Selain narkoba, polisi curigai ada transaksi prostitusi di Unas
Merdeka.com - Aparat Kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan mengobok-obok kampus Universitas Nasional (Unas). Dalam penggeledahan itu ditemukan sejumlah barang bukti narkoba berupa ganja dan senjata tajam.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, awalnya polisi mengawasi demo mahasiswa di dalam kampus yang meminta agar rekan mereka Muhamad Hakim (29) dibebaskan. Hakim diciduk Senin (11/8) karena terlibat kasus perusakan dan pembakaran 7 spanduk universitas.
"50 Mahasiswa ingin menginap di kampus, sementara aturan kampus baru tidak boleh nginap," kata Rikwanto, Kamis (14/8).
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Apa yang Rektor Unika tolak? Namun permintaan itu ditolak. Rektor Unika menegaskan bahwa kampus harus menyuarakan kebenaran dan harus bersikap netral dalam politik.
-
Apa yang sedang dipertimbangkan kampus? Lebih lanjut, Jordi menjelaskan bahwa rumor-rumor tersebut menjadi salah satu pertimbangan pihak kampus dalam menilai kelayakan Betrand. Akibatnya, dua beasiswa dari bidang musik yang sebelumnya diperoleh Betrand kini sedang dipertimbangkan ulang.
-
Kenapa mahasiswa baru harus waspada penipuan kos? Menjadi mahasiswa baru yang baru merantau tentu menghadapi banyak tantangan. Salah satunya mencari tempat tinggal yang nyaman dan aman. Di era digital seperti sekarang, mencari kos-kosan sering dilakukan melalui aplikasi atau media sosial. Namun, ada risiko penipuan yang perlu diwaspadai.
-
Bagaimana suasana di kampus? Suasana kampus jadi ramai dengan mahasiswa yang ingin foto bareng Arhan dan istrinya.
-
Apa yang membuat kampus heboh? Udinus jadi heboh karena Azizah Salsha dan Pratama Arhan mampir.
Selanjutnya, kata Rikwanto, atas permintaan rektorat polisi merangsek ke dalam kampus menggeledah sejumlah ruangan. Polisi mencurigai ada sejumlah kelompok mahasiswa yang kerap membikin onar.
Menurut Rikwanto, kelompok tersebut berada di Unas selama 5 tahun dan terindikasi melakukan peredaran narkoba. Selain itu mereka juga kerap menentang setiap kebijakan rektor.
"Malam hari di dalam kampus sering digunakan transaksi narkoba, prostitusi dll," kata Rikwanto.
Kelompok yang tidak disebut identitasnya, kata Rikwanto, juga tidak mau meninggalkan ruangan-ruangan penyimpanan barang bukti. Mereka menginap di ruang tersebut yang ternyata digunakan untuk tempat menyimpan narkoba.
"Kelompok ini juga terindikasi selalu buat unjuk rasa anarkis," tandasnya.
Seperti diketahui, polisi gabungan pada Rabu (13/8) pukul 17.00 WIB - Kamis (14/8) pukul 04.00 WIB menggeledah Unas. Ditemukan 50 kg ganja, alat isap sabu, jarum suntik, senjata tajam dan bom molotov. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepasang kekasih ini melakukan pelecehan seksual dengan korban teman-temannya sendiri. Motifnya memenuhi hasrat seksual.
Baca Selengkapnya"Korban ini diiming-imingi kalau mau jadi artis harus berhubungan dengan pelaku dan ketemu di hotel," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Andryansyah.
Baca SelengkapnyaKomisi Etik Unand melakukan pemeriksaan untuk dapat mengungkapkan masalah tersebut secara objektif.
Baca SelengkapnyaWakil Rektor I Bidang Akademik Unismuh Makassar Abd Rakhim Nanda membantah mengirimkan mahasiswa untuk mengikuti program kerja paruh waktu Ferienjob.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap polisi usai melakukan penggerebekan di salah satu hotel di Kota Batu.
Baca SelengkapnyaPihak kampus saat ini tengah melakukan investigasi terkait kebenaran kasus pelecehan seksual itu.
Baca SelengkapnyaTotal ada empat mahasiswi yang mengadukan ulah MRA. Bahkan satu orang mengaku sudah disetubuhi.
Baca Selengkapnya"Bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja yang akan berdampak pada segala aspek kehidupan."
Baca SelengkapnyaPuluhan Muda Mudi Terjaring Razia Sedang Berduaan di Penginapan
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima tersangka kasus prostitusi di Kabupaten Aceh Utara. Mereka yang ditangkap yakni muncikari, penyedia tempat, dan tiga pria hidung belang.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menetapkan lima tersangka terkait kasus tersebut.
Baca Selengkapnya