Senangnya tukang becak bisa kembali cari nafkah di Jakarta
Merdeka.com - Sejak awal tahun 2000 kendaraan tradisional becak sudah bersih dari Jakarta. Alat transportasi tradisional itu sedikit demi sedikit menghilang. Sebab, Pasal 18 Perda No 11/1998 melarang orang atau badan membuat, menjual, dan mengoperasikan becak di wilayah Ibu Kota.
Namun, era Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno, becak kini diperbolehkan kembali melintasi di ibu kota.
Hal ini menuai pro kontra. Bahkan tak sedikit kebijakan Anies-Sandi ini dinilai mengalami kemunduran. Tapi banyak juga yang setuju, khususnya para pencari nafkah dengan menggoes becak.
-
Apa itu Becak Dayung? Bentuk becak dayung ini unik, pengemudi berada di samping penumpang menggunakan sepeda yang digabung dengan rangka kabin tertutup. Sehingga penarik becak ini bisa langsung menggunakannya. Secara fungsi, sangat mirip seperti angkong.
-
Apa itu Becak Padang Sidempuan? Kendaraan yang satu ini cukup populer di daerah asalnya sebagai angkutan umum bagi masyarakat. (Foto: Youtube Rafafara Family) Becak Padang Sidempuan ini tidak menggunakan tenaga manusia seperti becak-becak yang ada di Pulau Jawa.
-
Siapa yang membawa Becak Dayung ke Indonesia? Namun, pada tahun 1930-an, becak dayung sudah ada lebih dulu di Kota Batavia yang dibawa oleh orang Tionghoa dari Singapura.
-
Dimana Becak Padang Sidempuan beroperasi? Salah satu kendaraan transportasi umum yang unik ada di Padang Sidempuan, Sumatera Utara yang bernama Becak Padang Sidempuan.
-
Dimana Becak Dayung dulunya banyak dijumpai? Moda transportasi dengan tenaga manusia ini dulunya menjadi kendaraan ikonik dan digunakan untuk mengangkut penumpang di Kota Medan.
-
Kapan becak dayung muncul di Medan? Pada tahun 1950-an, becak dayung diperkirakan sudah masuk ke Kota Medan.
Laksono, tukang becak di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan salah satunya. Dia bahkan rela merogoh kocek dari kampung halaman di Jawa Tengah untuk kembali ke Jakarta narik becak.
"Jadi saya ada kerjaan lagi," ujar dia di atas becaknya sambil menunggu penumpang, Minggu (28/1).
Warga kelahiran Grobokan, Purwadadi, Jawa Tengah ini mengaku kesulitan mencari nafkah istri dan anaknya. Sebab, ia harus bersaing dengan transportasi yang kini lebih modern.
"Ya sekarang kan sudah banyak yang online-online, cuma pencet di HP sampai. Terus cepat, kita kan pakai tenaga, capek," ujarnya.
Walaupun lelah, ia tak pantang menyerah. Ia tetaplah bertawakal kepada Allah SWT. Hingga akhirnya ada keputusan baru dikeluarkan Anies-Sandi. Dia pun kembali narik becak sudah dua minggu belakangan ini.
"Ya rejeki kan ada yang atur. Saya di sini nggak nentu, kadang-kadang sehari dapatnya Rp 30 hingga Rp 50 ribu," katanya.
Laksono mengaku, selama becak dilarang dirinya kembali ke kampung halaman. Di kampung jadi buruh serabutan, tak ada pekerjaan tetap. Becak yang sudah dikayuhnya tahun 90an dulu dititip di Jakarta.
"Ya balik kampung, jadi kuli, jadi apa saja yang penting dapat duit. Ya becak saya tinggal di Jakarta," jelasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jakarta dan macet dua hal yang sulit dipisahkan. Berbagai upaya pemerintah untuk mengatasi masalah ini masih belum membuahkan hasil yang signifikan.
Baca SelengkapnyaTransportasi Mobil Ketek ini masih tergolong dalam jenis opelet yang juga tak kalah populer di era yang sezaman.
Baca SelengkapnyaModa transportasi dengan tenaga manusia ini dulunya menjadi kendaraan ikonik dan digunakan untuk mengangkut penumpang di Kota Medan.
Baca SelengkapnyaOjek sudah ada sejak tahun 1960-an di pedesaan dan merembet sampai ke perkotaan.
Baca SelengkapnyaPesona Ibukota Jakarta sudah tersaji sejak dahulu kala. Meski sudah banyak perubahan saat ini, namun suasana klasik zaman dulu mampu membangkitkan nostalgia
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin memprediksi jumlah pendatang tahun ini akan turun
Baca SelengkapnyaDi tahun 1971, Bandung masih dipenuhi Bemo dan masjid-masjid masih belum memakai teknologi pengeras suara.
Baca SelengkapnyaPembagian 300 becak ini merupakan bagian dari peluncuran Becak Listrik Prabowo (Cakpro) pertama di Indonesia
Baca SelengkapnyaSebagai pusat ekonomi dan pemerintahan dibutuhkan angkutan massal yang menopang mobilitas warga di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaIni saksi sejarah bus-bus yang penuhi jalanan Jakarta tempo dulu. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaDahulu warga Jakarta dan beberapa daerah lain wajib membayar pajak sepeda sampai hewan peliharaan.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi B DPRD DKI mendukung pembatasan kepemilikan dan usia kendaraan bermotor sehingga kemacetan dan polusi udara di Jakarta dapat diatasi.
Baca Selengkapnya