta cek apa masalahnya," jelasnya.
Dia menduga, salah satu penyebabnya adalah adanya surat pemberitahuan (SP) 1 palsu terkait pembongkaran Masjid Luar Batang. Mantan Wali Kota Jakarta Pusat ini mengungkapkan, informasi yang diterimanya, saat ini ada SP 1 yang disebut berasal dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Plt Wali Kota Jakarta Utara Wahyu dan Satuan Polisi Pamong Praja. Setelah ditelusuri ternyata surat tersebut palsu.
"Ada surat bereda SP 1 dari Gubernur, Walikota dan Satpol PP. Ini ada yang gerakin. Ya sudah sampai segitu saja. Camat lurah udah selamat. Saya sampai rumah sekitar jam 1 (pagi)," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Said Didu beralasan dirinya tidak bermusuhan dengan Apdesi.
Baca SelengkapnyaTim hukum Said Didu menilai tidak ada korelasi antara pernyataan Said Didu dengan pelapor Maskota.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaMantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menolak mediasi yang diinisasi pimpinan pusat Asosiasi Pemerintah Desa Serluruh Indonesia (Apdesi)
Baca SelengkapnyaKabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad pun telah membantah kabar tersebut.
Baca Selengkapnya