Seperti tinggal di kandang burung
Merdeka.com - Faiz (26) baru tiga hari menempati rumah petak di Jalan Jembatan Besi, Gang Venus, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Dia membawa serta istrinya yang sebelumnya tinggal di rumah orang tuanya.
Pria asal Palembang ini bisa tinggal di Gang Venus setelah diajak oleh rekannya. Semula dia menumpang, tapi kini sudah bisa mengontrak rumah sendiri meski hanya berukuran 1,5 meter x 1,5 meter.
Kontrakan Faiz berada di lantai 3. Atapnya asbes sehingga hawa panas langsung mengisi seluruh ruang sempit berdinding triplek tersebut. Kipas angin dibiarkan terus menyala agar ada sedikit angin untuk mengusir hawa panas.
-
Kenapa ayah Fikoh tidak betah di rumah barunya? Tak Betah Dengan Rumah Baru Setelah pindah ke rumah baru, Fikoh mengungkap bahwa sang ayah ternyata sempat tidak betah menempati hunian barunya pasca musibah kebakaran.
-
Siapa yang tinggal di rumah tak layak huni? Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
-
Apa yang membuat Fuji merasa tidak nyaman dengan rumah Frans? Meski memiliki luas yang begitu megah dan terkesan sangat mewah dengan kondisi bangunan yang masih sangat bagus, ternyata Fuji menyimpan keresahan lho terhadap sang kakak. Bagi Fuji rumah ini terlalu banyak memiliki sekat di dalamnya. Fuji juga menyebut jika rumah Frans bagian dalamnya memiliki nuansa yang misterius.
-
Apa yang membuat Ahmad Faiq malu? “Karena malu, takut. Takut dimarahi, dihukum, karena tidak dapat kartu ujian. Kalau SPP nunggak. Dihukum nggak, cuma waktu mau ujian saja diingatin. Ujian ikut, tapi paling nggak ada kartu. Pakainya kartu sementara,“ kata Faiq dikutip dari YouTube Liputan6 pada Jumat (4/8).
-
Mengapa orang merasakan Malaise? Malaise, atau yang sering disebut masyarakat kita sebagai tidak enak badan, adalah kondisi ketika seseorang merasa lemah, lesu, dan tidak bertenaga secara fisik maupun mental. Ketika mengalami malaise, seseorang seringkali akan merasa tidak nyaman dan sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
-
Di mana Kiai Faqih tinggal? Dilansir dari darunnajah.com, mantan pengasuh Pondok Pesantren Langitan Tuban itu dikenal memiliki gaya hidup sederhana. Ia memilih tinggal di rumah kecil yang terbuat kayu, sederet dengan asrama santri dan rumah pengasuh lain.
"Ya gini, kan lihat sendiri, kayak kandang burung," ujar Faiz saat berbincang dengan merdeka.com, kemarin.
Meski baru tinggal tiga hari, Faiz tidak merasa nyaman tinggal di Jakarta dengan keadaan seperti itu. Tinggal di tempat seperti ini, dia terbiasa tak berpakaian karena selalu merasa gerah.
"Kalau malam panas, ya kalau tidur harus buka baju, kan atasnya asbes," cerita Faiz.
Faiz kapok tinggal di ibu kota. Dia ingin mencari modal untuk kembali ke kampung halaman. Dia ingin kembali menjadi petani dan hidup tenang di tanah kelahirannya.
"Enakan di Palembang sana, tanam sayuran dan enggak perlu desak-desakan cari tempat tidur," katanya.
Tidak hanya Faiz yang mengeluhkan tinggal di gang sempit dan padat penduduk. Riza (21) penjaga WC umum juga merasakan hal sama. Dia baru beberapa hari tinggal di Gang Venus. Dia membandingkan kondisi saat ini dengan keadaan kontrakannya yang lama.
"Waktu dulu di Kramatjati saya enggak kayak gini, kontrakan juga adem ya biasa kontrakannya," Kata Riza.
Walaupun banyak keluhan, Riza tetap semangat mencari nafkah. Keluhannya terobati dengan suasana di dalam Gang Venus yang sangat ramai. "Ya gini, emang jarang ada cahaya tapi ramai sih," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang warga ibu kota menceritakan kehidupannya yang harus menghidupi 5 anggota keluarga dengan gaji Rp6 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaDampak kesehatan disebabkan dari buruknya kualitas udara Jakarta sebagai suatu hal yang tidak biasa
Baca SelengkapnyaDia menilai masih banyak masyarakat tinggal di hunian tidak layak.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS pada 2023, rata-rata kepadatan penduduk di Jakarta mencapai 16.146 per km persegi. Sementara, Jakarta Pusat menjadi wilayah paling padat.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi V DPR, Mulyadi mengeluhkan buruknya pelayanan Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.
Baca SelengkapnyaGang tersebut tampak kumuh dan dipenuhi rumah-rumah penduduk.
Baca SelengkapnyaHaji Faisal berpendapat bahwa kejadian yang menimpa Fuji tidak perlu menjadi masalah yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaRohmana, seorang pria asal Sumedang menceritakan pengalaman ketika dirinya bekerja di Malaysia.
Baca SelengkapnyaJulukan “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika. Padahal jika dilihat dari topografinya, Jakarta bukanlah sentra durian
Baca SelengkapnyaSebetulnya ada wacana warganya akan di relokasi ke sebuah rusun yang nantinya bakal disiapkan oleh Pemprov.
Baca Selengkapnya