Seperti tinggal di kandang burung
Merdeka.com - Faiz (26) baru tiga hari menempati rumah petak di Jalan Jembatan Besi, Gang Venus, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Dia membawa serta istrinya yang sebelumnya tinggal di rumah orang tuanya.
Pria asal Palembang ini bisa tinggal di Gang Venus setelah diajak oleh rekannya. Semula dia menumpang, tapi kini sudah bisa mengontrak rumah sendiri meski hanya berukuran 1,5 meter x 1,5 meter.
Kontrakan Faiz berada di lantai 3. Atapnya asbes sehingga hawa panas langsung mengisi seluruh ruang sempit berdinding triplek tersebut. Kipas angin dibiarkan terus menyala agar ada sedikit angin untuk mengusir hawa panas.
-
Kenapa ayah Fikoh tidak betah di rumah barunya? Tak Betah Dengan Rumah Baru Setelah pindah ke rumah baru, Fikoh mengungkap bahwa sang ayah ternyata sempat tidak betah menempati hunian barunya pasca musibah kebakaran.
-
Apa masalah utama yang dihadapi pendatang baru di Jakarta? Celakanya, Pemprov DKI menemukan sebanyak 17,89 persen atau sebanyak 220 orang dari ribuan pendatang itu tercatat tak punya pekerjaan. Bahkan, PJ Gubernur DKI Heru Budi Hartono menemukan pendatang yang jadi pemulung. "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Siapa yang tinggal di rumah tak layak huni? Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
-
Kenapa kualitas udara Jakarta buruk? Belakangan ini, kualitas udara Jakarta jadi sorotan masyarakat. Kualitas udara di DKI Jakarta terpantau masuk kategori tidak sehat pada Senin (14/8/2023) pagi ini. Dilihat dari situs IQAir, indeks kualitas udara DKI Jakarta 153 AQI US.
-
Mengapa kualitas udara Jakarta memburuk? Memang, belakangan kualitas udara Jakarta jadi sorotan. Sebelumnya, Koalisi Inisiatif Bersihkan Udara Kota dan Semesta (Ibukota) juga mencatat dalam dua bulan terakhir kualitas udara di Jakarta memburuk.
-
Apa yang membuat Fuji merasa tidak nyaman dengan rumah Frans? Meski memiliki luas yang begitu megah dan terkesan sangat mewah dengan kondisi bangunan yang masih sangat bagus, ternyata Fuji menyimpan keresahan lho terhadap sang kakak. Bagi Fuji rumah ini terlalu banyak memiliki sekat di dalamnya. Fuji juga menyebut jika rumah Frans bagian dalamnya memiliki nuansa yang misterius.
"Ya gini, kan lihat sendiri, kayak kandang burung," ujar Faiz saat berbincang dengan merdeka.com, kemarin.
Meski baru tinggal tiga hari, Faiz tidak merasa nyaman tinggal di Jakarta dengan keadaan seperti itu. Tinggal di tempat seperti ini, dia terbiasa tak berpakaian karena selalu merasa gerah.
"Kalau malam panas, ya kalau tidur harus buka baju, kan atasnya asbes," cerita Faiz.
Faiz kapok tinggal di ibu kota. Dia ingin mencari modal untuk kembali ke kampung halaman. Dia ingin kembali menjadi petani dan hidup tenang di tanah kelahirannya.
"Enakan di Palembang sana, tanam sayuran dan enggak perlu desak-desakan cari tempat tidur," katanya.
Tidak hanya Faiz yang mengeluhkan tinggal di gang sempit dan padat penduduk. Riza (21) penjaga WC umum juga merasakan hal sama. Dia baru beberapa hari tinggal di Gang Venus. Dia membandingkan kondisi saat ini dengan keadaan kontrakannya yang lama.
"Waktu dulu di Kramatjati saya enggak kayak gini, kontrakan juga adem ya biasa kontrakannya," Kata Riza.
Walaupun banyak keluhan, Riza tetap semangat mencari nafkah. Keluhannya terobati dengan suasana di dalam Gang Venus yang sangat ramai. "Ya gini, emang jarang ada cahaya tapi ramai sih," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang warga ibu kota menceritakan kehidupannya yang harus menghidupi 5 anggota keluarga dengan gaji Rp6 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaDampak kesehatan disebabkan dari buruknya kualitas udara Jakarta sebagai suatu hal yang tidak biasa
Baca SelengkapnyaDia menilai masih banyak masyarakat tinggal di hunian tidak layak.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS pada 2023, rata-rata kepadatan penduduk di Jakarta mencapai 16.146 per km persegi. Sementara, Jakarta Pusat menjadi wilayah paling padat.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi V DPR, Mulyadi mengeluhkan buruknya pelayanan Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.
Baca SelengkapnyaGang tersebut tampak kumuh dan dipenuhi rumah-rumah penduduk.
Baca SelengkapnyaRohmana, seorang pria asal Sumedang menceritakan pengalaman ketika dirinya bekerja di Malaysia.
Baca SelengkapnyaJulukan “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika. Padahal jika dilihat dari topografinya, Jakarta bukanlah sentra durian
Baca SelengkapnyaSebetulnya ada wacana warganya akan di relokasi ke sebuah rusun yang nantinya bakal disiapkan oleh Pemprov.
Baca Selengkapnya