Sekda DKI Sebut Draf KUA-PPAS Rp95,9 Triliun Tetap Dibahas
Merdeka.com - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah menegaskan bahwa usulan awal rencana APBD 2020 sebesar Rp95,9 triliun yang akan tetap dibahas. Sehingga pembahasan bersama DPRD DKI Jakarta bukan revisi yang terjadi pada Oktober 2019 lalu menjadi Rp89,4 triliun.
"Jadi, surat kami (usulan dan permohonan pembahasan APBD) itu dari tanggal 5 Juli kita kirim ke DPRD. Surat itu sampai saat ini belum pernah kami cabut. Belum pernah ada dokumen lain tentang itu. Jadi KUA-PPAS kita adalah yang pertama tidak pernah ada lagi. Hanya yang Rp95 sekian triliun itu saja," katanya di Jakarta, Selasa (29/10).
Karena yang dibahas adalah usulan awal, dia mengungkapkan, tidak dibutuhkan Pergub baru untuk membahas rancangan APBD 2020 dalam kebijakan umum anggaran prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) untuk pembahasan revisi anggaran yang terjadi pada Oktober 2019 lalu menjadi Rp89,4 triliun.
-
Apa yang diusulkan KKP untuk anggaran 2024? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengusulkan tambahan anggaran pagu indikatif TA 2024 senilai Rp 714,44 miliar atau tepatnya Rp714.440.000.000.
-
Apa saja yang diusulkan ke Kemenpan-RB? Anas menyebut proses pengumuman sempat tertunda karena beberapa kementerian dan lembaga belum menyampaikan formasi yang diperlukan.
-
Mengapa KKP mengajukan anggaran tambahan? Jika disetujui, anggaran KKP pada tahun depan mencapai Rp 7,62 triliun, meningkat dari anggaran sebelumnya sebesar Rp 6,9 triliun.
-
Kenapa UMP 2025 dibahas? 'Kami memahami bahwa ada regulasi dan PP yang berlaku, tetapi kami juga menyadari kebutuhan para pekerja, sehingga kami akan mencari solusi agar regulasi dan pengelolaan dapat tetap dipatuhi, sekaligus memenuhi kebutuhan riil yang diperlukan,' ungkap Susi di Kemenko Perekonomian pada Kamis (3/10/2024).
-
Bagaimana anggaran tambahan KKP akan digunakan? Rinciannya, Rp200 miliar untuk penambahan biaya operasional kapal pengawas selama 60 hari sehingga total hari layar menjadi 100 hari yang dikelola Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan (DJPSDKP).
-
Apa usulan Baleg DPR tentang DKJ? Baleg DPR mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi.
Revisi itu, menurut Saefullah, bukanlah bentuk pengajuan baru, namun hanya 'kertas kerja' yang berisi keterangan bahwa ada hal-hal yang diubah dalam pembahasan.
"Jadi yang dibahas sekarang tetap yang pertama yang Rp95 triliun, yang kemarin revisi itu sekedar kertas kerja. Orang kerja kan coret-coret bilang yang ini yang penting, yang itu sebagai bahan bahasan dengan anggota Dewan. Yang dibuat oleh SKPD-SKPD dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi makro Indonesia dan globalnya, hingga dana bagi hasil pemerintah pusat," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
"Tapi kan itu sifatnya baru analisa, kertas kerja, menyikapi kondisi yang akan terjadi dengan menyisir mana yang gak penting, gak sentuh langsung pada masyarakat dikurang-kurangin. Tapi pembahasan tetap yang rancangan awal sebesar Rp95,9 triliun, dan semua dinamikanya terjadi dalam pembahasan ini," tambah mantan Wali kota Jakarta Pusat itu.
Sebelumnya, Komisi D DPRD DKI Jakarta menolak membahas revisi rencana Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020. Alasannya, Komisi D menyebut belum ada Peraturan Gubernur (Pergub) pengantar perubahan rencana KUA-PPAS 2020.
"Sejak awal kami sudah gelisah, rapat ini seharusnya memang belum dilaksanakan. Ini revisi belum selesai, kerangka belum ketahuan per komisi. Kalau diteruskan akan mubazir rapatnya. Kita sudah bahas nanti di Banggar (Badan Anggaran) besar bisa berubah. Jadi kita tunggu saja revisi Pergub baru setelah itu penyelesaian Banggar besar," ucap Ketua Komisi D DPRD DKI Ida Mahmudah, Senin (28/10).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPRD DKI Jakarta mengesahkan Raperda tentang Perubahan APBD tahun anggaran 2024 menjadi peraturan daerah (Perda) dengan besaran Rp85.190.596.577.676.
Baca SelengkapnyaSebelum besaran APBD Perubahan (APBD-P) disepakati, lima komisi di DPRD DKI Jakarta telah melakukan pembahasan selama empat hari, sejak 9-12 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Banggar DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah mengatakan, rancangan KUA-PPAS APBD 2025 akan didalami bersama komisi-komisi.
Baca SelengkapnyaSebelum menyepakati besaran APBD DKI Jakarta 2025, para pimpinan komisi menyampaikan rekomendasi dan usulan hasil dari konsultasi dengan tiap komisi.
Baca SelengkapnyaRapat dilakukan bersama Ketua dan jajaran DPRD Kota Tangerang, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Tangerang,
Baca SelengkapnyaBanyak tantangan yang bakal dihadapi bila keuangan negara tak digodok matang.
Baca SelengkapnyaDPR berharap dengan adanya RUU ini nantinya Pilkada berjalan dengan lancar.
Baca SelengkapnyaPras berharap, Pemprov DKI dapat menggunakan anggaran itu sebaik mungkin.
Baca SelengkapnyaDasco menyatakan, aturan berkaku soal Pilkada tetap mengikuti keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaRevisi UU MD3 sudah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas periode 2023-2024.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menegaskan terbuka peluang revisi UU pilkada disahkan pada DPR selanjutnya atau periode 2024-2029.
Baca SelengkapnyaMenurut Romo, pihaknya sedang mengkaji biaya itu diturunkan hingga Rp 85 juta
Baca Selengkapnya