Senior SMA 3 siksa adik kelas karena selama ini diam ketakutan
Merdeka.com - Berbagai modus yang dilakukan senior SMA 3 sungguh memilukan. Bagaimana tidak, mereka yang seharusnya menjadi panutan bagi adik-adiknya malah dengan tega melakukan memalak, bahkan mengasari jika permintaannya tidak dipenuhi.
Kepala Kepala Sekolah SMA 3, Retno Listyarti meyakini tindakan yang dilakukan para senior ini tak lepas dari kekerasan serupa yang dialami mereka sebelumnya. Alhasil, mereka pun melakukan pembalasan kepada adik-adik kelasnya.
"Para korban bertahun-tahun diam, karena ketakutan dan merasa terancam," ungkap Retno dalam jumpa pers di sekolahnya, Rabu (11/2).
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
-
Apa dampak dari kekerasan di lingkungan sekolah? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Bagaimana tekanan teman sebaya memicu perkelahian? Tekanan teman memainkan peran penting dalam kekerasan remaja sebagai penyebab tawuran, terutama karena anak-anak lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko atau kekerasan ketika mereka bertindak sebagai sebuah kelompok. Remaja yang biasanya tidak agresif atau melakukan kekerasan sendiri sering merasa diberdayakan saat berada dalam kelompok.
-
Apa yang dilakukan anak SD di Jombang terhadap temannya? Di Jombang, seorang bocah sekolah dasar (SD) tega menganiaya temannya hingga babak belur,. Aksi penganiayaan itu direkam dan videonya viral di media sosial.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
Tindakan ini terus berlangsung secara turun menurun, bahkan sikap diam dan tak melawan itu membuat mereka semakin semena-mena. Tak hanya itu, permintaan yang diberikan pun tak lagi murah, jumlah rupiah terus meningkat hingga adik kelasnya tak mampu merealisasikannya.
"Perilaku ini pun akhirnya dipelajari korban dan bisa saja korban meniru kepada adik kelasnya ketika korban sudah kelas XII," ungkapnya.
Selain itu, kebiasaan ngumpul setelah pulang sekolah atau mengikuti bimbingan belajar juga menjadi perhatian sekolah. Apalagi, tindakan ini telah memberikan dampak negatif seperti meroko, minum miras bahkan berkelahi.
"Kebiasaan ngumpul setelah pulang sekolah atau setelah ikut bimbingan belajar menjadi kebiasaan bertahun-tahun di SMA 3, apalagi di sekitar Setiabudi banyak tempat tongkrongan yang lokasi tidak jauh dari sekolah," bebernya.
Atas temuan itu, Retno berharap agar Dinas Pendidikan DKI Jakarta memperketat aturan bagi siswa siswi yang doyan nongkrong. "Sehingga atas dasar aturan tersebut sekolah dapat membuat aturan di level sekolah untuk memperkuat larangan tersebut," tutupnya. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak SMA Negeri 70 melakukan langkah-langkah antisipatif agar kejadian serupa tak terulang di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaSeorang pelajar SMAN 7 Banjarmasin berinisial A (15) nekat menusuk teman sekolahnya berinisial M (15).
Baca SelengkapnyaDalam rekaman video yang beredar, terlihat dua siswi berinisial K dan N dihajar oleh pelajar dari sekolah lain.
Baca SelengkapnyaKorban insial ABF yang masih duduk di bangku kelas satu SMA harus menelan rasa pahitnya menjadi korban perundungan oleh kakak kelasnya sendiri.
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah berkomitmen secepatnya akan menyelesaikan persoalan ini secara profesional.
Baca SelengkapnyaKorban adalah anak yatim. Dia tinggal bersama neneknya di RT 06 RW 07 Pitara, Pancoran Mas, Depok
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka merupakan buruh pembuat batubata yang tinggal di satu kontrakan. Kepolosan korban dimanfaatkan untuk melampiaskan nafsu mereka.
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 34 detik itu, korban menerima pukulan bertubi-tubi dari pelaku
Baca SelengkapnyaSaat ini korban FF yang dipukul dan ditendang korban sedang menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di dalam kelas saat jam istirahat
Baca Selengkapnya