Selama 2014, kasus pemerkosaan di Jakarta meningkat
Merdeka.com - Polda Metro Jaya menyampaikan refleksi akhir tahun 2014. Dalam kesempatan ini, Kapolda Irjen. Pol Unggung Cahyono menyampaikan informasi kepada masyarakat mengenai situasi kamtibmas dan hasil kerja Polda Metro Jaya selama tahun 2014.
"Ini merupakan salah satu wujud dari akuntabilitas publik tentang pelaksanaan tugas yang dilakukan Polda Metro Jaya selama kurun waktu satu tahun dalam upaya mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah hukum Polda Metro Jaya," kata Unggung di Ruang Pertemuan Biro Operasi Polda Metro Jaya, Senin (29/12).
Dalam refleksi ini, Unggung memaparkan terjadi penurunan tindak kejahatan sebanyak 2.942 kasus atau 5,71%. Yang ketika tahun 2013 terjadi sebanyak 51.444, di tahun 2014 menjadi 48.503 kasus. Sementara penyelesaian kasus kriminal mengalami penurunan dari 37.665 kasus pada tahun 2013, menjadi 35.355 kasus pada 2014atau turun sebanyak 2.310 kasus sebesar 6,13%.
-
Kapan kekerasan seksual paling banyak terjadi pada anak? Dalam data IDAI yang dihimpun pada periode 1 Januari hingga 27 September 2023, Meita menyebut kasus kekerasan seksual paling banyak dilaporkan oleh korban yang berusia remaja atau pada rentang usia 13-17 tahun.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Kapan pemerkosaan itu terjadi? 'Keluarga korban direlokasi, namun untuk mempersiapkan tersebut korban masih tinggal dengan pamannya. Pada kesempatan itu pamannya tersebut itu melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak 4 kali. Sehingga mengakibatkan korban hamil dan saat ini korban sudah melahirkan,' kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melanjutkan.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
-
Kapan norma sosial berubah tentang kekerasan anak? Norma sosial telah berubah drastis dalam beberapa dekade terakhir.
Selain itu, dipaparkan juga komposisi kasus gangguan kamtibmas yang membuat statistiknya menurun di 2014. Terdapat 11 kasus yang menonjol. Dua di antaranya mengalami kenaikan. Namun tetap tidak berpengaruh pada total penurunan tindak kriminal selama 2014.
"Terjadi peningkatan pengungkapan pada kasus perjudian sebanyak 1.100 kasus di 2014 yang sebelumnya hanya 580 kasus di 2013. Juga kasus perkosaan yang di tahun 2013 hanya 57 kasus, tahun ini menjadi 63 kasus. Untuk kasus kenakalan remaja tercatat sama dengan tahun lalu yaitu 10 kasus," ujarnya.
Kasus-kasus yang mengalami penurunan antara lain, pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, pembunuhan, curanmor, kebakaran, pemerasan/pengancaman, dan narkotika. Penyelesaian 11 jenis kasus menonjol mengalami peningkatan dari 72% pada 2013, menjadi 76% pada tahun 2014.
Ke depannya, Polda Metro Jaya akan terus melakukan evaluasi kepada jajarannya dan mengedepankan strategi yang pola-pola bersifat pre-emtif dan preventif. Demi menciptakan rasa aman pada masyarakat.
"Akan dilakukan evaluasi terus-menerus supaya lebih aman.Untuk kasus perjudian, evaluasi dilakukan kepada para Kapolres agar penangkapan dan penindakannya berjalan lebih efektif," tegasnya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Metro Jaya mencatat total kejahatan, pada 2023 sebanyak 52.430 kasus
Baca SelengkapnyaPaling tinggi yang dilaporkan adalah KDRT. Kemudian di posisi kedua kasus pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaTindak kejahatan seksual dengan anak sebagai korban adalah yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaDeretan kasus di atas hanya segelintir. Tentu kondisi tersebut sungguh miris. Pelajar seorang tak lagi menunjukkan sikap sebagai seorang anak terpelajar.
Baca SelengkapnyaKemenPPPA mencatat korban kekerasan didominasi oleh anak perempuan
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui besok merupakan hari pemungutan suara secara serentak di seluruh Indonesia
Baca SelengkapnyaListyo secara terpisah memaparkan, ada kurang lebih 8.008 perkara kejahatan terhadap perempuan dan anak yang diselesaiListyo secara terpisahkan pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaTren yang biasa terjadi adalah melonjaknya jumlah pendatang yang tiba di Jakarta
Baca SelengkapnyaSelain Kota Semarang, disusul Kabupaten Kendal terdapat temuan 129 kasus HIV dan Kabupaten Jepara 127 kasus HIV
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Jakarta mengungkapkan, kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) meningkat pada tahun 2023 dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPenangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTren Kejahatan TPPO Meningkat Tiap Tahun, Ini Solusi Pemerintah
Baca Selengkapnya