Sekda soal kepemimpinan Ahok: Saya tak ada kepentingan, jadi cocok!
Merdeka.com - Rustam Effendi, memilih mundur dari wali kota Jakarta Utara setelah terlibat seteru dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Rustam pun resmi melepas jabatan setelah surat pengunduran dirinya di teken Ahok.
Sejak menjadi gubernur, Ahok memang dikenal galak dan ketus. Dia juga tak bosan-bosannya merotasi anak buah yang kinerjanya jauh dari visi misinya.
Lalu, bagaimana penilaian Sekretaris Daerah, Saefullah atas cara kerja Ahok yang demikian?
-
Siapa yang mengundurkan diri dari Sekda Kota Bandung? Ema Sumarna bersama sejumlah anggota DPRD Kota Bandung terseret kasus dugaan korupsi proyek Bandung Smart City. Ia dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekda Kota Bandung.
-
Mengapa Wakapolda Banten dimutasi? Serah terima jabatan juga merupakan bagian dari proses pembinaan sumber daya manusia, dalam rangka regenerasi yang dilakukan berdasarkan penilaian dan evaluasi dengan mempertimbangkan aspek profesionalitas, komitmen dan integritas.
-
Apa pangkat baru Agung Setya? 'Puji syukur kehadirat Allah SWT atas keberkahan yang saya terima dalam Korp Raport kenaikan pangkat ini,' ujar Agung. Ia pun mengucapkan terima kasih khususnya kepada warga Sumatera Utara atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan. Sehingga, Ia bisa terus berkarier di kepolisian. 'Saya merasakan doa dan dukungan masyarakat sumut, sehingga kami mendapatkan berkah kenaikan pangkat menjadi Komisaris Jenderal Polisi. Horas, Majua-jua, Njuah-jua, Ahoi, Yahowu,' paparnya.
-
Kenapa Agung Setya naik pangkat? Kenaikan pangkat tersebut berdasarkan surat telegram nomor STR/1768/VI/KEP/2024 dan nomor STR/1686/VI/KEP/2024.
-
Siapa yang mengangkat Sekretaris Kabinet? Posisi ini diisi oleh seorang pejabat yang diangkat oleh Presiden.
-
Siapa yang mundur dari jabatan Komisaris Ancol? Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol.
Saefullah mengatakan, selama ini tak kesulitan dan cocok mengikuti ritme kerja Ahok. Dia mengklaim tak punya kepentingan apapun atas jabatannya sehingga selama bekerja dengan Ahok hampir tak ada masalah berarti.
"Kalau saya dengan siapapun oke-oke saja, karena enggak ada kepentingan, dengan siapapun saya merasa cocok," kata Saefullah di Balai Kota, Jakarta, Kamis (28/4).
Saefullah tak masalah dengan gaya kepemimpinan Ahok meskipun sering dikritik juga. Menurutnya, selama kebijakan Ahok itu positif bagi warga Jakarta dia akan terus mengikutinya.
"Kalau saya, saya anggap sepanjang itu positif, mengandung kebenaran yang universal bermanfaat buat orang banyak bagi saya enggak ada masalah," tegas pejabat eselon I DKI ini.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka mengaku terkejut ketika namanya diumumkan di markas Partai Golkar
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaAhok mundur dari Komisaris Utama Pertamina pada masa kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, mundurnya Ahok dari komisaris utama Pertamina merupakan gerakan etika.
Baca SelengkapnyaAhok pun juga pernah dihubungi Jusuf Hamka untuk membahas Pilkada DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaBasuki justru berharap kepercayaan investor tetap tinggi kendati Bambang mundur. Sebab, IKN kini dipimpin oleh seorang menteri.
Baca SelengkapnyaBabah Alun memperlihatkan surat pengunduran diri kepada wartawan.
Baca SelengkapnyaAhok pada prinsipnya siap untuk ditugaskan di mana saja oleh PDIP.
Baca Selengkapnya